Hikmah Berkurban Dalam Kehidupan Sehari-hari

Hikmah Berkurban Dalam Kehidupan Sehari-hari

Hikmah Berkurban dalam Kehidupan Sehari-hari – Menjadi hal yang sangat ternantikan kehadirannya setelah bulan ramadan adalah bulan Dzulhijjah. Yah, pada bulan ini terdapat Hari Raya Idul Adha yang mana merupakan hari raya ke dua Umat Islam di Dunia. Hari raya Idul Adha atau nama lainya terkenal sebagai hari berkurban.

Terdapat banyak ibroh dan pembelajaran penting bagi kita sebagai umat manusia ketika mendalami kisah ini.

Istilah “kurban” berasal dari bahasa Arab Udh-hiyah, artinya ternak yang akan disembelih pada hari Idul Adha dan hari Tasyriq untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kebijaksanaan Pengorbanan

Hukum Kurban ini mengandung sejumlah pelajaran yang bisa oleh umat Islam petik sebagai ibroh. Dalam Fiqh Madrasah Tsanawiyah Kelas IX karya Zainal Muttaqin dan Amir Abyan, menjelaskan ibroh dalam kehidupan sehari-hari mengenai kurban pada Hari Raya Idul Adha:

1.Peristiwa monumental ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS untuk mengingat perintah Allah SWT.

2. Contoh kedekatan dan keharmonisan hubungan antara Nabi Ibrahim AS sebagai ayah dan Nabi Ismail AS sebagai anak, terutama ketika ada masalah.

3. Menjalin hubungan yang erat antara kalangan kaya dan berkecukupan dengan kalangan kurang mampu. Karena dengan kelebihan rezeki yang si kaya miliki dapat terbagi untuk kebahagiaan kalangan kurang mampu dengan daging kurban yang terbagikan.

4. Membahagiakan orang miskin dan membutuhkan dengan memberi mereka daging kurban. Kebahagiaan ini juga yang menjadi perantara keberkahan pada pengkurban. Karena kemuliaannya dalam berbagi daging dari hewan yang terkurbankan pada saudara yang mungkin tidak dapat merasakan daging selain di hari raya tersebut.

Manfaat kurban di Idul Adha

1. Sarana untuk mendekati Tuhan

Qurban merupakan salah satu ibadah yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam surat Al Kautsar ayat 2, Allah SWT berfirman yang artinya:
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).” (QS. Al-Kautsar: 2)

Menurut Tafsir Kementerian Agama RI, Allah SWT memerintahkan untuk berdoa dengan tulus hanya untuk kepentingan-Nya dan bukan untuk kesenangan, dan memerintahkan pengorbanan kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan sebagai bentuk ibadah dan sebagai sarana kepada Allah SWT.

2. Sebagai ungkapan rasa syukur

Menurut ulama madzhab Hanafi, hal ini juga dijelaskan Wahbah az-Zuhaili dalam kitab Fiqihnya, ketika orang kaya memiliki kewajiban untuk melakukannya pada setiap Idul Adha, kurban menjadi kewajiban hukum.

Kurban yang dimaksud di sini bukanlah janji atau sengaja dibeli untuk disembelih, melainkan dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat hidup yang diberikan oleh Allah SWT dan juga untuk menghidupkan sunnah yang diwariskan oleh Nabi Ibrahim AS.

3. Sebagai penghapus dosa

Manfaat lain dari kurban adalah penghapusan dosa dan perbaikan kesalahan. Pengorbanan ini juga bisa menjadi sarana bagi yang bersangkutan untuk melewati syirik di akhirat.

Hal ini berdasarkan hadits yang oleh Imam ar-Rafi’i dan Ibnu Rif’ah sebutkan, yang berbunyi: “Perbanyaklah hewan kurbanmu, karena memang itu kendaraanmu untuk menyeberangi jembatan (Shiraath) sesudahnya.”

Al Bazzar dan Ibnu Hibban juga meriwayatkan sebuah hadits tentang kurban sebagai penebusan dosa: “Wahai Fatimah, berdirilah di samping kurbanmu dan lihatlah dia, sungguh tetes darahnya yang pertama adalah pengampunan atas dosa-dosamu yang telah lalu.”

4. Menjadi amalan yang sangat Allah SWT Cintai

Ammi Nur Baits menjelaskan dalam bukunya The Qurban Guide bahwa menyembelih Qurban adalah perbuatan baik dengan keutamaan yang besar. Dalam sebuah riwayat menyebutkan Aisyah RA yang meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:

“Tidaklah pantas anak Adam melakukan pada hari Nahr (Idul Adha) suatu perbuatan yang lebih dicintai Allah dari pada aliran darah (kurban), maka hendaknya kamu bergembira karenanya” (HR At Tirmidzi dan Ibnu Majah, sebagian ulama mengatakan itu Dhaif).

Meski hadits ini lemah, kata Ammi Nur Baits, namun tidak menyebabkan hilangnya keutamaan qurban. Syaikhul Islam mengatakan dalam Majmu’ Fatawa bahwa keutamaan qurban ini lebih utama dari pada sedekah.

“Kurban, Aqiqah, Hadyu Suna, apapun lebih baik dari sedekah dengan uang hewan sembelihan,” tulis Syaikhul Islam.

Ulama Jumhur sepakat bahwa kurban Idul Adha adalah sunnah bagi siapa saja yang bisa melakukannya. Sunnah ini tersebut dengan jelas dalam hadits shahih yang teriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam al-Hakim.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

KURBAN SEKARANG!

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *