Yogyakarta – Pelajar sekolah perlu memiliki kesiapan menghadapi bencana alam, terutama gempa bumi dan kebakaran. Untuk itu, simulasi penanganan bencana menjadi hal yang sangat penting. Pada Jumat (13/12/2024), Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Yogyakarta menggelar kegiatan sosialisasi kebencanaan dan simulasi penanganan gempa di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta dengan jumlah peserta sebanyak 332 murid, dimana ini sebagai bagian dari program Training dan Simulasi Tanggap Bencana.
Selain memberikan simulasi menghadapi gempa, DMC Dompet Dhuafa juga mengajak para siswa untuk belajar memadamkan api secara langsung menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Pada pagi itu, suasana aula SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta dipenuhi antusiasme para siswa yang berkumpul untuk mendengarkan pemaparan menarik tentang kebencanaan dari tim DMC Dompet Dhuafa Yogyakarta.
![Sekolah Tanggap Bencana](/wp-content/uploads/2024/12/180.jpg)
Sebelum memulai simulasi, tim DMC Dompet Dhuafa Yogyakarta terlebih dahulu memberikan penjelasan mendalam tentang gempa bumi—apa itu gempa, bagaimana gempa terjadi, dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melindungi diri saat gempa terjadi.
Aula sekolah dipenuhi antusiasme para siswa ketika Adit, staf program kebencanaan DMC Dompet Dhuafa Yogyakarta, menjelaskan bahwa gempa sebenarnya bukanlah penyebab langsung kematian. Yang berbahaya justru adalah bangunan yang tidak dirancang tahan gempa.
Penjelasan ini berhasil memicu rasa ingin tahu para siswa. Sesi presentasi pun berlangsung interaktif, dengan siswa bergantian mengajukan pertanyaan. Sebagian besar pertanyaan mereka berfokus pada satu hal utama: langkah apa yang harus diambil ketika gempa terjadi.
Dalam simulasi, para ketua kelas juga berperan aktif. Begitu alarm berbunyi sebagai tanda gempa, mereka dengan sigap memandu teman-temannya untuk segera keluar dari gedung sambil melindungi kepala menggunakan tangan atau tas.
![Sekolah Tanggap Bencana](/wp-content/uploads/2024/12/181.jpg)
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan adegan simulasi tanggap bencana ketika kebakaran diruang terbuka, dimana para murid diajak untuk melakukan simulasi pemadaman api menggunakan kain yang sudah dibasahi dengan air.
![Sekolah Tanggap Bencana](/wp-content/uploads/2024/12/182.jpg)
Simulasi pemadaman api oleh tim DMC Dompet Dhuafa Yogyakarta dengan menggunakan kain goni basah serta APAR.
Melalui program pelatihan dan simulasi tanggap bencana ini, diharapkan para siswa dan guru dapat memiliki pengetahuan dan kesiapan menghadapi berbagai potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Selain itu, lingkungan sekolah diharapkan menjadi tempat yang lebih aman bagi seluruh warga sekolah, terutama bagi para murid.