Penyebab Hilangnya Pahala Sedekah – Menjalankan perintah untuk bersedekah memiliki keistimewaan tersendiri di sisi Allah. Yang mana sedekah sendiri berarti memberikan sesuatu yang dimiliki baik itu berupa materi ataupun hal lain yang sifatnya bukan perihal harta, dari seseorang ataupun suatu lembaga kepada orang lain guna kemaslahatan. Oleh sebab itulah disebutkan dalam banyak hadis Nabi SAW bahwa sedekah memiliki keutamaan yang baik ketika seseorang melaksanakannya.
Tidak hanya itu dalam Alquran pun Allah SWT telah berfirman dalam Surah Saba’ ayat 39, mengenai anjuran bersedekah baik ketika kita memiliki kelapangan ataupun dalam suatu keadaan yang sempit. Bahkan tidak hanya sekali Allah menyebutkan mengenai sedekah ini Tetapi ada juga dalam Surah Al-Baqarah ayat 274 yang isinya sama-sama mengenai sedekah, yang dengan tegas dijelaskan bahwa seseorang yang melakukan sedekah ataupun berinfak baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan maka Allah akan memberikannya pahala atas kebaikannya tersebut.
Baca juga: Perbedaan Sedekah, Infaq dan Zakat Yang Mudah Dipahami
Yang mana orang-orang yang bersedekah termasuk dalam tujuh golongan yang akan akan mendapat naungan dari Allah SWT di hari kiamat kelak. Hal tersebut juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.
Namun tahukah anda jika ada hal-hal yang dapat membuat pahala dari sedekah yang kita keluarkan itu menjadi hilang? tentunya hal ini bukan karena sesuatu yang tidak bermakna. Tetapi semuanya ada sebab dan akibat, seperti yang akan dibahas pada artikel kali ini mengenai penyebab hilangnya pahala sedekah. Di mana poin-poin mengenai penyebab hilangnya pahala sedekah ini dilansir dari detik.com yang bersumber pada karya Dede R.U Widodo Suryasoemirat lewat bukunya yang berjudul “Perintah & Larangan Dalam Surat Al-Baqarah Oleh dan Bagi Pemula” serta karya dari Reza Pahlevi Dalimuthe dalam bukunya yang berjudul 100 Kesalahan dalam Sedekah.
1 Menyebut-nyebut Sedekah Yang Dilakukan
Salah satu hal yang dapat menghilangkan pahala sedekah adalah menyebut-nyebutkan sedekah yang sudah dilakukan. Dimana tentu hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan sifat riya yang memunculkan kesombongan dalam diri, serta ketidak ikhlasan yang tulus entah khawatir malah hatinya melenceng karena ingin mendapatkan pujian atau ingin mendapatkan balasan, hingga lain sebagainya.
Makanya tidak heran jika muncul sebuah ibarat dimana, apabila kita bersedekah tangan kanan kita memberi tetapi tangan kiri tidak mengetahui. Nah itu sama saja seperti perumpamaan agar kita menghindari sifat riya karena kita tidak tahu bagaimana hati kita bisa bergejolak, yang mungkin tadinya ikhlas tapi karena lain hal unsur sebagainya, yang membuat hati itu jadi membelot berujung hilangnya sebuah pahala yang sudah dikumpulkan. Jadi sebisa mungkin agar pahala sedekah yang sudah berhasil kita peroleh dijaga sepenuhnya. Jangan sampai hilang oleh perbuatan-perbuatan yang bahkan sama sekali awalnya tidak kita pikirkan untuk dilakukan. Intinya jangan mudah tergoda oleh bujuk syetan yang durjana.
2. Menyakiti Hati Penerima Sedekahnya
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu mengapa kita dianjurkan untuk bersedekah adalah untuk memberikan kelapangan, serta kebahagiaan kepada orang lain. Yang tentunya kita ini adalah sebagai perantara dari Allah SWT yang maha kuasa atas segala sesuatu.
Lalu bagaimana bisa jika kita memberikan sedekah tapi kita menyakiti orang yang menerima sedekah tersebut. Apakah kita pikir bahwa mereka akan bahagia? mereka akan merasa senang? Justru malah akan sebaliknya. Bahkan mungkin mereka akan merasa terhina oleh ucapan ataupun tindakan kita yang ternyata menyakiti hati penerima sedekah yang diberikan tersebut. Kalau sudah seperti itu apa tercapai tujuan sesungguhnya dari sebuah sedekah tidak bukan.
Oleh sebab itu ucapkanlah kata-kata yang baik. Jika memang tidak bisa lebih baik diam, sebab kita tidak tahu yang mungkin menurut kita bercanda, yang mungkin menurut kita itu tidak menyakitkan. Tapi bagi orang lain malah berpikir sebaliknya. Dengan kata lain jadi hal yang kurang mengenakkan di hati. Nah untuk itulah coba agar kita memposisikan diri dengan orang lain yang hendak kita perlakukan. Dimana jika kita ingin diperlakukan baik oleh seseorang maka kita juga harus berbuat demikian. Sebab hukum tuai tanam itu nyata adanya. Intinya perlakukanlah seseorang sebagaimana kamu juga ingin diperlakukan oleh orang lain.
Baca juga: 5 Keutamaan Bersedekah di Hari Jumat Yang Berlipat Ganda