3 Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dalam Al-Quran, Wajib Tahu!
Selain puasa pada hari Senin dan Kamis, ada pula Puasa ayyamul bidh yang ternyata dapat mendatangkan pahala yang berlimpah. Puasa sunnah ini dapat kita kerjakan sepanjang tahun.
Puasa ayyamul bidh merupakan salah satu jenis puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan umat muslim pada pertengahan bulan.
Sahabat, kata ayyamul bidh berarti hari-hari cerah, tepatnya hari yang dalam malamnya disinari oleh bulan purnama.
Pada bulan Safar 1443 H ini, puasa ini jatuh pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin 10, 11 dan 12 September 2022. Bagi umat muslim yang mengerjakannya maka akan mendapatkan keutamaan yang telah teriwayatkan dalam hadist.
Dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15’. (HR Abu Dawud).
Puasa Ayyamul Bidh juga terkenal dengan sebutan puasa putih. Pasalnya, bulan tampak terang benderang menuju purnama dan menyerupai warna putih pada pertengahan bulan. Ada pula pendapat dalam kitab Umdatul Qari’Syarhu Shahihil Bukhari yang menyebut puasa ini berasal dari kisah Nabi Adam. Saat Adam turun ke Bumi, tubuhnya dalam keadaan gosong. Ketika melakukan puasa selama tiga hari, tubuhnya memutih.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa ayyamul bidh adalah puasa sunnah pada tengah bulan pada kalender Hijriyah pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah . Setiap pertengahan bulan kalender Hijriyah, kita boleh melaksanakan puasa ini, kecuali pada Hari Tasyrik.
Puasa ini memiliki keutamaan yang cukup banyak dan mendatangkan pahala dari Allah SWT. Keutamannya adalah sebagai berikut.
Banyak hadits yang menyebutkan bahwa puasa ini memiliki keutamaan seperti puasa sepanjang tahun. Penjelasannya tersebut sebagai berikut:
Satu hari berpuasa sunnah, maka kebaikan yang kita dapatkan akan berlipat ganda sebanyak sepuluh kebaikan. Jika kita berpuasa tiga hari dalam satu bulan, maka kita akan mendapat 30 hari kebaikan. Apabila kita melakukan puasa sunnah ini rutin setiap bulan selama satu tahun, maka kita seperti berpuasa sepanjang tahun.
Puasa putih maksudnya bukan seperti tradisi, yakni hanya mengonsumsi bahan makanan berwarna putih. Melainkan dari tanda-tanda alam.
Pada tanggal 13-15, biasanya bulan sedang dalam kondisi penuh atau yang disebut dengan purnama. Oleh karena itu, puasa ayyamul bidh disebut puasa putih karena kondisi alam yang sedang dalam keadaan terang akibat dari cahaya bulan purnama.
Dengan berpuasa sunnah selama tiga hari berturut-turut, secara tidak langsung kita telah menghidupkan sunnah Rasulullah SAW. Dalam hadist riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Rasullullah SAW mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan salat Dhuha, (3) mengerjakan salat witir sebelum tidur.”