Hal Yang Harus Dihindari Di Bulan Ramadhan, Biar Makin Berkah!

Hal Yang Harus Dihindari Di Bulan Ramadhan, Biar Makin Berkah!

Hal yang harus dihindari di bulan ramadhan – Beribadah di bulan Ramadhan tidak sebatas menahan lapar, haus, dan hawa nafsu. Tetapi kita juga perlu secara sadar melakukan berbagai macam ibadah dan menahan diri dari berbagai perbuatan tercela. Hal ini kita lakukan agar manfaat, pahala, hikmah, dan makna yang kita dapatkan dari bulan Ramadhan dapat maksimal.

Hal Yang Harus Dihindari Di Bulan Ramadhan, Mari Kita Simak!

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dihindari di bulan Ramadhan yang wajib untuk kita perhatikan. Supaya ramadhan terlewat dengan baik dan penuh berkah.

Makan Berlebihan Saat Sahur dan Berbuka Puasa

Makan berlebihan dan sesuka hati ketika sahur dan berbuka puasa tentu tidak baik. Karena ini dapat mempengaruhi berbagai hal seperti pencernaan sampai ke kualitas ibadah kita. Oleh karena itu, kita perlu sadar bagaimana porsi dan pemilihan makan kita ketika sahur dan berbuka puasa.

Kita juga perlu makan makanan yang bergizi agar nutrisi tubuh dapat terpenuhi dengan baik selama Ramadhan. Sehingga setelah Ramadhan usai kita bisa mendapat keberkahan yang luar biasa, bukan justru mendapatkan kerugian.

Baca Juga: Menu Buka Puasa dan Sahur Selama 30 Hari, Referensi Menu Ramadanmu!

Menunda Ibadah

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan kita perlu memanfaatkannya sebaik mungkin untuk beribadah. Bahkan hal ini sudah Rasulullah SAW peringatkan yang mana oleh Ibnu Abbas riwayatkan untuk memanfaatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara yaitu:

  1. Waktu mudamu sebelum data masa tuamu
  2. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu
  3. Waktu kayamu sebelum datangmasa miskinmu
  4. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
  5. Hidupmu sebelum datang matimu.

Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi bahkan satu detik ke depan. Oleh karena itu, jangan sampai kita menunda ibadah kita seperti membaca Al-Quran, sholat tarawih, bersedekah, dan berbagai ibadah lainnya. Sempatkan waktu setiap hari dan setiap saat untuk beribadah, sehingga kita dapat meraih manfaat yang maksimal di bulan Ramadhan.

Menghindari Ucapan yang Dapat “Menghapus” Pahala Puasa

Puasa atau shaum memiliki arti menahan. Memang hakikatnya puasa adalah menahan diri. Menahan diri berarti tidak hanya menahan pada makan dan minum saja, tetapi juga perilaku-perilaku tidak baik seperti berkata-kata kasar atau kotor yang dapat “menghapus” pahala puasa.

Orang yang berpuasa sudah semestinya menunjukkan perilaku sopan santun dalam berucap, serta tidak mengatakan perkataan yang tidak senonoh, kasar, kotor, juga tidak bertengkar, dan tidak berghibah.

Larangan untuk berkata tidak baik juga pernah Abu Hurairah r.a. riwayatkan, berbunyi “… Pada hari seseorang dari kamu berpuasa, janganlah ia berkata kotor  dan berbuat gaduh, dan apabila ada orang yang mengajak berbantah dan bermusuhan hendaklah ia mengatakan: Saya sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i).

Meskipun kita memiliki kesempatan untuk berkata-kata yang tidak baik, tetapi yang Rasulullah SAW minta kepada kita sebagai umatnya adalah menahan, sebagaimana hakikat puasa itu sendiri.

Menghindari Berkumur dan Istinsyaq secara Berlebihan

Berkumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu) sebenarnya tidak membatalkan puasa. Bahkan, meskipun bukan di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW menganjurkan seseorang berkumur dan beristinsyaq dengan keras agar dapat membersihkan mulut dan hidung.

Namun, ini perlu perhatian ketika bulan Ramadhan.Perlu membatasi hal ini supaya tidak membatalkan puasa akibat air yang bisa masuk ke dalam tubuh. Sehingga ketika berkumur atau beristinsyaq di bulan Ramadhan, hendaknya kita melakukannya dengan tidak terlalu bersemangat dan keras.

Bermalas-Malasan

Kegiatan kita di bulan Ramadhan tentu akan ada perubahan. Ditambah lagi dengan keadaan dan kondisi tubuh yang lemas akibat berpuasa. Ada saja orang yang berpikir untuk tidur dalam waktu lama agar ketika terbangun sudah mendekati waktu berbuka.

Bulan Ramadhan bukan berarti saatnya untuk menukar aktivitas di malam hari dan di siang hari. Ketika di malam hari, kita semalaman beribadah, dan justru di siang hari kita tidur seharian. Segala aktivitas kita yang diniatkan untuk beribadah dapat menghasilkan pahala yang berlipat ganda tanpa melihat pagi dan malam, sehingga kurang tepat apabila kita menukar aktivitas di siang dan malam hari.

Menukar waktu aktivitas ini juga kurang baik untuk kesehatan karena dapat berdampak pada perubahan ritme sirkandian atau proses tubuh kita dalam mengatur siklus tidur dan bangun. Oleh karena itu, sebaiknya kita tetap tidur tepat waktu dan bangun pagi untuk beribadah secara produktif. Selain memberikan dampak yang baik pada tubuh, aktivitas sepanjang hari juga akan membuat kita lebih giat dalam beraktivitas sehingga puasa terasa lebih bermakna.

Mengabaikan Zakat

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini umat Muslim juga memiliki kewajiban untuk memberikan zakat, baik secara langsung ataupun melalui lembaga yang dapat menyalurkannya. Jangan sampai kita mengabaikan kewajiban kita untuk membayar zakat. Dan sebaiknya kita lakukan secepat mungkin agar kita dapat meraih manfaat maksimal selama bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang suci dan penuh berkah bagi umat Muslim. Oleh karena itu, kita sudah semestinya berusaha untuk menjaga sikap dan perilaku kita selama bulan Ramadhan, serta menghindari hal-hal yang dapat mengurangi manfaat ibadah di bulan Ramadhan. Semoga Allah mudahkan kita untuk menjalankan ibadah secara sadar penuh di bulan Ramadhan mendatang.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

Zakat Fitrah Disini!

Kapan Awal Ramadan 2023? Yuk Simak!

Kapan Awal Ramadan 2023? Yuk Simak!

Kapan Awal Ramadan 2023 – Ramadan 2023 hanya tinggal menghitung hari. Menjelang bulan ini umat Muslim bersuka cita menyambutnya. Menyambut bulan yang penuh keberkahan dan setiap amalan baik akan terlipatgandakan.

Pertanyaan yang sering muncul di benak umat Muslim menjelang bulan Ramadhan ini adalah kapan awal bulan Ramadan 2023. Sebelum mengetahui kapan jatuhnya awal bulan Ramadhan, kita perlu mengetahui bagaimana penentuan awal Ramadhan.

Ramadhan adalah salah satu dari dua belas bulan hijriah. Kalender hijriah memiliki konsep penanggalan yang berbeda dengan kalender masehi. Penanggalan kalender masehi yang seringkali kita gunakan terhitung sesuai dengan perputaran bumi mengelilingi matahari. Sehingga ini juga tersebut sebagai tahun syamsiyah atau tahun matahari.

Baca Juga: Jadwal Imsyak Ramadhan 2023

Sementara itu, penanggalan pada kalender hijriah terhitung berdasarkan durasi waktu bulan mengitari bumi. Sehingga kalender hijriah ini juga sebagai kalender komariah atau kalender Islam. Waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengelilingi bumi adalah 29,5 hari sehingga dalam kalender hijriah setiap bulannya berjumlah 29 dan 30 hari secara selang-seling.

Tanggal awal puasa Ramadhan di Indonesia ditentukan oleh Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Indonesia dengan melibatkan Dewan Syariah Nasional, dan Organisasi Keagamaan Islam lainnya dan dilakukan melalui sidang isbat.

Awal Ramadan 2023

Penentuan tanggal awal puasa Ramadhan oleh pemerintah biasanya berdasarkan pengamatan hilal atau bulan sabit pada malam tanggal 29 bulan sebelumnya. Apabila hilal sudah terlihat, maka puasa Ramadhan dimulai keesokan harinya, sebagaimana yang seringkali diberitakan dan disiarkan di televisi nasional. Hal ini biasa orang menyebut dengan rukyatul hilal dan menggunakan ini di sebagian besar negara Islam.

Namun, beberapa negara seperti Arab Saudi, Mesir, dan Yordania menggunakan perhitungan matematika atau hisab untuk menentukan awal Ramadhan. Metode ini terpakai untuk memprediksi pergerakan bulan berdasarkan perhitungan ilmiah dan menghasilkan tanggal awal Ramadhan yang berbeda dengan metode rukyatul hilal.

Di Indonesia sendiri juga terdapat perbedaan, yang mana Badan Hisab Rukyat Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau hisab hakiki wujudul hilal yang menentukan penanggalan bulan hijriah dengan mengacu pada gerakan faktual bulan yang ada di langit. Sehingga awal dan berakhirnya bulan qamariah biasanya berdasar pada kedudukan atau perjalanan bulan.

Menurut perkiraan dari Badan Hisab Rukyat Muahmmadiyah, awal Ramadhan tahun 2023 akan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Akan mulai menggelar sholat tarawih pada 22 Maret di malam hari. Sementara itu, penentuan awal Ramadhan oleh Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama akan tergantung pada hasil siang isbat yang akan terselenggarakan pada Rabu, 22 Maret 2023.

Dalam Islam, puasa Ramadhan dianggap sebagai ibadah yang penting dan diwajibkan bagi semua umat Muslim yang memenuhi syarat puasa Ramadhan. Meskipun penentuan awal Ramadhan dapat menimbulkan perbedaan pendapat. Penting bagi kita untuk tetap bertoleransi dan bersatu dalam memperingati dan menjalankan ibadah. Sebagaimana mestinya di bulan suci ini dengan penuh keikhlasan.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

SEDEKAH YUK!

Jadwal Imsyak Ramadhan 2023

Jadwal Imsyak Ramadhan 2023

Jadwal Imsyak Ramadhan 2023 – Bulan suci Ramadhan sudah di depan mata, dan seperti setiap tahunnya, jadwal imsak sangat dibutuhkan bagi umat Muslim untuk mempersiapkan diri dalam menjalankan ibadah puasa. Khususnya untuk warga Yogyakarta dan sekitarnya. Berikut merupakan Jadwal Imsyak Ramadhan 2023 Daerah Istimewa Yogyakarta yang wajib sahabat simpan untuk berjaga.

Jadwal Imsyak Ramadhan 2023 Daerah Istimewa Yogyakarta

Jadwal Imsyak Ramadhan 2023

Download Jadwal Imsyakiyah Disini

Menjelang tiba bulan suci Ramadhan, penting bagi kita untuk mengetahui jadwal imsak agar kita dapat merencanakan waktu sahur dan beribadah dengan lebih baik. Dalam menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, jadwal imsak merupakan panduan penting yang dapat membantu kita mempersiapkan diri dengan baik. Oleh karena itu, berikut ini adalah jadwal imsak untuk bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Menu Buka Puasa dan Sahur Selama 30 Hari, Referensi Menu Ramadanmu!

Bulan suci Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah dan rahmat. Dalam rangka memaksimalkan ibadah kita selama bulan ini, penting bagi kita untuk mengetahui jadwal imsak yang dapat membantu kita merencanakan waktu sahur dan beribadah dengan lebih efektif.

Sebagai umat Muslim yang berpuasa selama bulan suci Ramadhan, jadwal imsak sangatlah penting. Dalam artikel ini, akan disajikan jadwal imsak untuk membantu kita mempersiapkan diri dengan baik selama menjalankan ibadah puasa.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

SEDEKAH YUK!

Keutamaan Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan, Wajib Kamu Tau!

Keutamaan Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan, Wajib Kamu Tau!

