Sejarah Genosida Palestina – Konflik Israel Palestina memiliki sejarah panjang, penuh dengan kekerasan, penindasan, dan penderitaan. Salah satu momen paling tragis dalam sejarah ini adalah what is known as the “Nakba” atau Bencana, terjadi pada tahun 1948. Pada saat itu, ratusan ribu warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka dan tanah mereka, ini terjadi bersamaan dengan deklarasi kemerdekaan Israel.
Dalam beberapa dekade berikutnya, konflik ini terus berlanjut dengan berbagai bentuk kekerasan, termasuk serangan militer, penyerangan terhadap desa-desa serta pembangunan pemukiman ilegal di wilayah yang mereka duduki.
Banyak organisasi internasional dan hak asasi manusia telah mengklasifikasikan tindakan ini sebagai genosida, mengingat dampaknya secara luas terhadap populasi sipil Palestina.
Selain itu, wilayah Gaza, terutama kota Rafah, telah menjadi sasaran serangan militer Israel berulang kali. Konflik ini semakin memburuk dengan munculnya Hamas sebagai kekuatan politik di Gaza pada akhir 2000-an. Serangan balasan Israel terhadap Hamas sering kali mengakibatkan jumlah korban jiwa yang tinggi di kalangan warga sipil. Situasi ini telah menciptakan krisis kemanusiaan yang parah, dengan akses terbatas ke bantuan kemanusiaan, makanan serta obat-obatan.
Doa Untuk Palestina
Di tengah tragedi yang berlangsung, banyak orang di seluruh dunia mengirimkan doa dan harapan untuk rakyat Palestina. Doa ini bukan hanya untuk keselamatan mereka tetapi juga sebagai perdamaian yang abadi di wilayah tersebut. Berbagai komunitas Muslim dan non-Muslim mengadakan acara doa bersama, menggalang dukungan untuk bantuan kemanusiaan, serta menyerukan gencatan senjata agar kekerasan dapat berhenti.
Baca Juga: Tolak Normalisasi Israel, Dompet Dhuafa Jogja Ikuti Gelar Aksi Bela Palestina
Rasulullah SAW mengajarkan beberapa doa khusus untuk diucapkan dalam situasi darurat atau krisis. Menganjurkan untuk membaca Salah satu doa paling relevan adalah Qunut Nazilah, yang kemudian membacanya saat umat Muslim, seperti di Palestina, menghadapi kesulitan besar.
Cara membaca doa ini dapat melakukannya saat dalam shalat fardhu, terutama saat shalat Subuh, namun juga dapat di baca dalam shalat lainnya seperti Maghrib dan Isya, sebagai permohonan perlindungan dan pertolongan Allah dalam menghadapi ujian yang berat.
اللّهُمَّ نَجِّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ
Allahumma najji ikhwananal mu’mininal mustadhafina fi Falisthin wa fi kulli makan.
Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah saudara-saudara kami kaum mukminin yang tertindas di Palestina dan di setiap tempat”.
Selain itu, sahabat dapat membaca beberapa doa Palestina seperti berikut ini:
اللّهُمَّ انْصُرْ إخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ عَلَى أَعْدَائِهِمْ
Allahummanshur ikhwananal mujahidina fi sabilika ala a’daihim.
Artinya: “Ya Allah, menangkanlah saudara-saudara kami para mujahidin fi sabilillah atas para musuh mereka.”
Kondisi Terkini Korban Jiwa Palestina
Menurut laporan terbaru DMC Dompet Dhuafa pada 23 September 2024, serangan Israel di Gaza telah menelan korban jiwa sebanyak 41.272 orang, sementara jumlah pengungsi mencapai 1,7 juta jiwa, dan 360.000 unit rumah terdampak.
Konflik berkepanjangan ini telah memicu krisis kemanusiaan paling parah, di mana banyak warga, termasuk perempuan dan anak-anak, terpaksa meninggalkan rumah mereka dan hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Selain itu, 95.551 jiwa lainnya mengalami luka-luka akibat serangan terus berlanjut. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa situasi kesehatan di wilayah tersebut sangat kritis, dengan banyak rumah sakit tidak dapat beroperasi secara maksimal akibat serangan udara yang terus menerus.
Kondisi kemanusiaan di Gaza juga semakin memburuk dengan adanya krisis pangan dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dasar. Banyak anak-anak di Gaza kini menjadi yatim piatu akibat kehilangan orang tua mereka dalam konflik ini.
Sejarah genosida Palestina mencerminkan perjalanan panjang penderitaan rakyatnya dalam menghadapi konflik berkepanjangan. Doa untuk Palestina menjadi simbol harapan bagi banyak orang di seluruh dunia agar perdamaian dapat segera terwujud.
Namun, kondisi terkini korban jiwa menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan harus kita lakukan untuk melindungi hak asasi manusia dan memberikan bantuan kepada mereka yang menderita akibat kekerasan ini.
Dengan meningkatnya kesadaran global tentang situasi ini, harapannya akan ada langkah-langkah nyata menuju penyelesaian damai dan perlindungan bagi warga sipil Palestina.