Keutamaan Bulan Safar Dalam Islam – Dalam kalender Islam bulan safar menurut tradisi kebuadayaan Islam merupakan bulan yang mendatangkan banyak musibah maupun bala.
Mengutip dalam buku berjudul Kitab Doa – doa Tolak Bala susunan oleh Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia (2021:18) menjelaskan bahwa bulan safar identik dengan cobaan besar, seperti adanya musim pancaroba, suasana yang tidak menentu, serta musibah lainnya sehingga pada bulan ini banyak yang melakukan amalan tolak bala. Namun hal tertentu tidaklah benar dan tidak boleh mempercayai nya karena tidak ada dalil shahih menjelaskan bahwa bulan safar merupakan bulan kesialan.
Ternyata kepercayaan tersebut hanyalah kepercayaan pada zaman pra – Islam atau zaman jahiliah. Dalam sejarah Islam bulan safar memiliki banyak sejarah, sebagai saksi atas terjadinya peristiwa keislaman seperti adanya perang khaibar, hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah, pernikahan Rasulullah bersama Khadijah, pernikahan Ali bersama Fatimah. Kemudian turunlah ayat Al-Quran Al A’raf yang berisikan larangan mempercayai keburukan karena bulan safar
فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَذِهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Kemudian apabila telah datang kepada mereka sebuah kemakmuranl, kemudian mereka berkata:” Itu adalah karena (usaha) kami”. Dan apabila mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan tersebut kepada Musa dan orang -orang yang bertanaya. Ketahuilah, sesungguhnya sebuah kesialan itu merupakan ketetapan Allah, namun sebagian besar mereka tidaklah mengetahuinya.” (QS.Al A’raf:131).
Keutamaan Bulan Safar Dalam Islam
Pada zaman dahulu para ulama menganggap bahwa Allah SWT akan menurunkan banyak musibah pada rabu terakhir bulan safar atau serig disebut dengan rabu wekasan, menurut ulama ahli ma’rifat menyebutkan akan turun sebanyak 320.000 bala musibah yang akan turun pada rabu wekasan, sehingga pada waktu tersebut banyak masyarakat yang enggan melakukan aktivitas apapun untuk menghindari musibah tersebut.
Sahabat pernyataan tersebut memiliki kebenaran yang salah, Nabi Muhammad menegaskan semua musibah maupun cobaan yang datang tidak berkaitan dengan bulan maupun waktu lainnya.
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ، وَفِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الْأَسَدِ
Artinya: “ Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula tanda kesialan, tidak (pula) burung (tanda kesialan), dan juga tidak ada (kesialan) pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit judzam sebagaimana engkau menghindar dari singa.” (HR al-Bukhari) (Badruddin ‘Aini, ‘Umdâtul Qâri Syarhu Shahîhil Bukhâri, [Beirut, Dârul Kutub: 2006], juz IX, halaman 409).
Lantas apa keutamaan bulan safar itu? Yuk simak penjalasan di bawah ini:
1.Mempercayai Kebesaran Allah SWT
Sebagai Hamba Allah kita harus meyakini bahwa segala hal yang terjadi, ujian hidup yang menimpa merupakan kebesaran Allah bukan karena hal – hal lain. Untuk menjadikan seorang hamba yang lebih baik di sisi Allah.. Allah Mahabesar mengetahui segalanya yang kita tidak ketahui, jikalau Allah memberikan sebuah cobaan maka berikhtiarlah dengan sungguh – sungguh di jalan-Nya.
Ketika kita meyakini secaara utuh kebesaran Allah , membuat kita menjadi lebih ringan serta hati tenang disaat menjalani cobaan hidup. Membiasakan diri untuk berkhusnudzon ketika menerima segala takdir Allah, pantang menyerah dalam berikhtiar membawa harapan untuk mengetuk pintu rizkiNya. Adapun kesedihan atau kenimatan yang diterima di akhir, jangan sampai membawa kita untuk melangkah menjauh dari-Nya.
Nabi Muhammad SAW dalam Hadist Riwayat Bukhari Muslim, Abu Daud dan Ahmad menjelaskan:
“Tak ada adwa, tak ada thiyarah, tak ada hammah, tak ada kesialan pada bulan safar”
Kemudian Al-Quran surat Al Baqarah 155 – 156 menyebutkan akan Allah hadirkan sebuah kebahagiaan apabila seorang hamba dapat mengelola hatinya dengan baik dan bersabar akan coban-Nya:
“ Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah -buahan. Dan berikalah berita gembira kepada orang – orang yang bersabar,” (QS. Al Baqarah :155).
Baca Juga: Tragedi Ar-Raji dan Bi’ru Ma’unah, Awal Mula Doa Qunud Nazilah
2.Meningkatkan taqwa dan Iman kepada Allah
Yakinlah apapun yang terjadi merupakan kebesaran Allah berkhusnudzonlah atas semua takdirNya. Dengan meyakini tersebut tidak mengait – ngaitkan tentang kesialan pada bulan safar maka kita sudah termasuk seorang hamba yang beriman kepada-Nya.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Hai orang – orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapatkan keberuntungan.” (QS.Al-Maidah ayat 35)
3.Waktu untuk perbanyak ibadah kepada Allah
Tak ada hadist yang menyebutkan bahwa bulan safar memiliki arti kesialan, Allah menjelaskan bahwa semua bulan, hari, waktu lainnya memiliki arti baik tak ada bulan yang memiliki arti keburukan. Tak ada musibah yang terjadi tanpa seizin Allah maka bertawallah hanya kepada Allah untuk berlomba – lomba mendapatkan ridho serta rizky-Nya.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4. Mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam
Bukti bahwa bulan safar bukan bulan sial, pada bulan ini telah terjadi peristiwa penting dalam sejarah Islam. Adanya kemenangan Nabi Muhammad bersama umat Muslim pada perang Khaibar saat membela agama Islam dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah tahun 7 Hijriah.
Sahabat itulah keutamaan bulan safar dalam Islam, sesungguhnya kebesaran Allah tidak berkaitan dengan waktu maupun bulan. Mempercayai meyakini bulan safar merupakan bulan sial adalah kemusyrikan yang Allah benci,semoga diskusi tersebut menyadarkan kita untuk lebih dekat kepada-Nya. Apapun cobaan yang Allah beri merupakan cara Allah menaikkan derajat hambanya, mari perkuat amalan serta iman kita untuk meraih ridho serta rizky-Nya.