Keutamaan Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan – Membaca Al Quran menjadi salah satu ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Keutamaan membaca Al Quran antara lain yaitu mendatangkan pahala dan kebaikan. Memberikan derajat dan wibawa yang lebih baik, memperoleh rahmat dan berkah,  menahan diri dari perbuatan yang membawa kepada dosa. Tak hanya itu, dengan membaca Al Quran dapat menjadi perantara jalan mudahnya segala hajat dan urusan.

Namun, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Al-Quran, yaitu bulan suci Ramadhan. banyak yang menyebutkan Bulan Ramadhan sebagai bulan Al-Quran. Hal ini karena pada bulan Ramadhan ini lah Al-Quran diturunkan. Sebagai petunjuk seluruh umat manusia, seperti yang tertera pada QS Al-Baqarah Ayat 185.

Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). …” (QS. Al-Baqarah: 185)

Tentu saja membaca Al-Quran dibulan Al-Quran akan lebih besar keutamaan dan manfaatnya. Berikut ini adalah keutamaan membaca Al Quran di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Tips Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadan, Yuk Simak!

Keutamaan Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan

Mendapatkan Pahala Berlipat Ganda

Al-Quran mengandung banyak kebaikan. Bahkan hanya dari membacanya saja sudah mendapatkan kebaikan dari Al-Quran. Hal ini tertera dalam QS Al-Baqarah/2 ayat 185 yang menjelaskan bahwa orang yang berpuasa dan melakukan kebajikan dengan kerelaan hati, maka akan mendapatkan pahala yang besar dibandingkan di luar bulan Ramadhan.

Ini juga diperkuat pada hadits Imam Bukhari meriwayatkan bahwa seseorang yang membaca satu huruf Al-Quran maka akan mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan akan terlipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat kebaikan.

Namun, bukan berarti ini hanya berlaku pada orang-orang yang sudah pandai membaca Al-Quran, karena terdapat riwayat dari Aisyah r.a. bahwa orang yang mahir membaca Al-Quran akan ditempatkan bersama malaikat-malaikat yang mulia. Sementara itu, orang yang masih membaca Al-Quran dengan terbata-bata karena mengalami kesulitan maka ia akan mendapatkan dua pahala.

Maka, kita sebagai umat Muslim perlu membaca Al-Quran dengan tulus ikhlas untuk mendapatkan pahala dan ridho Allah SWT sekalipun bacaan kita masih terbata-bata.

Meraih Kemuliaan dan Diangkat Derajatnya di Hadapat Allah SWT

Membaca Al-Quran pada bulan Ramadhan akan memperlihatkan kesungguhan seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Membaca Al-Quran ketika bulan Ramadhan akan menunjukkan siapa saja yang mencintai Allah SWT karena membaca Al-Quran sendiri adalah bentuk kecintaan kita kepada Allah.

Terdapat hadits yang meriwayatkan bahwa apabila kita ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-nya, maka perhatikanlah jika ia mencinta Al-Quran. Apabila ia mencintai Al-Quran, sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Bahkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah yang menyatakan bahwa Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia yakni Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya.

Begitu mulia posisi orang yang mencintai Al Quran, membacanya, dan bahkan mengamalkannya.

Menjadi Sarana untuk Beribadah Lebih Khusyuk

Bulan suci Ramadhan menjadi bulan yang sangat istimewa untuk beribadah. Umat Muslim di seluruh dunia akan berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadahnya di bulan ini. Membaca Al-Quran menjadi salah satunya, karena membaca Al-Quran secara teratur dan konsisten selama bulan Ramadhan akan membantu kita untuk beribadah lebih khusyuk.

Dalam QS Al-A’raf ayat 204 juga menyebutkan “Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah dengan tenang, agar kamu mendapat rahmat.”. Dengan membaca atau mendengarkan Al-Quran, maka seseorang akan dapat mengkhusyukkan hatinya dan merenungkan makna dari setiap ayat yang dibacanya.

Menumbuhkan Cinta kepada Allah SWT

Membaca Al-Quran secara konsisten akan membantu kita dalam menumbuhkan cinta kepada Allah SWT. Allah berfirman pada QS Ar-Ra’d ayat 28 bahwa, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram..

Dengan membaca Al-Quran secara rutin dan konsisten, seseorang akan dapat mengingat dan merenungkan kebesaran Allah SWT sehingga cinta kita kepada Allah SWT akan semakin bertumbuh. Selain itu, tentunya setiap kali kita membaca Al-Quran, kita akan mendapatkan hikmah yang berbeda. Hal ini lah yang membuat kita akan melihat bagaimana kebesaran Allah melalui hikmah yang kita dapatkan pada setiap membaca Al-Quran.

Memperkuat Hubungan dengan Al-Quran

Hubungan kita dengan Al-Quran seiring tumbuh dengan kebiasaan kita membaca Al-Quran di bulan Ramadhan. Di bulan ini, seseorang dapat memperdalam pemahamannya tentang Islam, meningkatkan kualitas ibadah, dan merutinkan membaca Al-Quran.

Sebagaimana penelitian terkait dengan kebiasaan, waktu yang seseorang butuhkan untuk membentuk suatu kebiasaan pada orang dewasa idealnya adalah sekitar 21 – 30 hari. Namun ini tetap tergantung pada kebiasaan dan keadaan seseorang. Oleh karena itu, Ramadan dapat menjadi waktu yang tepat untuk membangun kebiasaan membaca Al Quran. Harapanya kemudian akan berlanjut hingga bulan-bulan berikutnya. Ini lah menjadi awal mula kuatnya hubungan kita dengan Al-Quran.

Jumlah dan Metode Membaca Al-Quran

Setelah mengetahui keutamaan membaca Al-Quran pada bulan Ramadhan. Semangat membaca akan lebih tinggi, dan timbul target berapa kali membaca Al-Quran, serta metode dalam membaca Al-Quran.

Tidak ada batasan berapa kali dan berapa banyak seseorang harus membaca Al-Quran selama Ramadhan. Namun, tetap direkomendasikan untuk dapat mengkhatamkan Al-Quran selama bulan Ramadhan. Banyak umat Islam yang menargetkan khatam Al-Quran di bulan Ramadhan karena mengkhatamkan Al-Quran sendiri memiliki keutamaan yang luar biasa, yakni kita akanmendapat doa untuk termohon ampunkan oleh 60 ribu malaikat di penghujung khatamnya.

Metode yang umum yaitu one day one juz atau satu juz dalam satu hari, sehingga dalam 30 hari bulan Ramadhan kita dapat menyelesaikan 30 juz dalam Al-Quran. Cara atau pendekatan lain yaitu 20 halaman dalam satu hari. Membaginya menjadi 4 halaman pada setiap waktu sholat sehingga target membaca Al Quran dalam sehari dapat lebih tersistematis.

Ada juga pendekatan dengan metode lain yang lebih ilmiah. Yaitu menetapkan tujuan dengan SMART (Specific/ Spesifik, Measurable/ Terukur, Achievable/ Dapat dicapai, Relevant/ Berkaitan, dan Time-Bound/ Terbatas Waktu). Dan juga membaca pada waktu yang sama untuk membangun kebiasaan. Menentapkan tujuan SMART selama Ramadhan dapat membantu kita dalam merencanakan dan membangun rutinitas. Sehingga kebiasaan-kebiasaan kita selama Ramadhan seperti membaca Al-Quran dapat terus berlanjut hingga setelah Ramadhan.

Dengan membaca Al-Quran secara rutin dan konsisten selama bulan Ramadhan, insyaAllah kita akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Meraih kemuliaan dan terangkat derajatnya di hadapan Allah SWT, dapat beribadah lebih khusyuk, menumbuhkan cinta kita kepada Allah SWT. Tak hanya itu membaca Al Quran dapat memperkuat hubungan kita dengan Al-Quran, dan berbagai keutamaan lainnya.

Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai persiapkan diri untuk menjadikan Al-Quran sebagai salah satu amalan yang kita lakukan secara istiqomah selama bulan Ramadhan. Semoga Allah sampaikan kita bertemu Ramadhan Tahun ini.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

YUK SEDEKAH QURAN!

Tips Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadan, Yuk Simak!

Tips Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadan, Yuk Simak!

Tips Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadan – Bulan Ramadan merupakan bulan yang suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Muslim akan berlomba-lomba melakukan banyak ibadah dan kebaikan. Pada bulan ini lah Allah akan melimpahkan dan melipatgandakan pahala atas ibadah dan kebaikan yang hamba-Nya lakukan.

Dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan, akan terdapat 2 golongan manusia, yakni orang yang mengalami kejenuhan saat beribadah dan orang yang tidak merasakan jenuh ketika beribadah. Orang yang tidak merasa jenuh ketika beribadah adalah mereka yang sudah terbiasa dalam beribadah. Karena sejatinya ibadah juga merupakan kebiasaan yang perlu dilatih dan dibiasakan. Mereka akan cenderung senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah tersebut, tidak hanya menjadikannya sebuah rutinitas.

Baca Juga: Membangun Habits Baik Menuju Ramadhan 2023, Kamu Wajib tau!

Sementara itu, orang yang merasa jenuh adalah mereka yang tidak membiasakannya sebelum bulan Ramadhan sehingga mereka akan memulai ibadahnya dengan target yang tinggi pada awal bulan Ramadhan. Mereka akan cenderung merasa lelah karena target awal yang sudah tinggi dan mereka belum terbiasa akan hal itu.

Menjelang bulan Ramadan 1444 H, alangkah baiknya kita mengusahakan dan membiasakan diri dalam beribadah. Hal ini bertujuan agar kita termasuk ke dalam golongan orang yang tidak merasa jenuh ketika beribadah. Sehingga senantiasa berbuat kebaikan di bulan Ramadhan, serta memiliki kecenderungan untuk meningkatkan kualitas ibadah yang kita miliki.

Banyak Tips Tingkatkan Ibadah pada Bulan Ramadan yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kualitas ibadah selama Ramadhan, ibadah tersebut antara lain:

Tips Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadan

Meningkatkan Kualitas Sholat

Sholat adalah kewajiban bagi umat Muslim dan menjadi amalan pertama yang terkena hisab di akhirat kelak. Menjelang dan selama bulan Ramadhan, cobalah untuk meningkatkan kualitas sholat dengan fokus pada gerakan dan bacaan yang kita ucapkan. Tidak hanya mengulang gerakan dan mengucapkan bacaan seperti biasanya, tetapi sadari betul gerakannya dan pahami makna bacaannya.

Cari tahu kembali bagaimana gerakan sholat yang tepat. Cari tahu juga arti dan makna dari setiap bacaan sholat. Sehingga ketika sholat kita menyadari betul bahwa bacaan yang kita ucapkan pada setiap hembusannya adalah sebuah doa.

Membaca Al-Quran dengan Penuh Perenungan

Membaca Al-Quran selama bulan Ramadhan adalah salah satu cara terbaik untuk memperkuat hubungan dengan Allah. Membaca Al-Quran dengan penuh perenungan dapat membuat kita memahami makna ayat-ayat Allah dan meningkatkan keimanan kita.

Apabila ilmu kita belum sampai pada taraf memahami makna setiap kata dan kalimat dalam Al-Quran. Setidaknya kita perlu memahami hadits yang menyatakan bahwa membaca satu huruf dari Al-Quran maka akan mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan akan terlipatkan menjadi 10 kebaikan. Sehingga kita akan membacanya dengan penuh semangat. Selain itu, kita juga perlu meluangkan waktu untuk mengkaji makna dari ayat-ayat Allah sebagai upaya kita dalam memahami setiap kata dan kalimat yang Allah maksud dalam kalam-Nya.

Berpuasa dengan Benar dan Sadar

Berpuasa menjadi kewajiban dan cara umat Muslim dalam membersihkan diri dan memperbaiki kualitas keimanan. Mulai dari sebelum Ramadhan sampai ketika berpuasa pada bulan Ramadhan, cobalah untuk berpuasa dengan benar dan sadar. Maksudnya yaitu berpuasa dengan ilmu, yakni sesuai dengan rukun, sunnah, dan ilmu yang ada terkait dengan puasa mulai dari berniat hingga berbuka puasa.

Maka, tidak hanya sebatas menahan lapar dan haus dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, tetapi kita perlu melakukannya secara sadar, tidak hanya melakukannya sebatas formalitas kegiatan rutin atau autopilot. Sadarlah untuk berpuasa dan sadar pula lah untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak ibadah puasa seperti bergosip, merokok, dan lain sebagainya.

Hindari Perbuatan yang Tidak Baik

Ramadhan adalah waktu yang baik untuk membiasakan diri pada kebaikan dan menghindari perbuatan yang tidak baik. Cobalah perlahan untuk mengurangi hal-hal yang sekiranya kurang bermanfaat dan tidak meniatkannya untuk Allah. Hal tersebut seperti halnya bermalas-malasan, menonton film tidak pantas, berbicara yang tidak baik, dan lain sebagainya.

Sebaliknya, biasakan untuk memperbanyak kegiatan yang membantu meningkatkan kualitas keimanan kita seperti menghadiri majelis ilmu dan bersedekah. Dan tentunya, untuk membiasakan dan mempelajari hal ini memerlukan ilmu, agar setiap yang kita lakukan, termasuk membiasakan diri dalam melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik, tetap diniatkan karena Allah.

Jaga Diri dari Godaan Dunia

Menjaga diri dari godaan dunia bukan berarti menarik diri dari segala hal yang berbau dunia. Tetapi, kita berusaha untuk mengalokasikan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang bermanfaat dengan orientasi akhirat, seperti mengkaji ilmu agama, membaca buku yang bermanfaat, dan lain sebagainya.

Cobalah untuk mengurangi aktivitas seperti menonton film, bermain game, dan lainnya. Hal ini dilakukan agar kita tidak mudah terdistraksi ketika beribadah. Hiburan diri yang berbau dunia bukannya tidak boleh untuk dilakukan, tetap boleh dilakukan. Hanya saja kita bisa mengatur alokasi waktunya sehingga tidak mengurangi tingkat produktivitas kita. Selain itu, hiburan yang kita lakukan tetap niatkanlah untuk Allah, seperti diniatkan untuk menyegarkan pikiran sejenak agar ibadah berikutnya dapat berjalan optimal.

Ramadhan menjadi waktu yang baik untuk meningkatkan kualitas ibadah serta memperbaiki dan meningkatkan keimanan kita. Meningkatkan kualitas ibadah selama Ramadhan tidak hanya melakukan ibadah secara mekanis, tetapi juga memerlukan usaha dalam meningkatkan kualitasnya. Dengan meningkatkan kualitas ibadah kita selama Ramadhan, kita dapat memperkuat hubungan dengan Allah. memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitas hidup kita di dunia, pun di akhirat.

Oleh sebab itu, selain melakukan cara-cara di atas, kita juga perlu untuk mempelajari dan meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya Ramadhan, serta segala aktivitas yang kita lakukan. Dengan memperkuat kesadaran kita, kita dapat menjadikan setiap momen seperti Ramadhan untuk memperbaiki diri kita secara holistik dan komprehensif sebagai seorang Muslim. Semoga kita semua dapat mengambil manfaat yang besar dari Ramadhan yang akan datang dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

SEDEKAH SEKARANG!

Menu Buka Puasa dan Sahur Selama 30 Hari, Referensi Menu Ramadanmu!

Menu Buka Puasa dan Sahur Selama 30 Hari, Referensi Menu Ramadanmu!

Menu Buka Puasa dan Sahur Selama 30 Hari – Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan menjadi momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim melaksanakan ibadah puasa yang meliputi menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu dengan tetap melakukan aktivitas lainnya seperti biasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Saat kita berpuasa, sebenarnya metabolisme tubuh kita akan tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti bernapas, memompa darah dari jantung, memperbaiki sel yang rusak, berpikir, menjaga suhu tubuh, dan lain sebagainya. Dan di bulan Ramadhan ini, pola makan kita tentu akan berubah karena kita hanya diperbolehkan makan ketika sahur dan ketika berbuka puasa hingga kembali ke waktu sahur. Meskipun begitu, pada dasarnya tidak ada perubahan kebutuhan gizi saat berpuasa, hanya saja tubuh kita perlu penyesuaian dan perhatian khusus agar tetap sehat dan bisa menjalankan aktivitas lainnya seperti biasa.

Ketika kita berpuasa, menjadi hal yang wajar ketika kita merasa lapar dan butuh penyesuaian pada hari-hari pertama Ramadhan. Hal ini dapat terjadi karena lambung kita akan dibiarkan kosong selama kurang lebih 13 jam. Meskipun lambung kita tidak terisi, tubuh akan tetap memenuhi kebutuhan energi dengan mengambil cadangan energi dari tubuh kita seperti dari lemak yang tersimpan di bawah kulit atau dari glikogen yang tersimpan di hati dan otot. Hal ini menyebabkan pada 3 – 5 hari awal berpuasa kita akan merasa kurang nyaman karena pada waktu inilah tubuh akan beradaptasi dengan pola makan yang baru.

Pada seminggu pertama juga dapat terjadi penurunan berat badan karena tubuh berada dalam proses penyesuaian. Namun pada minggu-minggu berikutnya tubuh sudah bisa beradaptasi dengan perubahan pola makan. Bahkan bisa jadi ada kecenderungan mengalami kenaikan berat badan apabila kita tidak mengatur pola makan.

Sahur diibaratkan seperti makan sarapan. Maka, sahur juga perlu seimbang dengan memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak. Namun, karena waktu yang terbatas, kita bisa memilih sumber-sumber makanan yang lebih praktis tapi tetap bergizi dan seimbang. Berikut ini beberapa menu buka puasa dan sahur selama 30 hari yang patut sahabat coba untuk kesehatan tubuh sahabat.

