Mengenal Walimatus Safar, Sejarah dan Hukumnya

Mengenal Walimatus Safar, Sejarah dan Hukumnya

Walimatus safar – Sebuah tradisi  sebagai bentuk rasa syukur serta permohonan kelancaran untuk  para jemaah haji atau umrah yang akan berangkat ketanah suci. Berasal dari dua bahasa Arab yaitu walimah dan safar, walimah memiliki arti jamuan atau pesta sedangkan safar artinya perjalanan, sehingga dapat diartikan sebagai acara jamuan makan bagi seseorang yang hendak melakukan perjalanan haji maupun umroh.

Kegiatan ini biasanya diisi dengan pembacaan atau pelantunan ayat suci Al-Quran, doa, sholawat nabi, maupun kajian Moment inilah yang digunakan para jemaah untuk memohon doa restu, mohon maaf atas segala kesalahan serta berpamitan kepada kerabat, saudara dan keluarga agar diberikan kelancaran ketika menjalankan haji maupun umrah.

Pada dasarnya walimatus safar merupakan tradisi, walimatus safar hukumnya  tidak wajib maupun tidak sunnah, tradisi ini muncul pada tahun 1970-an dimana berdasarkan Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah karya Agus Arifin menjelaskan bahwa istilah walimatus safar tidak ditemukan dalam literatur Islam.


Namun demikian tradisi ini tidaklah buruk. Selama berlandaskan niat yang bagus tidak melenceng dari agama Islam maka diperbolehkan, karena pada kegiatan ini dilaksanakan sebagai niat dan rasa syukur kepada Allah SWT atas adanya ketempatan untuk menunaikan ibadah haji atau umrah serta memohon kelancaran agar ibadah tersebut dapat berjalan dengan baik.

Selain itu dengan adanya tradisi ini memberikan manfaat positif, karena dengan adanya hal ini dapat mempererat hubungan silahturahmi antar sesama umat muslim.

Wakil Sekertaris LBM PBNU, Ustadz Alhafiz Kurniawan menjelaskan bahwa terdapat doa yang dapat dilafalkan ketika akan melepaskan seseorang yang akan berhaji atau umrah, dan doa berikut ini dapat juga dilafalkan kepada seseorang yang sudah berangkat haji ataupun umrah.

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ 
Artinya: “ Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan di mana pun kau berada.”

Nabi Muhammad SAW juga melafalkan doa ini ketika sahabat Rasulullah ketika akan melakukan perjalanan jauh.

Riwayat Imam At-Tirmidzi sahabat Anas RA  menjelaskan:

وروينا في كتاب الترمذي، عن أنس رضي الله قال : جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: يارسول الله، إني أريد سفرا فزودني، فقال: “زودك الله التقوى”، قال: زدني، قال: “وغفر ذنبك”، قال: زدني، قال: “ويسر لك الخير حيثما كنت” قال الترمذي: حديث حسن

Artinya : “ Diriwayatkan kepada kita dari Kitab At-Tirmidzi, dari Sahabat Anas RA. Ia bercerita bahwa suatu ketika ada seseorang yang mendatangi Rasulullaj SAW, ‘Wahai Rasulullah, saya hendak berpergian. Olehkarena itu, berikanlah saya bekal,’ kata sahabat tersebut.’ Zawwadakallahut taqwa, kata Rasulullah SAW. ‘Tambahkan Ya Rasulullah,’ “ Wa Ghafara dzanbaka,’ imbuh Rasulullah SAW. ‘ Tambahkan lagi Ya Rasulullah, kata sahabat tersebut,’ Wa yassara lakal khaira haitsuma kunta,’ jawab Rasulullah SAW”

Sahabat demikian, pembahasan mengenai walimatus safar semoga diskusi ini bermanfaat sehingga dapat memperkuat pondasi keimanan kita dalam beribadah terutama ketika akan berhaji maupun umrah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *