4 Keutamaan Memberi Makan Orang Yang Berpuasa

4 Keutamaan Memberi Makan Orang Yang Berpuasa

sedekah makanan

Keutamaan Memberi Makan Orang Yang Berpuasa – Ibadah puasa merupakan salah satu anjuran yang baik untuk dilaksanakan oleh umat muslim, baik itu yang sifatnya wajib seperti puasa Ramadhan ataupun yang sunnah seperti puasa senin kamis. Sebab selain bermanfaat untuk kebaikan akhirat ibadah puasa juga memberi faedah yang luar biasa untuk kesehatan fisik dan mental.

Bahkan saking baiknya nilai ibadah puasa, untuk orang yang sekedar memberi makan kepada yang berpuasanya saja bernilai pahala dan kebaikan. Terlebih tidak semua orang mampu melakukan puasa yang dikarenakan oleh beberapa faktor entah usia, fisik atau wanita yang sedang datang bulan. Sehingga Maha Besar Allah SWT dengan banyaknya cara bagi hamba-Nya untuk mudah meraih kebaikan, sebagai tabungan menuju surga Allah yang diidamankan.

Oleh sebab itu, berikut ini beberapa keutamaan memberi makan orang yang berpuasa. Dimana ulasan berikut telah dirangkum dari beberapa sumber yang kredibel. Nah maksud memberi makan disini ialah memberikan makanan dikala waktu buka puasa. Yang tidak melulu harus melimpah ruah, namun dengan hal sederhana saja semua itu sudah bermakna dimata Allah. Sebab yang dinilai ialah bagaimana ketulusan memberinya yang semata-mata ditujukan untuk menggapai Ridho Allah. Jadi bukan untuk menyombongkan diri apalagi riya terhadap sesame manusia.

1 Memperoleh Pahala Yang Sama Dengan Orang Yang Sedang Berpuasa

Kabar bahagia akan keutamaan memberi makan orang yang berpuasa ialah adanya pahala yang disetarakan dengan orang yang sedang berpuasa. Tentu hal tersebut menjadi angin segar, apalagi untuk mereka yang ingin melaksanakan puasa sunnah namun sedang terhalang oleh beberapa hal. Yang tidak memungkinkannya untuk berpuasa.

Nah, pernyataan mengenai keutamaan dipoin pertama ini dilandasi pada sabda Rasulullah SAW yang termuat dalam hadist riwayat Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, Al-Hafizh Abu Thahir yang mengungkapkan jika hadist tersebut shahih.

Namun tenang saja bukan berarti dengan memberikan makan kepada yang berpuasa sama saja seperti menyedot pahala orang yang berpuasa tersebut. Sebab bagi orang yang berpuasa dan ia diberikan makan oleh seseorang. Maka puasanya tetah utuh untuknya dapatkan dan orang yang memberi makannya pun tetap mendapatkan pahalanya. Jadi keduanya adil diberikan tanpa mengurangi pahala dari salah satu pihak.

Pahala bagi orang yang berpuasa sendiri bukan hal yang harus dianggap remeh. Karena didalamnya terdapat ganjarannya yang sangat besar bahkan sesuai sabda Nabi Muhammad SAW dari hadist riwayat Bukhari dan Muslim diungkapan jika pahalanya itu tak terhingga. Yakni tidak hanya dua puluh atau lima ratus kali lipat saja.  Apalagi jika puasa tersebut adalah di bulan Ramadhan yang merupakan bulan penuh keberkahan. Tentunya ibadah puasa akan bernilai lebih besar dan barokah lagi.

Makanya tidak heran jika ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu rukan islam. Yang wajib ditegakkan, sebab banyak hikmah dan barokah yang baik untuk menuntun kehidupan di dunia dan akhirat. Yang mana kala itu, manusia sama saja sedang menjalani pesantren kehidupan dengan lebih meningkatkan takwa dan menahan hawa nafsunya karena Allah SWT.

Jadi bayangkan saja jika kita sendiri turut berpuasa tetapi juga dalam waktu yang bersamaan mampu menyisihkan materi untuk memberikan makanan kepada orang yang berpuasa. Maka pahala yang didapat tentu akan semakin double berlipat ganda. Sebab pahala berpuasanya berhasil diperoleh sekaligus pahala memberi makan kepada orang yang berpuasanya juga diperoleh.

2. Mendapatkan Pengampunan Dosa-dosa

Siapa sih orang di dunia ini yang tidak mau semua dosanya terampuni? Sebab sebagai manusia yang memiliki hawa nafsu terkadang kita sulit mengontrol ego, tutur kata dan perilaku. Yang tidak jarang baik sengaja ataupun tidak malah membuat dosa yang merugikan diri sendiri. Padahal kita sama-sama tahu jika dosa adalah hal yang akan membuat seseorang terjerumus dalam siksa neraka maupun kubur yang pedih.

Oleh sebab itu kita tidak boleh berputus asa dari Rahmat Allah agar senantiasa segala dosa-dosa yang dilakukan sebesar apapun itu dapat diampuni. Yang mana salah satu sikap yang dapat menunjukkan jika kita tidak berputus asa adalah dengan berikhtiar memohon ampunan dari Allah.

Nah, salah satu ikhtiar yang dapat dilakukan ialah dengan memberi makan pada orang yang berpuasa. Meskipun makanan yang diberikan bukanlah sesuatu yang mewah. Bahkan hanya seteguk minuman, kurma serta potongan roti saja. Tapi ketahuilah itu pun sudah bernilai pada karena ketulusannya untuk mencari Ridho Allah. Sehingga bukan perkara yang rumit bagi Allah jika hanya sekedar mengampuni semua dosa-dosa yang pernah diperbuat.

3. Dijanjikan Mendapatkan Surga

Sebagai tempat yang penuh kenikmatan yang kekal dan abadi. Surga adalah tujuan akhir terbaik setelah menjalani segala ujian hidup selama di dunia. Sebab beratnya untuk masuk surga bukan isapan jempol belaka. Banyak dari umat manusia mudah lalai sehingga melupakan bagaimana kelak di akhirat.

Oleh sebab itu ikhtiarlah dengan salah satunya memberi makan kepada orang berpuasa. Mengapa bisa mendapatkan ganjaran surga? Sebab bukankah itu merupakan hal lumayan sulit untuk dipraktekkan? Apalagi bagi orang yang sama-sama berpuasa. Yang terkadang merasa sama-sama haus, sama-sama lapar sehingga memiliki nafsu berlebih kala berbuka tiba. Yang mana dengan nafsu tersebut ada rasa takut kekurangan jika makanan atau minuman yang dimiliki malah dibagikan kepada orang lain yang juga sama-sama berpuasa.

Untuk itulah karena tantangan yang tidak mudah tersebut, maka surga adalah kado termanis yang dapat menjadi hadiah istimewa. Yang mungkin saat ini kita hanya menganggapnya sebagai angan-angan biasa, yang rasanya sedikit sulit dibayangkan. Karena memang di dunia ini tidak ada kenikmatan yang dapat menyamai surga. Namun ketahuilah pengetahuan manusia amatlah minim begitupun dengan penglihatan dan pendengarannya yang terbatas. Dimana hanya Allah yang Maha Mengetahui segalanya.

Oleh sebab itu yang ditanamkan dalam setiap ganjaran pada sebuah keutamaan perbuatan baik ialah IMAN yang berarti PERCARA KEPADA ALLAH. Tentu tanpa iman akan sulit mempercayai bagaimana luar biasanya ganjaran surga yang tidak pernah dirasakan ataupun dilihat langsung selama di dunia. Tidak heran jika akhirnya banyak yang menyepelekan perbuatan baik dan tak jarang juga malah mengindahkan perbuatan buruk.

4. Didoakan Oleh Malaikat

Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang mulia, dimana malaikat selalu taat kepada perintah-perintah Allah. Sehingga menjadi seseorang yang ikut di doakan oleh malaikat. Rasanya seperti jackpot atau kelas premium untuk langsung didengar oleh Allah SWT. Yang mana dalam sebuah sabda Rasulullah SAW dalam hadist yang diriwayatkan Abu Dawud mengatakan jika salah satu perbuatan yang dapat membuat seseorang turut didoakan oleh malaikat ialah dengan memberi makan kepada orang yang berpuasa.

Demikianlah penjelasan mengenai keutamaan memberi makan orang yang berpuasa. Semoga kita senantiasa termasuk pada golongan yang mampu melaksanakan perbuatan tersebut sehingga dapat menjadi ladang pahala, menuju surga Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Isi Kekosongan Hati, Sedekah di Bulan Ramadhan

4 Hadits Tentang Infaq Yang Perlu Kamu Pahami

4 Hadits Tentang Infaq Yang Perlu Kamu Pahami

kemanusiaan.org

Hadist tentang infaq –  Sahabat sebagai umat muslim menjadi kewajiban untuk selalu beriman kepada Allah. Allah menciptakan umatnya dengan ketentuan garis atau takdir yang berbeda – beda terutama dalam rezeki, sehingga sahabat tidak perlu mengkhawatirkan itu yang diperlukan adalah usaha dalam menjemput rezeki dari Allah dengan jalan yang benar.

Dalam surah Hud ayat 6 berbunyi:

مَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَاۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya:

Tidak satu pun hewan yang dapat bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia akan mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua ( tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”

Dengan surat diatas menegaskan bahwa siapapun makhluk hidup yang lahir di bumi telah dijamin rezekinya oleh Allah. Semua makhluk diberi naluri serta kemampuan dalam mencari rezeki sesuai dengan fitrahnya. Allah mengetahui tempat kediaman terbaik selama di bumi dan tempat penyimpanan terbaik setelah mati karena semua itu telah tertulis dalam kitab nyata yaitu Lauh Mahfuz yang sudah direncankan secara sempurna.

Namun saat kita khusyuk dalam ikhtiar mencari rezeki, dan ketika sudah mendapatkannya maka jangan lupa berinfaq. Dengan berinfaq kita dapat membersihkan rezeki yang kita dapatkan serta menjadikan kita   dalam golongan orang-orang yang beriman dan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.

Hadist Tentang Infaq yang Perlu Dipahami:

Pentingnya kita dalam menjaga rezeki yang sudah kita agar tetap menjadi halal dan toyib.

Dalam Islam mengajarkan kita untuk berinfaq sebagai upaya dalam menjaga atau mensucika harta yang kita dapatkan serta menjadi upaya dalam membantu sesama.

Lantas apa hadits tentang infaq itu? . Berikut ini adalah penjelasan mengenai hadist tentang infaq agar sahabat bisa memahami makna dari berinfaq.

  1. Surah Al-Baqarah  ayat 261:


مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ .

Artinya:

Perumpamaan bagi orang-orang yang telah menginfakkan sebagian dari hartanya di jalan Allah merupakan seperti orang – orang yang menabur sebutir biji benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkainya terdapat seratus biji.

Dan Allah akan melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia hendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”

2. Surah Al-Baqarah ayat 265-266


وَمَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ وَتَثْبِيْتًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍۢ بِرَبْوَةٍ اَصَابَهَا وَابِلٌ فَاٰتَتْ اُكُلَهَا ضِعْفَيْنِۚ فَاِنْ لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗوَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ . اَيَوَدُّ اَحَدُكُمْ اَنْ تَكُوْنَ لَهٗ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ لَهٗ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۙ وَاَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهٗ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاۤءُۚ فَاَصَابَهَآ اِعْصَارٌ فِيْهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ.

Artinya:

“ Perumpamaan seseorang yang telah menginfakkan harta mereka dalam mencari ridha Allah dan memperteguh jiwa mereka seperti buah kebun di dataran tinggi yang disiram oleh hujan yang lebat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil lalu kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar.n demikianlah Allah menerapkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya-Nya.”

3.  Surah At Thalaq ayat 7


قالَ تَعَالَى: {لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللهُ لا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ مَا آتَاهَا} (الطلاق: 7)

Artinya:

 “Hendaklah orang yang mampu itu memberikan nafkahnya sesuai dengan kemampuannya dan barangsiapa yang terbatas rezekinya, maka hendaklah memberikan nafkahnya sesuai dengan pemberian Allah kepadanya.

Allah tidak memaksakan kepada seseorang melainkan sesuai dengan karunia yang diberikan olehNya kepada orang itu.”

4. Nabi Muhammad SAW dalam riwayat Muslim dari Abu Umamah

حَدَّثَنَا شَدَّادٌ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ أَنْ تَبْذُلَ الْفَضْلَ خَيْرٌ لَكَ وَأَنْ تُمْسِكَهُ شَرٌّ لَكَ وَلاَ تُلاَمُ عَلَى كَفَافٍ وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى. [رواه مسلم]

Artinya:

  “Syaddad menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar Abu Umamah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu memberikan kelebihan hartamu, maka itu sangat baik bagimu.

Jika menahannya (tidak memberikannya), itu sangat jelek bagimu. Kamu tidaklah dicela karena kesederhanaanmu. Dahulukan orang yang menjadi tanggunganmu. Sebab tangan yang di atas (orang yang memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (orang yang meminta).” [HR. Muslim].

Demikian diskusi kita mengenai hadist tentang infaq yang perlu sahabat ketahui, semoga informasi ini bermanfaat dan memberikan pemahaman mengenai hukum berinfaq. Yuk jangan lupa berinfaq bersama Dompet Dhuafa Yogyakarta, berinfaq menjadi lebih mudah dan InsyaAllah amanah.

Yuk Pahami Perbedaan Infaq dan Shodaqoh

Sebagai umat Islam diwajibkan untuk selalu beriman serta bertakwa kepada Allah. Terdapat berbagai cara dalam beribadah kepada Allah, selain beribadah untuk bekal diakherat nanti, namun saat kita hidup di dunia diwajibkan untuk beribadah salah satunya dengan mencari rezeki.

Rezeki merupakan suatu hal titipan dari Allah kepada hamba-Nya, dan salah satu cara agar mendapat rezeki dari Allah adalah dengan bekerja yang nantinya kita disarankan untuk berinfaq dan bershodaqoh sebagai wujud syukur serta kepedulian terhadap sesama. Lantas apa perbedaan infaq dan shodaqoh?

Infaq adalah suatu amalan dengan memberikan sebuah harta benda, dapat berupa uang dengan jumlah nilai atau nominal yang berbeda bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalam Al.Quran Surat Al-Baqarah ayat 195 berisikan tentang ajakan berinfaq, yaitu:

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Baqarah: 195).

Perbedaan Infaq dan Shodaqoh

Namun perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara infaq dan shodaqoh , meskipun keduanya memiliki perbedaan makna namun keduanya sama-sama melakukan kegiatan amalan kemanusiaan diajalan Allah SWT.

Mengutip buku Ensiklopedia Fikih Indoensia 3 karya Ahamad Sarwat, menjelaskan bahwa kata infaq  berasal dari kata “ anfaqa-yunifiqu-infak merupakan bahasa Arab yang bermakna membelanjakan harta atau mengeluarkan harta.

Dalam istilah syar’I, infak adalah kegiatan mengeluarakan beberapa bagian harta yang dimiliki atau penghasilan  secara ikhlas karena Allah SWT yang didapatkan sesuai dengan syariat Islam seperti memberikan uang belaja untuk istri, memberikan uang saku atau lainnya kepada anak, saudara  dan melakukan sedekah sunnah dengan tujuan kebaikan, baik untuk penerima manfaat serta baik untuk pemberi manafaat.

Bersumber dalam buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah kelas v dari Burhanudin & Muhammad Najib, terdapat perbedaan infaq dan sedekah. Sedekah memiliki arti yang lebih luas dan umum dari segi sasarannya serta harta benda yang diberikan sehingga lebih mudah  untuk dilakukan, seperti memberikn senyuman, menyapa, memberi nasehat, saran, tenaga, pikiran serta memberikan beberapa bagian dari harta benda yang dimiliki.

Manfaat Infaq dan Shodaqoh

Berbuat amalan kemanusiaan seperti berinfaq dan shodaqoh selain beriman kepada Allah merupakan wujud kepedulian terhdap sesama, karena dengan adanya infaq dan shodaqoh dapat membantu kelangsungan hidup seseorang dengan cara memberikan bantuan berupa tenaga, fikiran, dan memberikan beberapa harta benda yang kita miliki.

Selain membantu kelangsungan hidup, terdapat manfaat lainnya yaitu:

  1. Membuka pintu rezeki

Rezeki merupakan pemberian dari Allah yang dapat kita dapatkan dengan berbagai wujud, seperti sehat, amanah, bahkan harta benda. Hal tersebut diperkuat dalam surat Saba’ ayat 39 berbunyi:

قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Artinya:

“Katakanlah, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.”

2. Memberikan keberkahan dalam rezeki

لِلْفُقَرَاۤءِ الَّذِيْنَ اُحْصِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ضَرْبًا فِى الْاَرْضِۖ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ اَغْنِيَاۤءَ مِنَ التَّعَفُّفِۚ تَعْرِفُهُمْ بِسِيْمٰهُمْۚ لَا يَسْـَٔلُوْنَ النَّاسَ اِلْحَافًاۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌࣖ

Artinya:

“(Apa pun yang kamu infakkan) diperuntukkan bagi orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah dan mereka tidak dapat berusaha di bumi. Orang yang tidak mengetahuinya mengira bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka memelihara diri dari mengemis. Engkau (Nabi Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya (karena) mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Mahatahu tentang itu.”

Dari ayat diatas menjelaskan bawasanya ketika melakukan amalan sodhaqoh maupun berinfaq secara ikhlas tanpa adanya paksaan dengan kerendahan hati, kesederhanaan sehingga akan memberikan kewibawaan di hatinya serta kepada orang yang memandangnya. Selain itu Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang telah dilakukan. Sahabat, Yuk berinfaq dan bersedah melalui Dompet Dhuafa Yogyakarta, bersama kita bersedekah akan lebih mudah dan InsyaAllah amanah.

5 Penyebab Hilangnya Pahala Sedekah, Hati-hati Jadi Sia-sia!

5 Penyebab Hilangnya Pahala Sedekah, Hati-hati Jadi Sia-sia!

Penyebab Hilangnya Pahala Sedekah – Menjalankan perintah untuk bersedekah memiliki keistimewaan tersendiri di sisi Allah. Yang mana sedekah sendiri berarti memberikan sesuatu yang dimiliki baik itu berupa materi ataupun hal lain yang sifatnya bukan perihal harta, dari seseorang ataupun suatu lembaga kepada orang lain guna kemaslahatan. Oleh sebab itulah disebutkan dalam banyak hadis Nabi SAW bahwa sedekah memiliki keutamaan yang baik ketika seseorang melaksanakannya.

Tidak hanya itu dalam Alquran pun Allah SWT telah berfirman dalam Surah Saba’ ayat 39, mengenai anjuran bersedekah baik ketika kita memiliki kelapangan ataupun dalam suatu keadaan yang sempit.  Bahkan tidak hanya sekali Allah menyebutkan mengenai sedekah ini Tetapi ada juga dalam Surah Al-Baqarah ayat 274 yang isinya sama-sama mengenai sedekah, yang dengan tegas dijelaskan bahwa seseorang yang melakukan sedekah ataupun berinfak baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan maka Allah akan memberikannya pahala atas kebaikannya tersebut.

Baca juga: Perbedaan Sedekah, Infaq dan Zakat Yang Mudah Dipahami

Yang mana orang-orang yang bersedekah termasuk dalam tujuh golongan yang akan akan mendapat naungan dari Allah SWT di hari kiamat kelak. Hal tersebut juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.

Namun tahukah anda jika ada hal-hal yang dapat membuat pahala dari sedekah yang kita keluarkan itu menjadi hilang? tentunya hal ini bukan karena sesuatu yang tidak bermakna. Tetapi semuanya ada sebab dan akibat, seperti yang akan dibahas pada artikel kali ini mengenai penyebab hilangnya pahala sedekah. Di mana poin-poin mengenai penyebab hilangnya pahala sedekah ini dilansir dari detik.com yang bersumber pada karya Dede R.U Widodo Suryasoemirat lewat bukunya yang berjudul “Perintah & Larangan Dalam Surat Al-Baqarah Oleh dan Bagi Pemula” serta karya dari Reza Pahlevi Dalimuthe dalam bukunya yang berjudul 100 Kesalahan dalam Sedekah.

1 Menyebut-nyebut Sedekah Yang Dilakukan

penyebab hilangnya pahala sedekah

Salah satu hal yang dapat menghilangkan pahala sedekah adalah menyebut-nyebutkan sedekah yang sudah dilakukan. Dimana tentu hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan sifat riya yang memunculkan kesombongan dalam diri,  serta ketidak ikhlasan yang tulus entah khawatir malah hatinya melenceng karena ingin mendapatkan pujian atau ingin mendapatkan balasan, hingga lain sebagainya.

Makanya tidak heran jika muncul sebuah ibarat dimana, apabila kita bersedekah tangan kanan kita memberi tetapi tangan kiri tidak mengetahui. Nah itu sama saja seperti perumpamaan agar kita menghindari sifat riya karena kita tidak tahu bagaimana hati kita bisa bergejolak, yang mungkin tadinya ikhlas tapi karena lain hal unsur sebagainya,  yang membuat hati itu jadi membelot berujung hilangnya sebuah pahala yang sudah dikumpulkan. Jadi sebisa mungkin agar pahala sedekah yang sudah berhasil kita peroleh dijaga sepenuhnya. Jangan sampai hilang oleh perbuatan-perbuatan yang bahkan sama sekali awalnya tidak kita pikirkan untuk dilakukan. Intinya jangan mudah tergoda oleh bujuk syetan yang durjana.

2. Menyakiti Hati Penerima Sedekahnya

penyebab hilangnya pahala sedekah

Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu mengapa kita dianjurkan untuk bersedekah adalah untuk memberikan kelapangan,  serta kebahagiaan kepada orang lain. Yang tentunya kita ini adalah sebagai perantara dari Allah SWT yang maha kuasa atas segala sesuatu.

Lalu bagaimana bisa jika kita memberikan sedekah tapi kita menyakiti orang yang menerima sedekah tersebut. Apakah kita pikir bahwa mereka akan bahagia? mereka akan merasa senang? Justru malah akan sebaliknya. Bahkan mungkin mereka akan merasa terhina oleh ucapan ataupun tindakan kita yang ternyata menyakiti hati penerima sedekah yang diberikan tersebut. Kalau sudah seperti itu apa tercapai tujuan sesungguhnya dari sebuah sedekah tidak bukan.

Oleh sebab itu ucapkanlah kata-kata yang baik. Jika memang tidak bisa lebih baik diam, sebab kita tidak tahu yang mungkin menurut kita bercanda, yang mungkin menurut kita itu tidak menyakitkan. Tapi bagi orang lain malah berpikir sebaliknya. Dengan kata lain jadi hal yang kurang mengenakkan di hati. Nah untuk itulah coba agar kita memposisikan diri dengan orang lain yang hendak kita perlakukan. Dimana jika kita ingin diperlakukan baik oleh seseorang maka kita juga harus berbuat demikian. Sebab hukum tuai tanam itu nyata adanya. Intinya perlakukanlah seseorang sebagaimana kamu juga ingin diperlakukan oleh orang lain.

Baca juga: 5 Keutamaan Bersedekah di Hari Jumat Yang Berlipat Ganda

Bahaya Sifat Kikir & Cara Menghindari Perilaku Tersebut

Bahaya Sifat Kikir & Cara Menghindari Perilaku Tersebut

Bahaya Sifat Kikir – Sejatinya manusia diperintahkan untuk saling berbagi dalam hal kebaikan. Sebab di dalamnya terkandung banyak sekali hikmah. Terlebih lagi setiap rezeki dan nikmat yang Allah berikan bukanlah milik pribadi kita yang sesungguhnya karena dapat saja Allah mencabutnya sewaktu-waktu, yang mana kita tidak akan berdaya jika itu terjadi.

Salah satunya rezeki Allah berupa materi dan harta benda lainnya. Yang di dalamnya terdapat perintah untuk mengeluarkan zakat ataupun anjuran lain seperti sedekah dan berinfak. Sebab dari rezeki yang kita terima tersebut ada hak orang lain juga. Oleh sebab itu akan sangat buruk jika seseorang tidak mengindahkan anjuran untuk saling berbagi alias lebih memilih untuk menjadi orang yang kikir. Sebagaimana yang akan dibahas dalam artikel ini mengenai bahaya sifat kikir.

Bahaya Sifat Kikir

Sebelum lebih lanjut sebenarnya apa sih sifat kikir itu jadi sifat bakhil kikir atau disebut juga pelit merupakan sifat yang ditandai kalau seseorang menahan hak orang lain Entah itu dalam berupa uang, minuman ataupun makanan. Intinya sifat pelit itu kebalikan dari sifat dermawan, yang mana seseorang akan enggan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk saling berbagi kepada orang lain.

Poin-poin yang terdapat dalam penjelasan mengenai bahaya sifat kikir ini, didapat dari karya Muhammad Ash Shallabi dalam bukunya yang berjudul negara islam modern menuju thayyibatun wa rabbun ghafur. Dimana dalam hal ini telah dirangkum pula dari sumber lain yaitu detik.com.

1 Tertahannya Rezeki

bahaya sifat kikir

Hal tersebut bukanlah isapan jempol belaka, lantaran memang sifat kikir membuat rezeki menjadi tertahan. Sebagaimana sabda dari Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari. Yang mana dalam yang mana dalam hal tersebut dijelaskan, bawa janganlah kamu berlaku bakhil atau pelit yang dapat menyebabkan rezekimu sempit.

Tentunya hal demikian menjadi momok yang menakutkan. Sebab tidak munafik jika seseorang selama hidupnya akan berusaha untuk mencari rezeki sebanyak-banyaknya termasuk dalam urusan materi. Yang mana apabila Allah telah menghendaki rezeki menjadi sempit. Maka akan sulit pula untuk meraih pundi-pundi materi untuk dapat memenuhi baik itu keinginan atau bahkan kebutuhan.

2. Dapat Memutuskan Tali Silaturahmi

bahaya sifat kikir

Biasanya dalam beberapa kasus tali silaturahmi dapat terputus karena adanya perselisihan atau kesalahpahaman yang terjadi diantara kedua belah pihak. Entah itu Karena rasa dendam, emosi akibat perilaku yang tidak berkenan hingga rasa tidak sukanya seseorang kepada orang lain akibat Sikap yang ditunjukkan. Nah salah satu sifat yang dimaksud adalah sifat kikir atau pelit.

Apalagi jika orang tersebut telah diberikan banyak kebaikan, tetapi tidak balas berlaku baik. Nah tentunya hal itu bukan karena meminta sebuah balasan atau karena tidak ikhlas. Tetapi bukankah etikanya meski tidak berbicara secara agama, sudah sepatutnya seseorang lebih bijak serta tidak pelit kepada orang lain, karena kita pun tidak mau jika ada orang lain yang memperlakukan hal demikian (pelit atau kikir) kepada diri kita sendiri. Jadi berlakulah sesuai Apa yang ingin kamu diperlakukan oleh orang lain. Jika tidak mau diperlakukan a maka Jangan melakukan kepada siapapun.

Oleh sebab itulah tidak heran jika bahaya sifat kikir selanjutnya adalah dapat memutuskan tali silaturahmi, yang mana hal tersebut tentu sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Sebab memiliki dampak keburukan lainnya yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya di website ini.

Baca juga: 6 Bahaya Memutuskan Silaturahmi Yang Wajib Dihindari

3. Menjadi Penghalang Untuk Masuk Surga

bahaya sifat kikir

Sungguh benar-benar merugi bagi mereka yang berlaku kikir, baik itu rugi untuk urusan akhiratnya maupun dunianya. Mengapa demikian? karena perilaku pikir inilah yang akan menjadi penghalang seseorang untuk masuk surga.

Bahkan hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi. Yang menjelaskan tiga golongan orang yang akhirnya akan terhambat untuk masuk surga yaitu orang yang bakhil atau pelit, orang yang menipu serta orang yang buruk.

Oleh sebab banyaknya perkara buruk yang ditimbulkan dari sifat bakhil. Maka akan jauh lebih bijak jika kita mempraktekkan sifat dermawan yang merupakan kebalikan dari sifat pelit. Yang mana orang yang dermawan ialah mereka yang tidak segan memberikan sesuatu yang dimiliki. Sebab adanya kesadaran bahwa Allah yang akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik. Sebab rezeki adalah hak Allah untuk diberikan sesuai izin-Nya. Yang mana terdapat kebaikan atau keutamaan luar biasa dari berlaku dermawan.

Baca juga: Sedekah Menolak Bala Yang Tak Banyak Orang Ketahui

Keutamaan Berlaku Dermawan

1 Dapat Menjadi Amalan untuk Memustajabkan Doa dan Diselamatkan Oleh Allah Dari Musibah

Mustajab doa di sini adalah mudahnya sebuah doa dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana yang pernah Rasulullah SAW katakan untuk tidak menyakiti tetangga yang dermawan,  apalagi sampai mendzaliminya. Sebab doa seseorang semakin mustajab apabila orang tersebut didzolimi serta karena kedermawanannya. Maka tidak mengherankan jika orang yang dermawan akan Allah selamatkan dari berbagai bencana dan musibah.

2. Mendapatkan Banyak Kebaikan

Bukan hal aneh jika salah satu kelebihan atau keutamaan seseorang yang dermawan adalah akan mendapatkan banyak kebaikan. Yang mana kebaikan ini tidak hanya datang dari Allah tetapi juga sesama makhluk-Nya. Sebab dengan seseorang yang berbuat baik yang berbuat dermawan, tentu ia akan dicintai oleh banyak orang. Sehingga apabila orang dermawan tersebut mengalami kesulitan. Maka  akan ringan pula orang lain di luaran sana yang berbuat baik kepadanya dan sangat menghormatinya karena sifat kedermawanannya tersebut.

Dengan begini tidak ada ruginya sama sekali ketika kita hanya mengeluarkan sedikit dari apa yang kita miliki untuk orang lain. Tetapi banyak kebaikan yang justru akan menghampiri yang kadang kita sendiri tidak menduga-duga itu dapat terjadi.

Cara Agar Terhindari Dari Sifat Kikir

  • Menyadari sepenuhnya jika harta dan kenikmatan lainnya yang dimiliki sifatnya sementara dan bukan milik hak pribadi sepenuhnya.
  • Selalu mengingat bagaimana bahaya serta ancaman dari sifat kikir
  • Membiasakan diri untuk rela berbagi rezeki meskipun dalam jumlah sedikit. Serta menanamkan dalam hati bahwa Allah tidak tidur dan pasti akan membalas segala amalan baik yang diperbuat. Begitupun dengan perbuatan buruk yang juga tidak luput dari pandangan Allah. Dimana baik perbuatan buruk ataupun baik sekecil apapun semuanya akan ada balasannya.

Demikian artikel mengenai bahaya sifat kikir, semoga dengan mengetahui poin buruk dari berlaku bakhil serta poin yang baik dari bersikap dermawan. Senantiasa dapat menjadi pengingat untuk kita berperilaku lebih baik lagi. Tentunya menjadi orang yang ikhlas dalam melakukan kedermawanan. Yang utamanya dalam istilah tangan kanan memberi tetapi tangan kiri tidak mengetahui.

Tentunya hal demikian untuk menghindari riya, sehingga pahala yang didapatkan akan lebih full karena adanya keikhlasan untuk mencari Ridho Allah sepenuhnya, bukan untuk tujuan lain. Yang khawatir malah dapat menyelewengkan hati. Sebab sifat manusia mudah goyah pula ketika mendapatkan banyak pujian akan tindak kebaikan yang telah dilakukan. Semoga kita senantiasa termasuk dalam golongan yang ahli surga dengan mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan yang telah Allah tetapkan untuk ditinggalkan.

YUK SEDEKAH!

Perbedaan Sedekah, Infaq dan Zakat Yang Mudah Dipahami

Perbedaan Sedekah, Infaq dan Zakat Yang Mudah Dipahami

Perbedaan Sedekah, Infaq dan Zakat – Dalam ajaran agama islam istilah yang erat kaitannya dengan sebua pemberian tidak lepas dari yang namanya zakat, sedekah serta infaq. Tidak heran jika banyak masyarakat umum menyamakan ketiga makna pada istilah yang berbeda tersebut. Padahal sebenarnya baik itu infak, sedekah serta zakat mempunyai pengertian masing-masing yang berbeda.

Meski berbeda ketiga memiliki keutamaan yang sama-sama istimewa bagi seseorang yang mampu melaksanakannya. Akan tetapi memang perbedaan ketiganya membuat keliru seseorang yang tidak jarang malah jadi menyimpang. Oleh sebab itu agar tidak terjadi hal demikian, pada artikel kali ini akan dibahas mengenai perbedan sedekah, infaq dan zakat.  

1 Aspek Definisi

Perbedaan Sedekah, Infaq dan Zakat

Dari definisinya sendiri zakat berarti berkah, baik atau suci yang diambil dari kata “zaka”.  Dimana sifat dari zakat ialah wajib ketidak seorang sudah mencapai nisab atau mencapai batasan tertentu yang membuat seseorang harus membersihkan hartanya dengan berzakat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika zakat adalah pemberian harta kepada seseorang yang termasuk dalam kategori yang berhak menerima zakat dari mereka yang secara individu maupun perusahaan telah sampai pada nisab dikeluarkannya zakat. Nah adapun harta yang seperti apa dengan takaran pemberian yang bagaimana yang harus dizakatkan. Sebenarnya itu tergantung pula dengan kepemilikan seseorang terhadap hartanya.

Misal jika saja yang mencapai nisabnya adalah hewan ternak, maka zakat yang harus dikeluarkan juga harus berupa hewan ternak dengan jumlah tertentu. Sebagaimana yang telah syariat tetapkan sebagai ketentuan. Yang mana tujuan dari zakat sendiri amat mulia, selain sekedar untuk membersihkan harta. Tetapi juga sekaligus membantu banyak orang yang memang membutuhkan. Sehingga jujur saja rasanya akan sulit bagi umat muslim banyak yang miskin, jika semua umat muslim lainnya benar-benar betul melaksanakan zakat. Karena tidak mungkin dari sekian banyaknya umat islam tidak ada satupun yang memiliki kekayaan mencapai nisabnya.

Nah berbeda lagi dengan infaq yang memiliki pengertian sebagai kegiatan memberikan harta untuk memenuhi beberapa kepentingan islam.

Lalu untuk sedekah sendiri artinya adalah sebuah pemberian dari seseorang kepada orang lain dengan penuh kesukarelaan yang memang tujuannya hanya untuk mencari Ridho Allah SWT.

2. Aspek Hukum

Dari definisinya saja sudah berbeda apalagi berbicara mengenai hukumnya, dimana dalam zakat dikenakan hukum wajib bagi yang sudah mencapai nisabnya. Adapun beberapa ketetapan dalam nisab alias batasan harta yang dimiliki seseorang untuk wajib dizakatkan adalah sebagai berikut.

  • Untuk zakat profesi atau penghasilan, maka nisabnya ialah setara dengan emas delapan puluh lima gram emas atau lima ratus sembilan puluh lima gram dengan haul atau waktu 1 tahun. Yang mana kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5%nya.
  • Zakat emas dan perak tidak jauh beda dengan zakat profesi. Dimana jika nisab emasnya sudah sampai delapan puluh lima gram atau peraknya sampai lima ratus sembilan puluh lima gram. Dalam masa waktu 1 tahun. Maka sudah wajib berzakat dengan kadar 2,5%nya.
  • Zakat perdagangan, hitungan nisabnya ialah apabila sudah mencapai delapan puluh lima gram emas dalam haul 1 tahun. Maka kadar zakat yang wajib dikeluarkan ialah modal diputar + keuntungan + piutang – Hutang jatuh tempo x 2,5%
  • Zakat pertanian, nisab untuk zakat kategori ini adalah apabila sudah mencapai 5 wasaq atau berkisar enam ratus lima puluh tiga kg beras dalam haul ketika panen. Dimana kadar zakat yang wajib dikeluarkannya adalah 10% jikalau selama proses menanam menggunakan air hujan. Beda lagi jika selama proses penanamannya menggunakan pengairan buatan maka kadar zakat yang wajib dikeluarkannya ialah 5%.
  • Zakat tabungan, sama halnya dengan zakat profesi yakni hisabnya senilai delapan puluh lima gram emas dengan haul 1 tahun.  Maka kadar zakat yang harus dikeluarkan ialah saldo akhir dikurangi bunga jikalau memang menabungnya dibank konvensional, lalu dikalikan 2,5%.
  • Zakat fitrah, kisaran yang harus dikeluarkan ialah senilai beras 3,5 liter atau 2,5 kg beras. Sebagian juga ada yang mengatakan bisa dengan uang yang harganya senilai dengan hitungan beras tersebut yang wajib dikeluarkan. Nah khusus zakat fitrah sendiri waktunya dilaksanakan pada bulan Ramadhan.

Klik Here For Tunaikan Zakat Penghasilan Anda Melalui Dompet Dhuafa

Berbeda lagi untuk sedekah maupun infaq dimana keduanya memiliki hukum sunnah bukan wajib. Dengan kata lain apabila perbuatan tersebut dalam hal ini infaq dan sedekah dikerjakan. Maka akan mendapatkan pahala, namun jikalau ditinggalkan maka tidak apa-apa.

3. Aspek Wujud

Perbedaan Sedekah, Infaq dan Zakat

Jika membahasa mengenai wujud dari pemberian sedekah, infaq dan zakat maka ada sedikit perbedaan diantara ketiganya. Dimana untuk zakat sendiri wujud pemberiannya dapat berupa harta maupun barang. Contohnya saja pada zakat fitrah yang dapat diberikan kepada penerima zakat dengan berupa beras ataupun uang yang jumlahnya senilai beras yang wajib dizakatkan fitrah.

Begitupun dengan infaq yang wujud pemberiannya berupa harta dimana tujuannya untuk memenuhi perintah agama. Tetapi perlu diingat jika dalam infaq tidak ada batasan harta yang wajib dikeluarkan ataupun nisab dan haulnya. Sebab semuanya lebih bebas dan fleksibel. Baik dari segi pemberiannya ataupun waktu untuk berinfaq.

Sedangkan untuk sedekah wujud pemberiannya tidak hanya soal harta saja yang sifatnya sangat materialis. Namun sedekah lebih universal lagi. Contohnya saja jasa, yang mana dengan jasa yang kita berikan kepada seseorang. Meski bukan bernilai materi namun itu bisa masuk dalam kategori bersedekah. Karena tujuannya ikhlas sukarelas untuk mencari Ridho Allah SWT.

Baca juga: 5 Keutamaan Bersedekah di Hari Jumat Yang Berlipat Ganda

4. Aspek Manfaat

Semua yang dilakukan dalam jalan kebaikan akan mendapatkan manfaatnya. Ibaratnya jika kita menanam pohon mangga maka kita juga akan bisa merasakan buah mangganya sesuai yang sudah ditanam. Begitupun dengan kebaikan, sebab Allah SWT Maha Adil dan Hakim Yang Seadil-adilnya yang tidak pernah tidur. Sehingga mau perbuatan sekecil apapun baik buruknya akan dibalas oleh Allah SWT. Hanya saja dalam hal ini zakat memiliki manfaat lain yaitu untuk membersihkan harta kita dari hal-hal yang kurang baik. Entah itu dari segi mendapatkan hartanya maupun lain sebagainya. Sebab namanya tingkah laku kadang ada saja hal yang terjadi diluar kendali akibat nafsu yang tak bisa terkontrol dengan baik.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan sedekah, infaq dan zakat. Semoga bermanfaat dan kita senantiasa dapat melaksanakan ketiganya sesuai dengan ajaran syariat islam. Sebab tidak melulu apa yang kita terima khususnya persoalan rezeki adalah sesuatu yang murni penuh keberkahan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan zakat, infaq maupun sedekah sebagai langkah pembersihan terhadap harta benda yang kita miliki. Agar terasa lebih berkah sekaligus dapat meringankan beban orang lain. Yang secara tidak langsung akan membuat batin kita juga turut merasakan kebahagiaannya. Dimana dengan batin yang bahagia itu akan berpengaruh dengan kesehatan fisik seseorang agar menjadi lebih baik dan fit.

KITA BERSAMA PALESTINA!