Baca Juga: Jangan Bingung! Ini Loh Bedanya Takjil dan Ifthar

Menu Buka Puasa dan Sahur Selama 30 Hari

Konsumsi Makanan Yang Kaya Serat dan Protein

Makanan yang kaya serat dan protein seperti gandum, kacang-kacangan, buah-buahan, telur, ikan, daging, ayam, tahu, dan tempe dapat membantu memperlambat proses pencernaan sehingga memberikan energi dan menjaga rasa kenyang lebih lama. Secara spesifik, sumber protein yang cukup dapat mengurangi rasa lesu dan membuat tubuh lebih aktif sepanjang hari karena membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna. Sementara itu, makanan kaya serat dapat memperlambat proses penyerapan makanan dalam tubuh sehingga rasa kenyang dalam tubuh dapat bertahan lebih lama. Contoh makanan yang berserat tinggi adalah kurma, pepaya, pisang, terong, brokoli, wortel, dan sayuran hijau.

Hindari Makanan Yang Manis, Berlemak, dan Tinggi Gula, Garam, Lemak

Makanan yang tinggi gula dan lemak akan membuat tubuh cepat merasa lapar dan lelah karena kadar gula darah cepat menurun dan rasa lapar akan cepat timbul atau hipoglisemia. Selain itu, menghindari makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak membuat kita dapat terhindar dari masalah kesehatan seperti hipertensi, hiperglikemia, sembelit dan lainnya agar tidak menyebabkan kelelahan, lemas, dan perasaan tidak nyaman pada lambung ketika berpuasa.

Sama halnya dengan ketika kita tidak berpuasa, kita tetap perlu membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak yakni maksimal per harinya adalah 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan minyak.

Makan dan Minum Yang Cukup

Hindari mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan dengan maksud menabung energi dalam tubuh untuk kecukupan selama berpuasa. Konsumsi makanan yang berlebihan justru dapat memperburuk kondisi tubuh di siang harinya. Selain itu, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik, dengan mengonsumsi air putih yang cukup selama sahur. Setidaknya bisa meminum 2-3 gelas air putih dan bisa juga menambah dengan satu gelas susu untuk tambahan peroleh energi.

Pilih Karbohidrat Kompleks

Karbohidrat kompleks yang kita konsumsi dapat membantu meningkatkan energi secara bertahap dan tahan lama jika membandingkan dengan karbohidrat sederhana. Makanan sumber karbohidrat kompleks antara lain nasi, nasi merah, kentang, pasta, mie, roti gandum, bihun, jagung, sereal, dan umbi.

Setelah berpuasa 13 jam lamanya, tentu hal yang paling ternanti-nanti adalah waktu berbuka puasa. Seringkali pada momen ini lah yang membuat seseorang dengan mudah meningkat berat badannya karena makan dan minum yang terlampau banyak akibat perasaan “balas dendam” atas menahan lapar dan haus seharian. Oleh karena itu, kita juga perlu memperhatikan asupan makan dan minum ketika berbuka puasa. Berikut tips berbuka puasa sehat yang bisa sahabat terapkan.

Jangan Langsung Makan Makanan Berat

Ketika berbuka puasa, kita dapat mengonsumsi makanan dan minuman manis secukupnya karena makanan dan minuman manis sehingga tubuh mudah mencernanya dan dapat segera mengembalikan kesegaran tubuh, serta tubuh segera mendapatkan glukosa untuk menormalkan kadar gula darah yang menurun selama berpuasa. Ini juga sebagai bentuk kita untuk mengikuti sunnah Nabi SAW.

Hindari untuk langsung makan makanan berat ketika berbuka puasa karena justru itu akan membebani kerja lambung yang sudah beristirahat selama kita berpuasa. Hindari juga minuman dingin atau es saat berbuka karena ini dapat menahan rasa lapar sehingga tubuh akan cenderung menunda atau menolak hidangan lain yang kaya akan nutrisi.

Konsumsi Makanan Yang Seimbang

Setelah melaksanakan sholat maghrib atau 30 menit setelah berbuka puasa, kita baru dapat makan malam seperti biasanya. Sebaiknya mengkonsumsi jenis makanan yang bergizi lengkap dan seimbang serta mengandung karbohidrat kompleks.

Hindari Makanan Yang Berlebihan dan Makan Secara Perlahan

Hindari makan yang berlebihan karena dapat menyebabkan sakit perut dan merusak kesehatan tubuh. Makan yang berlebihan dapat mengakibatkan glukosa darah meningkat secara cepat dan akan turun dengan cepat pula karena efek dari hormon insulin produksi. Hal ini akan menstimulasi hormon ghrelin yang memicu kelelahan dan rasa lemas sehingga menimbulkan rasa lapar kembali.

Setelah itu, bisa jadi kita akan makan lagi atau langsung beristirahat. Selain menurunkan kualitas dan produktivitas kita dalam beribadah, siklus ini juga yang kemudian membuat fenomena banyaknya kenaikan berat badan ketika bulan Ramadhan karena adanya penumpukan kalori.

Minum Air Putih Yang Cukup

Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik yakni dengan mengonsumsi air putih yang cukup selama berpuasa. Kita memang perlu mengatur strategi agar selama bulan puasa kita tetap bisa mengonsumsi air sekitar 8 gelas per hari. Dapat mencontoh salah satu strategi dengan pola 2-4-2. Pola yang mana dengan cara 2 gelas ketika sahur, 2 gelas ketika berbuka puasa, dan 4 gelas di malam hari.

Meskipun kita harus tetap menjaga konsumsi minum kita. Kebutuhan air ini juga tidak selalu dari air putih saja. Namun bisa juga minum teh, susu, jus, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam cairan yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Tetapi, perlu menggaris bawahi anjuran untuk tidak meminum minuman yang dingin karena ini akan membuat kita cepat merasa kenyang dan enggan untuk mengonsumsi cairan lagi.

Hindari Makanan Yang Terlalu Pedas dan Makanan Berlemak

Salah satu hal yang menjadi incaran ketika berbuka puasa adalah gorengan dan makanan pedas. Padahal ini kurang baik untuk kesehatan tubuh. Makanan yang terlalu pedas dan berlemak dapat membuat kita terkena gangguan pencernaan. Seperti halnya maag, diare, GERD, dan lainnya apabila tidak membatasinya.

Makanan yang berlemak tinggi seperti gorengan juga justru akan menurunkan imunitas tubuh kita, serta dapat meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif. Apabila tetap ingin memakannya, usahakan hanya makan 4 – 5 potong saja untuk makanan yang digoreng.

Selain tips yang telah dijabarkan, terdapat juga contoh menu sahur dan buka puasa yang sehat dan bisa dijadikan referensi.

Contoh Menu Sahur

  1. Nasi merah dengan telur dadar dan sayuran kukus.
  2. Salad sayur dengan kacang-kacangan dan protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan.
  3. Bubur kacang hijau dengan sedikit gula dan susu rendah lemak.
  4. Telur dadar dengan tumis sayuran seperti tomat, paprika, dan bawang putih.
  5. Nasi putih dengan ikan teri, tahu, dan tempe goreng.

Contoh Menu Buka Puasa (Makan Malam)

  1. Sup ayam dengan sayuran segar dan nasi merah.
  2. Tumis sayuran dengan tofu atau tempe dan nasi putih.
  3. Ikan panggang dengan sayuran hijau dan kentang rebus.
  4. Nasi goreng dengan sayuran segar dan telur dadar.
  5. Ayam panggang atau rebus dengan sayuran kukus dan kentang rebus.

Dalam memilih menu sahur dan buka puasa, penting untuk memperhatikan keseimbangan nutrisi dan menghindari makan yang berlebihan. Dengan memilih makanan yang seimbang, dan cara memasak yang tepat. Kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan menjalankan ibadah puasa dengan optimal. Semoga tips sahur dan buka puasa di atas dapat bermanfaat dan menjadi acuan dalam menentukan menu sahur dan berbuka puasa. Selamat menjalankan ibadah puasa!

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

SEDEKAH SEKARANG!

Membangun Habits Baik Menuju Ramadhan 2023, Kamu Wajib tau!

Membangun Habits Baik Menuju Ramadhan 2023, Kamu Wajib tau!

Membangun Habits Baik Menuju Ramadhan 2023 – Menuju bulan Ramadhan 2023, menjadi momentum yang tepat untuk membangun habits (kebiasaan) baik sebagai persiapan untuk menjalani bulan suci tersebut. Selain meningkatkan kualitas ibadah, membangun habits baik juga membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik, sehingga kita dapat menjalani bulan Ramadhan dengan lebih baik. Berikut ini adalah beberapa tips membangun kebiasaan baik menuju Ramadhan 2023.

Baca Juga: Menuju Ramadhan 2023, Yuk Siapkan Diri!

Membangun Habits Baik Menuju Ramadhan 2023

Membangun Pola Makan Sehat

Kebiasaan pertama yang utama yaitu dengan menjaga pola makan yang sehat. Makanan yang sehat akan membantu menjaga kesehatan tubuh dan memberikan energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk ibadah. Hindari makanan yang berlemak dan berkalori tinggi, kurangi fast food, serta kurangi konsumsi minyak, gula, dan garam. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran, serta jangan lupa untuk minum air putih yang cukup.

Membaca Al-Qur’an Setiap Hari

Kebiasaan kedua adalah membaca Al-Quran setiap hari. Membaca Al-Quran merupakan ibadah yang utama, dan bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Banyak orang yang memanfaatkan momen ini untuk mengkhatamkan Al-Quran.

Mulailah kebiasaan ini dengan membaca beberapa ayat setiap hari, dan tingkatkan secara bertahap hingga membaca setidaknya satu juz setiap hari. Anda bisa juga membuat program untuk diri sendiri atau bersama dengan orang sekitar seperti program One Day One Ayat atau One Day One Juz.

Berolahraga Secara Teratur

Olahraga akan membantu menjaga kesehatan fisik dan mental, serta memberikan energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dan ibadah. Membiasakan hal ini mulai dari hal yang sederhana seperti menggunakan tangga dari pada naik lift, berjalan kaki ketika ke warung dari pada menggunakan kendaraan, dan kebiasaan sehari-hari yang sederhana lainnya.

Lambat laun, tubuh akan menyesuaikan aktivitas fisik yang sehari-hari kita lakukan. Setelah itu, cobalah melakukan olahraga kelenturan untuk meregangkan otot. Kemudian, tingkatkan intensitas olahraga sesuai dengan kemampuan tubuh, seperti yoga, olahraga kardio, dan lainnya. Buatlah target dan rencana olahraga secara bertahap dan realistis, serta penyesuaiannya ketika bulan Ramadhan.

Membaca Buku Satu Halaman Satu Hari

Membaca buku mungkin akan terdengar seperti hal yang sepele, tapi tentunya kebiasaan ini juga sudah terbukti oleh banyak orang bahwa dapat meningkatkan pengetahuan dan memperdalam wawasan. Untuk membangun kebiasaan ini tidak perlu terburu-buru dan tidak perlu memaksakan diri. Kita cukup membiasakannya dengan membaca buku dengan topik yang kita sukai setidaknya satu halaman satu hari. Perlahan tingkatkan jumlah halaman yang terbaca hingga akhirnya menjadi kebiasaan.

Digital Detox

Dalam satu hari tentu kita sering menghabiskan waktu dengan ponsel kita masing-masing, padahal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan sosial, serta dapat mengganggu kualitas ibadah kita. Sedangkan, persiapan mental ini juga menjadi salah satu hal yang penting menjelang Ramadhan.

Mengurangi penggunaan ponsel akan membantu kita fokus pada waktu-waktu ibadah atau berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan memantau waktu yang kita habiskan dengan ponsel, fokus kembali kepada kegiatan yang produktif, tetapkan jadwal mengakses ponsel, dan tetapkan batas paling malam kita dapat mengakses ponsel.

Meningkatkan Kualitas Tidur

Kualitas tidur juga menjadi hal yang penting selain durasi tidur dan seringkali kita kurang memperhatikan aspek ini. Tidur yang berkualitas akan membantu kita dalam menjaga kesehatan tubuh dan memberikan energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas dan ibadah sehari-hari.

Meningkatkan kualitas tidur pada malam hari dapat dengan membiasakan melakukan olahraga teratur, membatasi waktu tidur siang, menghindari makan berat menjelang waktu tidur, menghindari konsumsi kopi atau merokok sebelum tidur, dan menghindari penggunaan perangkat elektronik atau ponsel sebelum tidur.

