Sebagai umat Islam diwajibkan untuk selalu beriman serta bertakwa kepada Allah. Terdapat berbagai cara dalam beribadah kepada Allah, selain beribadah untuk bekal diakherat nanti, namun saat kita hidup di dunia diwajibkan untuk beribadah salah satunya dengan mencari rezeki.
Rezeki merupakan suatu hal titipan dari Allah kepada hamba-Nya, dan salah satu cara agar mendapat rezeki dari Allah adalah dengan bekerja yang nantinya kita disarankan untuk berinfaq dan bershodaqoh sebagai wujud syukur serta kepedulian terhadap sesama. Lantas apa perbedaan infaq dan shodaqoh?
Infaq adalah suatu amalan dengan memberikan sebuah harta benda, dapat berupa uang dengan jumlah nilai atau nominal yang berbeda bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalam Al.Quran Surat Al-Baqarah ayat 195 berisikan tentang ajakan berinfaq, yaitu:
وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Baqarah: 195).
Perbedaan Infaq dan Shodaqoh
Namun perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara infaq dan shodaqoh , meskipun keduanya memiliki perbedaan makna namun keduanya sama-sama melakukan kegiatan amalan kemanusiaan diajalan Allah SWT.
Mengutip buku Ensiklopedia Fikih Indoensia 3 karya Ahamad Sarwat, menjelaskan bahwa kata infaq berasal dari kata “ anfaqa-yunifiqu-infak merupakan bahasa Arab yang bermakna membelanjakan harta atau mengeluarkan harta.
Dalam istilah syar’I, infak adalah kegiatan mengeluarakan beberapa bagian harta yang dimiliki atau penghasilan secara ikhlas karena Allah SWT yang didapatkan sesuai dengan syariat Islam seperti memberikan uang belaja untuk istri, memberikan uang saku atau lainnya kepada anak, saudara dan melakukan sedekah sunnah dengan tujuan kebaikan, baik untuk penerima manfaat serta baik untuk pemberi manafaat.
Bersumber dalam buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah kelas v dari Burhanudin & Muhammad Najib, terdapat perbedaan infaq dan sedekah. Sedekah memiliki arti yang lebih luas dan umum dari segi sasarannya serta harta benda yang diberikan sehingga lebih mudah untuk dilakukan, seperti memberikn senyuman, menyapa, memberi nasehat, saran, tenaga, pikiran serta memberikan beberapa bagian dari harta benda yang dimiliki.
Manfaat Infaq dan Shodaqoh
Berbuat amalan kemanusiaan seperti berinfaq dan shodaqoh selain beriman kepada Allah merupakan wujud kepedulian terhdap sesama, karena dengan adanya infaq dan shodaqoh dapat membantu kelangsungan hidup seseorang dengan cara memberikan bantuan berupa tenaga, fikiran, dan memberikan beberapa harta benda yang kita miliki.
Selain membantu kelangsungan hidup, terdapat manfaat lainnya yaitu:
- Membuka pintu rezeki
Rezeki merupakan pemberian dari Allah yang dapat kita dapatkan dengan berbagai wujud, seperti sehat, amanah, bahkan harta benda. Hal tersebut diperkuat dalam surat Saba’ ayat 39 berbunyi:
قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
Artinya:
“Katakanlah, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.”
2. Memberikan keberkahan dalam rezeki
لِلْفُقَرَاۤءِ الَّذِيْنَ اُحْصِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ضَرْبًا فِى الْاَرْضِۖ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ اَغْنِيَاۤءَ مِنَ التَّعَفُّفِۚ تَعْرِفُهُمْ بِسِيْمٰهُمْۚ لَا يَسْـَٔلُوْنَ النَّاسَ اِلْحَافًاۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌࣖ
Artinya:
“(Apa pun yang kamu infakkan) diperuntukkan bagi orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah dan mereka tidak dapat berusaha di bumi. Orang yang tidak mengetahuinya mengira bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka memelihara diri dari mengemis. Engkau (Nabi Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya (karena) mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Mahatahu tentang itu.”
Dari ayat diatas menjelaskan bawasanya ketika melakukan amalan sodhaqoh maupun berinfaq secara ikhlas tanpa adanya paksaan dengan kerendahan hati, kesederhanaan sehingga akan memberikan kewibawaan di hatinya serta kepada orang yang memandangnya. Selain itu Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang telah dilakukan. Sahabat, Yuk berinfaq dan bersedah melalui Dompet Dhuafa Yogyakarta, bersama kita bersedekah akan lebih mudah dan InsyaAllah amanah.