5 Kisah teladan Rasulullah – Sosoknya begitu istimewa dengan sifat serta perilaku terpujinya yang selalu mengajarkan kebaikan dalam menyebarkan agama Islam, memiliki gelar ulu azmi mengartikan bahwa beliau memilki sifat keteguhan hati tinggi meski menerima terpaan berbagai rintangan dalam menyampaikan ajaran Islam.
Rasulullah SAW lahir di Mekkah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah (570 M), mendapatkan wahyu pertama kali pada usia menjelang 41 tahun tepatnya pada malam ke-17 bulan ramadan ( 6 Agustus 610 M).
Menjadi inspirator serta panutan bagi seluruh umat muslim akan kisah teladan Rasulullah selama mensyiarkan agama Islam, banyak kisah, kebaikan, nilai kehidupan dan kisah tauladan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari -hari.
Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya:
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap ( rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiatamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Di utusnya Nabi Muhammad menjadi Rasul dan pemimpin untuk umat Islam oleh Allah SWT, dengan segala keistimewaanya Nabi Muhammad dapat menuntun para umatnya menuju jalan yang Allah SWT berkahi. Dengan kebaikan yang selalu di iringi dengan akhlak mulia itu menjadi suri tauladan bagi seluruh umat.
5 Kisah teladan rasulullah
Nabi Muhammad SAW memiliki sifat – sifat baik dan patut kita teladani, memiliki sifat sidik, amanah, fathonah, dan tabligh. Sidik memiliki arti jujur, amanah yaitu seseorang yang dapat di percaya, fathonah mengartikan seseorang yang cerdas atau pandai, dan tablig berarti menyampaikan.
1.Kisah Nabi Muhammad terhadap pengemis buta yang membecinya
Keramah tamahan serta kesabaran Nabi Muhammad ketika membantu seorang pengemis yang mengalami kebutaan. Beliau setiap pagi senantiasa menghampiri pengemis buta tersebut untuk memberi serta menyuapinya. Tanpa pengemis ketahui siapa yang menyuapinya, dia selalu bercerita bahwa ia sangat membenci Nabi Muhammad SAW pada saat berdakwah, mendengar nama Muhammad pun dia sangat benci.
Baca Juga: Tragedi Ar-Raji dan Bi’ru Ma’unah, Awal Mula Doa Qunud Nazilah
Meski demikian Nabi Muhammad SAW tidak perdulikan perkataan pengemis tersebut, memilih untuk diam dan tetap menyuapinya setiap harinya. Suatu ketika Nabi Muhammad wafat kemudian sahabat Rasul pun menggantikannya dan memberitahu pengemis tersebut bahwa selama ini yang menyuapinya adalah Nabi Muhammad, dan kemudian pengemis tersebut menangis karena dia baru menyadari bahwa seseorang yang selalu dia maki – maki adalah seseorang yang selalu menyuapinya.
2.Kisah Nabi Muhammad SAW membebaskan seorang budak
Zaid bin Haritsah merupakan seorang hamba sahaya masuk Islam paling awal dari kalangan yang sebelumnya menjadi budak Nabi Muhammad SAW.
Setelah menikah dengan Khadijah beliau mendapat hadiah seorang budak bernama Zaid, Beliau bebaskan dari perbudakan kemudian mengangkat Zaid sebagai anak. Beliau sangat menyayangi Zaid lantaran memiliki sifat yang baik, dia memiliki loyalitas, iffah hati, lidah, tangannya serta kebesaran jiwanya.
Suatu ketika datanglah seorang laki – laki yaitu ayah kandung Zaid, dengan perasaan haru bahagia sang ayah mengajak zaid untuk hidup bersamanya, namun zaid menolaknya dan berkata “ Aku tak akan pergi, aku lebih mencintaimu Yaa Rasul daripada Ibu dan Ayah kandungku sendiri”.
Kebaikan serta ketulusan Nabi Muhammad dalam memerdekakan seorang budak patut kita contoh dalam kehidupan sehari – hari. Hadist Riwayat Muslim, “ Barang siapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika di dunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusaannya didunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim, Niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya”
3.Kisah Delapan Dirham
Suatu ketika Rasulullah pergi kepasar untuk membeli kebutuhan rumah tangga dan bahan makanan. Sesampaianya di pasar beliau melihat seorang budak menangis,kemudian Rasulullah pun bertanya kepadanya“ kenapa kamu menangis?”, budak tersebut menjawab “ aku menangis karena uang yang dititipkan oleh majikanku untuk berbelanja telah hilang” lantas diberikanlah uang sebesar jumlah uang yang hilang yaitu delapan dirham kepada budak tersebut agar dapat dipergunakan untuk membeli kebutuhan yang sudah diamanahkan kepada nya.
Namun setelah menerima uang delapan dirham, ternyata budak tersebut tetap menangis. Merujuk pada buku Samudra Keteladanan Rasulullah (Nurul H Maarif, 2017) Nabi Muhammad SAW bertanya “ Apa gerangan yang terjadi kepadamu? Bukan kah uang majikanmu yang hilang telah kembali?” budak menjawab “ saya takut dimarahi majikan saya, karena ini sudah terlalu lama dan sudah terlambat”. Lantas Rasulullah mengantarkan budak tersebut pulang. Melihat kebaikan Rasulullah sang majikan merasa terketuk pintu hatinya kemudian majikann tersebut tidak jadi memarahi serta mencambuk budaknya. Tak hanya itu, majikan pun memutuskan untuk masuk Islam menjadi pengikut Rasulullah.
4.Kisah ketegasan Nabi Muhammad SAW dengan seorang penyair
Perilaku tegas disertai dengan kelembutannya membuat para umatnya merasa nyaman bersamanya. Bahkan beliau tak pernah bersikap kasar bahkan berkata kasar kepada seseorang yang menghinanya.
Suatu ketika telah terjadi perang Hunain, Nabi Muhamad bersama pasukannya telah menang melawan suku Hawazin dan Quraisy. Kemudian beliau bersama pasukanya memenangkan perperangan tersebut dan didapatkanlah harta rampasan perang.
Ketika Rasulullah membagikan harta rampasan perang tersebut kepada orang – orang, salah satu penerima bernama Abbas yaitu seorang penyair kemudian membacakan sebuah syair puisi yang menyindir Rasulullah.
Rasulullah SAW berkata ‘ Bawa orang itu pergi dari sini dan potong saja lidahnya“. Seketika Ali marah kepada Abbas yang hampir memotong lidah nya mengkuti perintah Rasulullah. Alli menyeret Abbas ke lapangan yang menjadi tempat hewan ternak rampasan di kumpulkan .
Ali berkata, “ Ambilah sebanyak yang kau mau”, Abbas bingung dan bertanya “ Apa?, beginikah cara Nabi memotong lidahku?. Demi Allah, aku tak akan mengambil sedikitpun harga ini( ucap Abbas sambil menahan malu).”
5.Kisah Nabi Muhammad mengayomi umatnya ketika memimpin
Pada waktu sholat sahabat mendengar sesuatu gesekan dari Rasulullah, sahabat bertanya “ Wahai Rasulullah , apakah engkau sedang sakit?”. Kemudian beliau menjawab “ Tidak, saya tidak sakit”.
Sahabat Rasul pun kurang yakin akan jawab Muhammad karena dia yakin mendengar seseuatu dari Muhammad ketika sholat, sahabat bertanya “ Sungguh tadi ketika kami sedang sholat mendengar sesuatu darimu wahai Rasulullah”. Beliau menjawab” gesekan yang kalian dengar adalah gesekan dari batu yang saya gunakan untuk menahan lapar”. Kemudian Rasulullah tunjukkan perutnya bahwa terdapat banyak batu yang digunakan untuk mengganjal perutnya.
“ Kenapa tidak bilang? kami punya makanan, Engkau minta akan kami beli” Nabi Muammad berujar bahwa dia tidak ingin membebani umatnya. Lantas para sahabat tertegun mendengar itu bahwa Rasulullah mengutamakan kebagaiaan umatnya terlebih dahulu daripada kebahagiaan dirinya.
Demikian 5 kisah teladan Rasululah yang patut kita contoh untuk menjadi kunci sukses dalam menjalani kehidupan. Mari rangkai kehidupan dengan menerapkan perilaku dan budipekerti Rasulullah dalam berjuang di jalan Allah.