Bantul, Yogyakarta – Upaya meningkatkan pemahaman masyarakat dalam beternak domba, Dompet Dhuafa Jogja bersama DD Farm adakan sekolah ternak batch 2. Berisikan pendalaman teknik breeding, kegiatan diadakan di DD Farm Pondong, Bantul , Yogyakarta hari Sabtu 21 September 2024, dengan dihadiri oleh 35 peserta.
Banyaknya masyarakat yang masih bingung mengenai bagaimana cara breeding domba dengan benar, membuat para peternak sering mengalami kendala bahkan gagal. Ali – alih mengurangi kerugian tidak sedikit para peternak memilih untuk beralih dari ternak hewan domba ke hewan yang lain. Padahal dilihat dari pasarnya, permintaan hewan domba terus naik dari tahun ke tahun. Kepedulian Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam meningkatkan kesejahterahan masyarakat bersama Dompet Dhuafa Farm sebagai usaha bidang peternakan ( domba, kambing) yang dikelola dengan pendekatan philantropreneur, yaitu memaksimalkan keuntungan sejalan dengan manfaat yang akan diberikan kepada masyarakat .Mengadakan program sekolah ternak batch 2 yang diperuntukan untuk masyarakat umum.
Acara dibuka dengan sambutan oleh kepala cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta, Bapak Muhammad Zahron mengungkapkan bahwa permintaan daging hewan domba terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan permintaan daging domba meningkat karena Yogyakarta sebagai kota wisata sehingga permintaan dari segi kuliner terus meningkat, terutama pada saat Idul Adha. “Peluang ini tidak boleh dilewatkan oleh masyarakat begitu saja, dibalik dengan adanya tantangan dalam beternak terutama dalam bisnis domba, Dompet Dhuafa Yogyakarta memberi kesempatan kepada masyarakat umum untuk dapat mendalami bagaimana cara breeding hewan domba, semoga dengan adanya kesempatan ini dapat meningkatkan kesejahterahaan para peternak domba nantinya” Imbuh Bapak Muhammad Zahron.
Sesi pertama sekolah ternak mengenai best practice dalam beternak domba oleh Bpk. Satria
Pada sesi pertama kegiatan diisi oleh Bapak Satria Aji, S.T founder Bumi Khayangan Farm. Dimana beliau menjelaskan best practice dalam beternak dan bisnis domba , berisikan tentang pemahaman mengenai tahap breeding, grower, fattening, dan trading. “ Beternak dapat dijadikan usaha serta dapat dijadikan pilihan alternatif saat ingin memiliki penghasilan sendiri terutama saat pensiun, namun semua itu perlu strategi maupun persiapan agar hasil dari beternak dapat berjalan lancar serta menguntungkan, selain ketepatan dalam memilih bibit indukan domba betina, menyiapkan lahan hijau untuk pakan ternak sangatlah penting, karena kecukupan nutrisi harus dipenuhi agar dapat tumbuh optimal dan itu ada di kualitas pakannya”. Ujar Bapak Satria Aji.
Baca Juga: Lestarikan Batik : Dompet Dhuafa Jogja Adakan Program SIDOMUKTI
Kemudian pada sesi kedua diisi oleh Bapak Imam Abror yaitu seorang dokter hewan, beliau menjelaskan secara ilmiah bagaimana cara teknik breeding pada hewan domba, dimana beliau menyampaikan bahwa dalam breeding domba ada empat factor utama yang perlu diperhatikan yaitu nutrisi, hormon, organ reproduksi genetik, teknis ( pemeliharaan, recording,dll ) serta penyakit. “ Masih banyak diluarsana yang tidak menyadari bahwa hewan ternak dapat membawa bakteri maupun virus penyebab penyakit bagi manusia, oleh sebab itu perlunya menjaga kehigienitas kandang terutama penanganan hewan ternak yang sedang sakit, seperti penggunaan sarung tangan pada saat penanganan hewan melahirkan, menggunakan sepatu atau alas kaki” ujar Bapak Imam Abror.
Ungkapan Bpk. Bayu salah satu peserta sekolah ternak mengenai pemahaman teknik breeding hewan domba kepada para pemateri
“ Saya sangat bersyukur dengan adanya program sekolah ternak ini. Saya adalah seseorang yang bekerja dibidang pariwisata namun akhir – akhir ini saya tertarik dengan ternak domba, sebelumnya saya memiliki beberapa kendala selama beternak, dimana domba – domba saya pada sakit hingga mati. Setelah mengikuti program ini saya lebih tau bagaimana cara beternak domba dengan benar terutama pada saat breeding” Ujar Bapak Bayu salah satu peserta sekolah tenak batch 2.