10 Mukjizat Nabi Muhammad SAW sebagai Bukti Kekuasaan Allah SWT

10 Mukjizat Nabi Muhammad SAW sebagai Bukti Kekuasaan Allah SWT

Mukjizat Nabi Muhammad SAW –  Sebagai rasul terakhir yang diutus Allah SWT kepada umat manusia, dengan dianugerahi berbagai mukjizat yang luar biasa. Mukjizat diterima  Nabi Muhammad SAW memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan para nabi sebelumnya, yaitu sebuah mukjizat yang bersifat abadi serta sangat penting bagi kehidupan para umat muslim.

Mukjizat diberikan oleh Allah kepada Rasulullah bertujuan untuk menguatkan sebuah kebenaran risalah yang akan dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menyelamatkan umat muslim dari ajaran kesesatan. Keagungan akhlak serta kemuliaan beliau telah diakui oleh Allah SWT, menganjurkan umatnya untuk selalu bersolawat kepada beliau. Lantas berapa banyak mukjizat Nabi Muhammad itu?, mari simak penjelasan dibawah ini:

Al-Quran merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad yang telah diberikan Allah kepadanya. Mukjizat ini menjadi anugerah luar biasa dialami oleh Rasulullah sebagai tanda kenabiannya.

Banyak sumber  menyebutkan bahwa Al-Quran adalah bentuk kata sifat dari al-qar’u, yang bermakna kumpulan. Istilah ini kemudian digunakan untuk merujuk kepada kitab suci berisikan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Al-Quran terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, serta memuat berbagai kisah, perintah, maupun larangan. Ia juga menyempurnakan kitab-kitab suci sebelumnya, menjadikannya sebagai petunjuk atau pedoman hidup baik di dunia maupun akhirat bagi seluruh umat manusia.

Selain itu, fakta ilmiah dan pengetahuan yang terkandung dalam beberapa ayatnya menjadi bukti bahwa Al-Quran merupakan kitab yang berasal dari Sang Pencipta alam semesta.

Isra dan Miraj merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW, di mana beliau melakukan perjalanan ke langit ketujuh dalam satu malam. Peristiwa ini menjadi titik penting dalam sejarah Islam. Dari peristiwa Miraj inilah kemudian muncul kewajiban shalat lima waktu bagi umat Islam.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ – ١

Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

Isra dan Mi’raj secara umum terbagi menjadi dua peristiwa, yaitu Isra dan Mi’raj. Isra merujuk pada perjalanan malam hari yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dari Ka’bah (Makkah) menuju Baitul Maqdis (Yerusalem/Madinah). Sedangkan Mi’raj berarti kenaikan, di mana Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis melewati tujuh lapis langit hingga mencapai Sidratul Muntaha.

Peristiwa pembelahan dada Nabi Muhammad SAW terjadi ketika beliau berusia 4 tahun atau lebih. Setelah kejadian tersebut, Halimah dan suaminya  khawatir apabila peristiwa serupa terulang kembali. Oleh karena itu, ketika Nabi Muhammad SAW berusia lebih dari 4 tahun, beliau dikembalikan kepada ibunya di Makkah.

Menurut buku yang ditulis oleh Abdurrahman bin Abdul Karim berjudul Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW, tujuan dari pembelahan dada ini adalah untuk menyucikan hati Nabi Muhammad SAW. Sejarah mencatat bahwa kehidupan Rasulullah SAW selalu bersih, memiliki akhlak mulia, dan disenangi banyak orang. Ketika masih anak-anak, malaikat Jibril membelah dada beliau, mengeluarkan bagian hati yang menjadi sasaran setan, sehingga beliau hidup dengan hati yang suci dan murni.

Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang kedua terjadi saat beliau berusia 10 tahun, dengan tujuan mempersiapkan beliau sebagai manusia yang sempurna dan teladan bagi seluruh umat manusia.

Sejak dalam kandungan, Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan tanda-tanda kenabian. Ibunya, Siti Aminah, bermimpi melihat cahaya yang memancar dari perutnya, yang menjadi pertanda bahwa beliau akan menjadi pemimpin umat manusia.

Nabi Muhammad SAW selalu mendapat perlindungan dari para malaikat yang melindunginya dari terik matahari dengan awan-awan yang menaunginya, ke mana pun beliau pergi.

Atas permintaan kaum Quraisy, Rasulullah SAW menunjukkan mukjizat dengan membelah bulan menjadi dua bagian, sebuah peristiwa yang disaksikan oleh banyak orang di Mekah.

Ketika para sahabat hampir kehabisan air, Rasulullah SAW meminta air yang tersisa, kemudian memasukkan tangannya ke dalam kantung air tersebut. Ajaibnya, air memancar dari sela-sela jari beliau, cukup untuk minum dan berwudhu.

Dengan doanya, Rasulullah SAW membuat pohon kurma yang awalnya kering menjadi berbuah lebat, yang kemudian digunakan oleh seorang anak yatim untuk melunasi hutang orang tuanya.

Saat Madinah mengalami kemarau panjang, Rasulullah SAW berdoa memohon hujan. Tak lama setelah itu, awan mendung muncul dan hujan pun turun di sekitar Madinah, meskipun sebelumnya langit tampak cerah.

Ali bin Abi Thalib pernah mengalami sakit mata yang parah. Nabi Muhammad SAW meniup matanya sambil berdoa kepada Allah SWT, dan dengan izin Allah, penyakit Ali pun sembuh.

Wallahu a’lam bishawab

Sahabat itulah 10 mukjizat Nabi Muhammad, bukti nyata kekuasaan Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penguat atas risalah yang beliau bawa untuk umat manusia sepanjang masa. Semoga dengan ini senantiasa mengingatkan kita untuk selalu beriman agar mendapat syafaat serta lebih dekat dengan-Nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *