Kenapa Idul Adha Juga Disebut Sebagai Lebaran Haji? Simak Penjelasan  Berikut!

Kenapa Idul Adha Juga Disebut Sebagai Lebaran Haji? Simak Penjelasan Berikut!

Kenapa Idul Adha Juga Disebut Sebagai Lebaran Haji – Tak terasa hari ini telah masuk pada bulan Dzulhijah, yang mana hal ini menandakan bahwasanya Hari Raya Idul Adha telah menunjukan hilalnya. Menandakan bahwasanya 10 hari lagi Idul Adha akan terselenggara. Namun sahabat, selain di kenal sebagai hari raya Idul adha, lebaran ini juga memiliki istilah lain yaitu lebaran Haji. Kira-kira kenapa yah? Yuk Simak!

Kurban Idul Adha merupakan ibadah yang istimewa. Idul Fitri dan Idul Adha adalah dua hari raya Islam yang penting dengan prasyarat untuk maknanya. Keduanya merupakan amal ibadah yang Allah SWT ungkapkan kepada hamba-Nya agar tetap terjaga hubungan-Nya dengan-Nya dan dengan orang-orang di sekitar kita, yang dalam kehidupan sehari-hari kita rujuk dengan istilah Hambulm Minallah dan Hablum Minannas.

Muhbib Abdul Wahab, mahasiswa S3 FITK UIN Jakarta mengungkapkan dalam artikelnya bahwa Idul Fitri dan Idul Adha sangat erat hubungannya. Jika Idul Fitri adalah simbol kemenangan dalam perang melawan nafsu selama berpuasa di bulan Ramadhan, maka Idul Adha adalah simbol perang melawan godaan keserakahan, kesengsaraan, keegoisan dan kecintaan yang berlebihan pada kemegahan Dunia. Semuanya di percaya.

Di Indonesia, sepertinya sudah menjadi kebiasaan bahwa perayaan Idul Fitri selalu lebih ramai di bandingkan perayaan Idul Adha. Meski Idul Adha sama spesialnya dengan Idul Fitri, namun jika melihat sejarah pada masa Nabi, Idul Adha justru di rayakan lebih meriah di bandingkan Idul Fitri. Sahabat, kalau Idul Fitri berkaitan dengan ibadah Zakat Fitrah, Idul Adha, kita tahu bahwa itu berkaitan dengan ibadah kurban. Apa yang membuat kurban Idul Adha begitu Istimewa? istimewa?

Idul Adha Juga Disebut Sebagai Lebaran Haji

Sulit membedakan haji dan Idul Adha karena keduanya terjadi di bulan Dzulhijjah. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat sunnah harus melaksanakan shalat Idul Adha dan berqurban. Dan pada saat yang sama, jutaan jamaah hijrah dari Muzdalifah ke Mina untuk melaksanakan Jumrah sebagai bagian integral dari ritual haji. Sehari sebelumnya, ketika jamaah di Arafah berwudhu, umat Islam juga teranjurkan untuk menjalankan puasa sunnah Arafah.

Ini tentu saja sesuatu yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Dua layanan penting di adakan secara bersamaan. Meski tidak semua umat Islam menunaikan ibadah haji, puasa sunnah Arafah dan berqurban, namun umat Islam bisa merayakan sekaligus menunjukkan solidaritas kepada umat Islam yang menunaikan ibadah haji yang di anggap sulit.

“Tidak ada hari di mana Allah lebih menyukai amal saleh daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari Dzulhijjah. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, tidak ada Jihad fi Sabilillah? Dia menjawab: Jihad juga tidak Sabilillah kecuali mereka yang pergi ke sana dengan jiwa dan hartanya (untuk melakukan Jihad) tetapi kemudian kembali dengan tidak membawa apa-apa.” (HR. Imam Bukhari)

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

YUK KURBAN SEKARANG!

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *