Bolehkah Potong Kuku dan Rambut Sebelum Kurban Disembelih?

Bolehkah Potong Kuku dan Rambut Sebelum Kurban Disembelih?

Hukum Memotong Kuku atau Rambut Bagi Pekurban – Setiap orang menginginkan suatu amalan yang akan dibalas dengan pemenuhan rukun, sunnah, syarat-syarat hukum dan larangan secara teratur. Hal ini agar ibadah yang Kami lakukan semakin sempurna dan mendapatkan balasan terbaik dari-Nya.

Bagi sobat yang akan berkorban di tahun ini, namun masih merasa kurang nyaman akan banyak hal, berikut kami rangkum informasi dari berbagai sumber tentang pemotongan kuku atau rambut orang yang akan berkorban.

olehkah Potong Kuku dan Rambut Sebelum Kurban Disembelih

Hukum Memotong Kuku atau Rambut Bagi Pekurban

Pendapat Ulama tentang “Hukum Memotong Kuku atau Rambut Bagi Pekurban”. Memang ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai boleh atau tidaknya memotong kuku dan rambut korban sebelum tersembelih. Kalaupun ada perbedaan, jangan sampai umat Islam terjerumus ke dalam pertengkaran dan perpecahan yang memanas.

Ada beberapa hadits yang menjelaskan hal tersebut, yaitu hadits pertama: “Jika Anda telah melihat bulan baru Dzul Hijah (artinya Anda telah tiba di Dzul Hijah) dan ingin berkorban, maka Shohibul memberikan rambut dan kukunya kepada Qurban (artinya dia tidak memotongnya)” (HR. Muslim )

Maka hadits ini menunjukan bahwa dilarang memotong rambut dan kuku bagi orang yang ingin berqurban setelah 10 hari pertama bulan Dzulhijah (dihitung mulai tanggal 1 Dzulhijah). Hadits pertama menunjukkan perintah untuk tidak memotong rambut dan kuku. Kisah lainnya adalah larangan menggunting (rambut dan kuku).

Jelas juga bahwa hadits ini khusus tertuju pada orang yang mau berkurban. Anggota keluarga yang menjadi bagian dari pahala kurban. Baik itu sudah dewasa maupun belum, tidak terdapat larangan untuk memotong rambut, rambut dan kukunya. Mereka (kecuali yang mau berkorban) mendapat hukuman sesuai dengan hukum asalnya, yaitu tidak mendapat larangan.

Dalam setiap pendapat tersebut tentu saja terdapat dalil Naql dan Aql, sehingga kita bisa memilih mana yang menurut kita benar. Tentu saja, meski ada perbedaan pendapat, bukan berarti umat Islam harus saling memecah belah dan saling mengutuk. Ingatlah bahwa setiap peneliti adalah seorang ahli yang juga tidak sembarangan dalam mengambil kesimpulan.

Masing-masing memiliki pelajaran dan manfaat yang dapat digunakan. Lebih penting lagi, semoga tahun ini kita bisa melakukan pengorbanan dengan sebaik mungkin. Amin ya robbal alamin. Waulahualam bisshawab.

Qurban online Dompet Dhuafa mempertimbangkan semua aspek yang berhubungan dengan kesehatan di masa krisis ini. Datang dan jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk penawaran yang andal dan sehat di Dompet Dhuafa Jogja.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

Kurban Sekarang!

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *