Kisah Ali bin Abi Thalib Sebagai Seorang Khalifah

Kisah Ali bin Abi Thalib Sebagai Seorang Khalifah

Kisah Ali bin Abi Thalib , lahir 13 Rajab daerah Jazirah Arab, Hejaz, Mekkah. Lahir 10 tahun sebelum kenabian Nabi Muhammad SAW yaitu sekitar 599 M, dengan memiliki seorang ibu bernama Fatimah binti Asad.


Bernama asli Haydar bin Abu Thalib yang bearti “ Singa “. Harapan agar menjadi tokoh yang pemberani serta disegani pada kalangan Quraisy Mekkah. Kemudian Nabi Muhammad SAW memangginya “Ali” yang memiliki arti tinggi ( derajadnya di sisi Allah).

Nabi Muhammad SAW bersama istrinya Khadijah telah merawat Ali bin Abi Thalib sejak kecil. Karena pada waktu itu beliau tidak memiliki keturunan seorang laki – laki serta sebagai balas budi kepada pamannya Abu Thalib yang sudah merawatnya sejak kecil.
Masa Remaja Ali bin Abi Thalib, berdasarkan riwayat dari Ibnu Ishaq menjelaskan bahwa Ali merupakan orang pertama atau orang kedua setelah istri Nabi Muhammad SAW Khadijah ketika menerima wahyu.


Karena sejak kecil ikut bersama Muhammad SAW maka sejak kecil Ali sudah banyak belajar secara langsung kepadanya dan kemudian menjadi menantunya dengan menikahi Fatimah az-Zahra.

Kisah Ali bin Abi Thalib

Ketika Nabi Muhammad SAW berjuang dalam dakwah di Mekkah selama 15 tahun masih belum bisa untuk meluluhkan para penduduk, melainkan mendapatkan hinaan, amarah, serta siksaan oleh para kaum Quraisy.
Kemudian Muhammad SAW memutuskan untuk menyelamatkan umatnya dengan hijrah ke Madinah. Ketika hanya beliau , Abu Bakar serta Ali bin Abi Thalib belum hijrah ke Madinah. Para kaum Quraisy berencana untuk membunuh Nabi Muhamad SAW, oleh sebab itu Ali memutuskan untuk tidur di tempat Nabi Muhammad SAW tidur sebagai upaya mengelabuhi para kaum Quraisy.


Setelah Nabi Muhammad serta Abu Bakar berhasil hijrah ke Madinah kemudian Ali bin Abi Tholib segera menyusulnya dan kemudian menikah dengan putri Nabi Muhammad SAW bernawa Fatimah AZ-Zahra lalu Allah mengkaruniai mereka dengan dua putra ( Hasan, Husein) dan dua putri ( Zainab , Ummu Kultsum).
Selama bersama Muhamamad SAW Ali terah beberapa kali mengikuti peperangan kecuali perang tabuk, berikut ini merupakan beberapa peperangan yang Ali alami serta sangat bersejarah dalam Islam :

  1. Perang Badar

Terjadi pada bulan Ramadhan 2 Hijriah yaitu perang antara kaum muslim di Madinah dengan suku Quraisy dari Mekkah. Terkenal dengan aksi ghazwu dengan melibatkan 313 muslim, 6 baju perang, 8 pedang, 2 ekor kuda, dan 70 ekor unta.

Dalam perang Ini Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan kemenangan dengan melakukan peperangan jarak jauh yaitu menggunakan panah. Kemudian setelah mendapatkan kemenangan Muhammad SAW memerintahkan untuk menghentikan peperangan, perampasan harta serta melindungi kaum musyrik yang masih tertinggal setelah kalah dari perang Badar sebagai upaya memulihan harga diri.

2. Perang Khandaq

Perang yang menjadi saksi atas keberanian Ali bin Abi Thalib saat perang ini berlangsung, Ali telah berperang menggunakan pedangnya “ Dzulfikar”, lalu menggunakannya untuk menebas Amar bin Abdi Wud menjadi dua bagian.

3. Perang Khaibar

Peperangan terjadi karena danya penghianatan kaum yahudi kepada kaum muslim setelah adanya kesepakatan dari perjanjian Hudaibiyah.


Peperangan terjadi di benteng Khaibar yang sangat kokoh hingga Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Besok, akan aku serahkan bendera kepada seseorang yang tidak akan melarikan diri, dia akan menyerang berulang-ulang dan Allah akan mengaruniakan kemenangan baginya. Allah dan Rasul-Nya mencintainya dan dia mencintai Allah dan Rasul-Nya.”


Dari beberapa sahabat yang mengikuti peperangan hanya Ali bin Abi Thalib yang berhasil menghacurkan benteng Khaibar serta telah berhasil membunuh seorang prajurit Bernama Marhab dengan sekali tebatasan.

Sebagai Khalifah

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Ali menjadi Khalifah ke-4 dengan masa pemerintahannya selama 5 tahun. Dalam masa pemerintahannya telah mewarisi kekacauan dari Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan. Terjadi pertama kali perang saudara antar umat Muslim. Perang Basra Ali memimpin peperangan dengan 20.000 pasukan melwan 30.000 pasukan dari pimpinan Zubir bin Awwan yang kemudian Ali memenangkannya.


Ali bin Abi Thalib memiliki kecapakan dalam Menyusun strategi perang namun memiliki kesulitan dalam administrasi negara.

Ia tutup usia pada usia ke 63 tahun karena di bunuh oleh Abdrahman bin Muljam dari golongan Khawarij pada saat menjalani shalat subuh di masjid Kufah pada tanggal 19 Ramadhan dan meninggal pada tanggal 20 Ramadhan 40 Hijriah,


Itulah kisah Ali bin Abi Thalib seorang Khalifah yang memiliki kecerdasan serta keberanian dalam menegakkan penyebaran agama Islam. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat memotivasi kita untuk berani dalam menegakkan ajaran agama Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *