Asal Kata Kurban dalam Bahasa Arab – Serangkaian ibadah di Bulan Ramadan telah berlalu, kini umat Islam bersiap dalam menyambut Hari Raya Idul Adha Kurban. Tak hanya dalam ibadah, kurban juga menjadi tradisi sosial ekonomi besar setiap tahunnya, yang mana dapat meningkatkan kesejahteraan para mustahik. Lantas, apa sih kurban itu? Mari kita simak penjelasan berikut!
Asal Kata Kurban dalam Bahasa Arab
Menurut bahasa, kata kurban berasal dari bahasa Arab yaitu qoroba, yaqrobu, qurban, qurbanan, qurbanan dan uban wa qurbanan yang mana artinya dekat. Sehingga kata kurban sendiri memiliki arti mendekati Allah SWT. Sebagaimana terlansir dalam situs Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Cilacap.
Dalam kehidupan sehari-hari, kata “kurban” sebenarnya berasal dari kata “udhhiyah”. Kata ini merupakan bentuk jamak dari kata dhahiyyah, artinya peperangan pada waktu Dhuha 10-13 Dzulhijjah. Menurut situs FISIP Universitas Mulawarman (Unmul), kata dasar ini memunculkan istilah Idul Adha atau Lebaran Haji.
Seiring berjalannya waktu, kata kurban melebur ke dalam bahasa Indonesia dengan perkembangan ejaan dan makna. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata kurban merujuk pada kurban yang niatnya tersembahkan pada Allah SWT. Seperti halnya domba, sapi, unta, yang tersembelih pada hari raya Idul Fitri.
Perintah berkurban ini terdapat dalam surat Al Hajj ayat 34 yang berbunyi,
Artinya: “Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”
Mendekatkan Diri pada Allah dan Raih Ketenangan Hati
Berdasarkan ayat di atas, kurban dianjurkan bagi setiap muslim yang mampu. Melalui kurban seseorang juga dapat meningkatkan taqwa kepada agama Allah. Tak hanya itu, dengan kurban juga dapat menenangkan jiwa seperti yang dinyatakan dalam Hadits di bawah ini.
Artinya:
“Tidak ada amalan yang lebih disukai orang pada Hari Raya Kurban selain penyembelihan hewan. Memang, pada hari kiamat, hewan kurban akan datang dengan tanduk, bulu, dan kuku. Sungguh, sebelum darah korban mengalir di bumi, Allah telah menerima pahala. Tenangkan jiwa dengan berkorban.” (HR Tirmidzi).
Dari sini dapat tersimpulkan bahwa menurut bahasa, korban merupakan perwujudan dari pengorbanan kita sebagai umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedikit tulisan dari mimin, semoga bermanfaat dan dapat terambil ibrohnya!
Yuk Sahabat, sambut bulan Dzulhijjah dengan berbagi kurban higienis di Dompet Dhuafa. Tenang, kurban online dari Dompet Dhuafa wajib mempertimbangkan segala aspek kesehatan dan kebersihan. Yuk, jangan lewatkan kesempatan berharga kurban amanah dan sehat di Dompet Dhuafa!
Editor: Dompet Dhuafa Jogja