Berdzikir dan Berdoa Setiap Hari

Berdzikir dan berdoa adalah ibadah yang Islam sangat anjurkan. Ini dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan mental dan spiritual. Apabila kita belum terbiasa untuk berdzikir dan berdoa setiap hari, cobalah sedikit demi sedikit mulai luangkan waktu untuk berdzikir dan berdoa, baik di pagi, siang, maupun malam hari.

Dalam membangun kebiasaan baik, memerlukan usaha yang lebih, konsistensi, dan ketekunan. Mulailah dengan memilih satu atau dua kebiasaan yang ingin terbangu terlebih dahulu, dan bertahap tingkatkan hingga terbiasa dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dengan membangun kebiasaan baik, kita dapat mempersiapkan diri secara optimal untuk menjalankan bulan suci Ramadhan.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

Sedekah Sekarang!

Menuju Ramadhan 2023, Yuk Siapkan Diri!

Menuju Ramadhan 2023, Yuk Siapkan Diri!

Menuju Ramadhan 2023 – Ramadhan 2023 akan segera tiba, 14 hari lagi! Bagi umat Islam ini adalah waktu yang sangat dinanti-nanti. Ramadhan adalah bulan suci dimana umat Islam akan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, berdoa dan memperbanyak ibadah. Selama Ramadhan, banyak orang berusaha untuk meningkatkan amal ibadah mereka, melakukan perbuatan baik, dan membantu orang lain yang membutuhkan.

Siapkan Diri Menuju Ramadhan 2023

Menuju Ramadhan 2023, kita perlu mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk menghadapi bulan suci ini dengan penuh semangat dan keimanan. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan diri sebelum Ramadhan tiba.

Baca Juga: Siapa Yang Wajib Membayar Fidyah? Yuk Pahami Bersama!

Mempersiapkan Diri Secara Spiritual

Bulan Ramadhan ini akan melibatkan banyak refleksi spiritual bagi umat Muslim, sehingga kita dapat mempersiapkan banyak hal terkait dengan spiritual seperti bertaubat dan berdoa, memperbaiki kualitas ibadah saat ini, memperbanyak ibadah, melakukan ibadah sunnah, membayar hutang puasa, dan lain sebagainya. Hal ini perlu kita lakukan untuk membiasakan diri agar ibadah selama Ramadhan dapat kita lakukan dengan maksimal.

Kita juga perlu memperbaiki hubungan kita dengan Allah atau habluminallah dan hubungan kita dengan sesama manusia atau habluminannas. Memperbaiki hubungan dengan Allah dapat kita lakukan dengan bertaubat dan meningkatkan ibadah kita. Sementara itu, memperbaiki hubungan dengan sesama manusia dapat kita lakukan dengan meminta maaf kepada orang-orang yang sekiranya pernah kita sakiti dan berusaha untuk memaafkan orang lain yang pernah menyakiti kita. Dengan begitu, kita bisa memulai Ramadhan dengan hati yang bersih dan pikiran yang tenang.

Mempersiapkan Diri Secara Fisik

Kita perlu mempersiapkan fisik sebelum Ramadhan tiba karena tentu ketika Ramadhan pola kehidupan kita seperti istirahat dan pola makan akan berubah. Salah satu cara untuk mempersiapkan fisik adalah dengan memperbaiki pola makan kita. Hindari makanan yang berlemak dan terlalu pedas, serta perbanyak konsumsi buah dan sayur agar tubuh kita sehat, kuat, dan siap untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Selain itu, pastikan juga untuk menjaga kesehatan tubuh dengan melakukan olahraga secara teratur dan istirahat yang cukup setiap harinya. Apabila ada masalah kesehatan yang perlu diatasi, segera periksakan diri ke dokter dan ikuti anjuran yang diberikan.

Mempersiapkan Diri Secara Mental

Persiapan ini akan menentukan apakah Ramadhan kali ini akan menjadi waktu yang bermakna atau hanya sekadar lewat begitu saja. Tentunya persiapan ini tidak akan lepas dari persiapan spiritual dan fisik karena ketiganya akan saling berkaitan dan mempengaruhi.

Persiapan mental dapat kita lakukan dengan mempersiapkan diri kita secara psikologis. Jangan biarkan diri kita tertekan atau terlalu khawatir terdahap berbagai hal yang mungkin terjadi selama berpuasa. Kita juga dapat memantapkan niat dan menetapkan tujuan yang ingin dicapai selama bulan Ramdahan. Selain itu, kita juga perlu untuk melakukan refleksi diri mengenai makna Ramadhan bagi kita. Beribadah memanglah menjadi hal yang penting, tetapi terkadang kita lupa untuk introspeksi dan berefleksi diri, padahal hal ini penting agar kita dapat melalui Ramadhan dengan penuh kesadaran.

Menyusun Jadwal Ibadah

Selain mempersipkan diri kita secara spiritual, fisik, dan mental, kita juga perlu menyusun jadwal ibadah selama Ramadhan seperti menentukan target-target ibadah kita. Mulailah dengan menentukan waktu-waktu sholat wajib dan sunnah, waktu membaca Al-Quran,  berdoa, dan berdzikir, serta kegiatan kebaikan lainnya. Hal ini akan membantu kita untuk tetap konsisten dalam menjalankan ibadah setiap harinya.

Memperkuat Hubungan Sosial

Bulan Ramadhan identik dengan buka puasa bersama karena bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan tetangga. Cobalah untuk mengajak orang-orang berbuka puasa bersama atau berbagi makanan dengan mereka yang membutuhkan. Dengan begitu, kita bisa mempererat ukhuwah islamiyah dan meningkatkan kebersamaan di antara sesama umat muslim.

Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk melakukan amal kebaikan dan membantu sesama yang membutuhkan seperti memberikan bantuan makanan atau pakaian kepada orang yang kurang mampu, mengunjungi orang sakit, dan bersedekah.

Dengan melakukan persiapan ini, insyaAllah kita akan siap untuk mengadapi bulan suci Ramadhan dengan penuh semangat dan keimanan yang tinggi. Selamat menyambut Ramadhan 2023! Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik dan mendapatkan banyak keberkahan dari Allah.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

SEDEKAH SEKARANG !

error: Content is protected !!