5 Keutamaan Bersedekah di Hari Jumat Yang Berlipat Ganda

5 Keutamaan Bersedekah di Hari Jumat Yang Berlipat Ganda

Keutamaan Bersedekah di Hari Jumat – Bersedekah merupakan amalan baik yang tidak hanya mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT tetapi juga bernilai istimewa bagi sesame manusia. Sebab amalan sedekah erat kaitannya dengan hubungan sosial. Untuk itulah sedekah menjadi salah satu amalan yang luar biasa keutamaannya dan tidak semua orang dapat ringan melakukannya.

Nah, sedekah sendiri diartikan sebagai pemberian yang berupa harta ataupun makanan kepada orang lain yang membutuhkan dengan sukarela tanpa ada kadar atau batas waktu tertentu dalam pemberiannya. Sehingga sedekah sendiri memiliki peraturan yang sifatnya lebih terbuka dan bebas dibandingkan dengan infaq maupun zakat. Oleh sebab itu sedekah bukan termasuk dalam hukum wajib. Tetapi perbuatan tersebu sangat Allah anjurkan untuk umat manusia laksanakan sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qu’an Surat Al-Baqarah ayat 254.

Jika berbicara mengenai sedekah di hari jumat, sebenarnya yang namanya sedekah selalu akan bernilai baik tergantung niatnya baik itu secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Serta mau itu dihari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu ataupun minggu. Semuanya itu bernilai kebaikan di sisi Allah SWT.

Namun, memang ada sedikit perbedaan jika kita melakukannya dihari tertentu, sama halnya sebuah waktu yang memilki beberapa waktu yang memang mustajab untuk memanjatkan doa. Begitupun dengan adanya amalan-amalan yang sangat dianjurkan agar dikerjakan pada hari jumat salah satunya ialah bersedekah. Mengapa hari jumat memiliki hal-hal yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan? Hal tersebut dikarenakan hari jumat merupakan hari raya bagi umat muslim. Sehingga Rasullah SAW menganjurkan kepada umat muslim untuk senantiasa melakukan kebaikan dihari tersebut.

Kembali kepada topik utama berikut ini akan dibahas mengenai keutamaan bersedekah di hari jumat.

1 Mendapat Pertolongan Dari Allah SWT

keutamaan bersedekah di hari jumat

Siapa di dunia ini seseorang yang engga mendapatkan pertolongan dari Allah SWT? Tentu semuanya menginginkan hal tersebut. Sebab manusia tidak bisa hidup sepenuhnya bersandar pada sesama makhluk. Hal tersebut dikarenakan kuasa Allah melebihi apapun yang ada di dunia ini. Bahkan terkadang disaat kita merasa cukup percaya diri akan keberhasilan suatu hal yang sedang diraih. Tetapi karena angkuhnya kita dan terlalu mengandalkan diri sendiri sehingga lupa pada Allah, malah hal demikian yang menyebabkan ketidak berhasilan yang dianggapnya akan didapatkan.

Atau mungkin disaat kesulitan melanda sampai berpikir tidak ada orang lain dapat menolong, namun tanpa di duga-duga Allah menghadirkan solusi dalam diri kita agar mampu melewatinya. Tentu perkara tersebut salah satu yang tidak pernah diduga kehadirannya.

Sehingga salah satu caranya untuk mendapatkan keajaiban dari pertolongan Allah adalah dengan rajinnya kita bersedekah khususnya kala hari jumat. Sebab kita tidak akan bisa melihat keajaiban sampai kita sendiri yakin bahwa keajaiban Allah itu memang ada dan benar nyata.

Apalagi bersedekah tidak harus mengeluarkan materi yang banyak, sebab dalam sedekah tidak ada batasan tertentu sebagai minimalnya untuk diberikan kepada orang lain. Jadi lebih baik membiasakan diri dalam hal kecil untuk bersedekah, karena barang jadi hal kecil tersebutlah yang akan menjadi investasi amal untuk menuju surga Allah. Yang tidak menutup kemungkinan kebiasaan kecil akan membuat diri semakin terpacu untuk melakukan kebiasaan baik lain yang lebih besar. Yang diibaratkan perbuatan kecil tersebut adalah pacuan untuk terus menjadi lebih baik.

Bahkan kita terkadang tidak sadar yang mungkin sedekah kecil itu tidak berarti bagi diri sendiri, namun ternyata bagi orang yang menerimanya perbuatan tersebut amatlah berpengaruh untuk meringankan bebannya.

2. Mendapatkan Karunia Allah Yang Melimpah

Tahukah anda karunia yang diberikan Allah kepada mereka yang rajin melakukan kebaikan pada hari jumat bahkan dilipatkan pahalanya hingga 700 kali lipat dibandingkan biasanya. Sungguh hal demikian adalah karunia yang luar biasa, sebab kita hidup di dunia ini sementara dan hal tersebut merupakan kesempatan besar untuk mengumpulkan banyak pahal agar tabungan amal semakin besar. Dimana tabungan tersebut dapat menjadi penolong untuk diakhirat kelak kehidupan yang kekal.

3. Mendapat Pahala Yang Sama Seperti Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan yang datangnya hanya setahun sekali. Untuk itu bulan tersebut menjadi momen yang sangat dinantikan oleh umat muslim dunia, sebab karena keistimewaannya inilah yang membuat banyak pahal dilipat gandakan pada bulan Ramadhan. Nah luar biasanya sedekah di hari jumat ternyata bisa mendatangkan pahala yang sama kala dilakukan di bulan suci Ramadhan. Tentu itu adalah kabar bahagia, sebab usia manusia merupakan sebuah misteri yang tidak diketahui kapan akan datangnya.

Sehingga belum tentu kita dapat berjumpa selalu dengan bulan Ramadhan, oleh karena itu agar pahala bulan Ramadhan bisa terus terasakan. Maka lakukanlah amalam bersedekah pada hari jumat. Sebab hal itu bisa membuat pahal dilipat gandakan.

4. Mempererat Tali Silaturahmi

silaturahmi

Poin ini bukanlah sebuah keheranan, sebab sudah pasti bagi mereka yang rajin bersedekah kepada sesama manusia. Maka akan membuat orang tersebut memiliki hubungan baik dengan orang lain. Dengan begitu tali silaturahmi akan terus terjaga.

Dimana tali silaturhami yang semakin terjaga tidak hanya membuat hati senang dan tenang. Namun juga dapat mendatangkan beberapa keuntungan lainnya. Contohnya saja seperti datangnya bantuan dari orang lain yang menjalin hubungan baik dengan kita kala ditimpa sebuah masalah. Bahkan terkadang bantuan tersebut datang tanpa kita minta.

Sebenarnya bersedekah pada orang lain memang bukan berarti kita mengharapkan sebuah imbalan. Sebab biarkan saja Allah yang akan membalasnya. Namun perlu diingat bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan seorang hamba, bahkan balasan yang diberikan melalui perantara silaturahmi yang baik dengan orang lain bukan perkara yang sulit dan mustahil.

Apalagi kita sebagai umat manusia adalah makhluk sosial yang akan terus membutuhkan manusia lain untuk saling bahu membahu dalam kebaikan. Oleh sebab itu semakin tali silaturahmi erat maka semakin tenang juga hidup kita kedepannya.

Baca Juga: Keutamaan Menjaga Silaturahmi Yang Jarang Diketahui

5. Memberikan Rezeki Kepada Keluarga

keutamaan bersedekah di hari jumat

Sedekah tidak melulu soal materi sehingga dapat dilakukan dengan beberapa hal lain seperti memberi bantuan tenaga kepada orang lain yang membutuhkan. Dimana bukan hal sulit untuk Allah langsung membalasanya di dunia. Sehingga hal tersebut jadi keberkahan yang tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri tetapi juga untuk keluarga yang turut bisa merasakan keberkahan dan rezekinya.

Demikian pembahasan mengenai keutamaan bersedekah di hari jumat. Semoga kita senantiasa termasuk dalam golongan orang yang rajin bersedekah dan mendapatkan karunia serta amalan sholeh sebagai bekal di akhirat kelak dari Allah SWT. Sebab sedekah yang terkadang kita anggap remeh karena nilainya yang kecil. Boleh jadi itu adalah hal yang sangat istimewa bagi orang yang menerimanya. Sehingga tidak menutup kemungkinan rasa haru dan ucapan doa baik yang disengaja ataupun tidak dari yang menerimanya, bisa menjadi investasi amal bagi kita untuk menuju surga Allah SWT.

Sedekah Jumat Disini!

Sedekah di Hari Jumat, Ini Keutamaan yang Wajib Kamu Tau!

Sedekah di Hari Jumat, Ini Keutamaan yang Wajib Kamu Tau!

Sedekah di Hari Jumat – Jumat adalah hari terpenting dalam seminggu. Jumat menjadi hari yang paling diberkahi dan Allah SWT menjadikan hari Jumat istimewa untuk umat Islam dari generasi- generasi sebelumnya.

Dari Salamah Abu Hurairah Radiallahuanhu, Rasulullah SAW bersabda:“Hari terbaik yang terbit padanya matahari adalah hari Jum’at. Sebab pada hari itu Allah Azza wa Jalla menciptakan Adam as. Dia memasukkan Adam ke surga, pada hari itu ia diturunkan ke bumi dan pada hari itu terjadi kiamat serta pada hari itu terdapat satu masa dimana tidak seorangpun berdo’a kecuali Dia akan mengabulkan do’a itu.” [HR.Muslim]

Oleh karena itu, Nabi Muhammad sangat mengistimewakan dan juga memuji hari Jum’at dar pada hari-hari lainnya. Beliau juga turut serta dalam memperbanyak ibadah pada hari itu. Salah satunya yaitu dengan amalan bersedekah. Maka akan kita kupas tuntas keutamaan sedekah jumat pada artikel berikut.

Baca Juga: Keutamaan Sedekah di Hari Jumat, No 3 Jarang Orang Tau!

Sedekah di Hari Jumat Pahalanya Sama dengan Bulan Ramadhan

Dalam Kitab Zadul Ma’ad menjelaskan beberapa keistimewaan yang seseorang dapat apabila beribadah pada hari Jumat. Dalam buku tersebut mengatakan bahwa amalan pada hari Jumat lebih istimewa apabila membandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Seperti yang kita tahu bersama, bersedekah pada bulan Ramadhan pahalanya lebih besar. Karena Allah SWT melipatgandakan pahala untuk setiap amalan hambanya pada bulan ini. Sama halnya dengan sedekah di hari Jumat, hari yang istimewa, begitupun dengan setiap amalannya.

Seperti yang Ibnu Qayyim al-Gauziyah katakan mengenai keutamaan bersedekah pada hari Jumat. “Keutamaan bersedekah pada hari Jum’at dibanding hari-hari lain dalam sepekan adalah sama dengan bersedekah di bulan Ramadhan yang lebih utama dari bulan-bulan lainnya.”

Ada seseorang yang keluar setiap shalat Jum’at dan selalu membawakan makanan, seperti roti, dan membagikannya kepada orang-orang di jalan. Sedekah Jum’at saat ini juga sudah mulai menjadi sebuah kebiasaan. Dan menjadi sebuah tradisi yang baik dan mesti terlestarikan.

Mendapat Doa dari Para Malaikat

Bagi seorang hamba yang beramal pada hari Jum’at ia memang mendapat doa dari para malaikat Allah SWT. Berbeda dengan orang yang enggan bersedekah. Sebagai istilah menjadi harta yang kurang berkah, karena sebagian harta yang ia miliki sebenarnya menjadi hak orang lain (yang membutuhkan).

Al-Qur’an juga telah menjelaskan keutamaan bersedekah pada hari Jum’at ini. Dalam Surat Al Hadid ayat 18, Allah SWT menegaskan bahwa barangsiapa hamba-Nya, baik laki-laki maupun perempuan, bersedekah pada hari Jumat, maka pahalanya terlipatgandakan.

Bersedekah pada hari Jum’at memang sangat istimewa, bila dapat melakukannya secara rutin dan ikhlas. Karena besaran pahala yang kita peroleh tak terhingga apabila mengamalkannya. Ini adalah ajaran Nabi Muhammad SAW untuk amalan sedekah khususnya setiap hari Jumat.

Berlipatganda Pahala yang Diterima

Keutamaan pertama sedekah Jumat adalah mengetahui cara meminta kebaikan. Jumat adalah hari kebaikan dan sedekah yang seorang hamba berlipat ganda pahalannya pada hari itu.

Allah SWT juga memberinya banyak kebaikan karena hari Jumat adalah hari yang istimewa jika membandingkannya dengan hari lain. Ada banyak hal baik yang dapat menjadi amalan. Salah satunya yaitu dengan berbagi sebagian harta yang kita miliki.

Easy Charity adalah amal dengan senyuman. Memberi senyuman juga bisa berarti bersedekah, tapi tetap lakukan dengan tulus. Ketika ada lebih banyak untuk hidup, mereka dapat membeli makanan untuk orang miskin.

Lebih baik memberi sedekah secara sembunyi-sembunyi daripada menunjukkan. Orang yang menawarkan atau mengharapkan pujian untuk amal tidak akan menerima apa pun.

Ada juga yang mengatakan boleh bersedekah sebelum shalat Jum’at. Dahulu kala ada seorang pendeta bernama Ibnu Taimiyah yang setiap berangkat shalat Jum’at selalu membawakan makanan. Ia tanpa orang lain ketahui membagikan makanan tersebut kepada orang-orang yang ia temui saat perjalanan.

Yuk Sahabat, Jangan Lewatkan Sedekah di Hari Mulia ini.

Editor: Dompet Dhuafa Jogja

Sedekah Sekarang

Keutamaan Sedekah di Hari Jumat, No 3 Jarang Orang Tau!

Keutamaan Sedekah di Hari Jumat, No 3 Jarang Orang Tau!

Keutamaan Sedekah di Hari Jumat – Mengapa sedekah pada hari jumat begitu istimewa? Banyak yang belum tau keutamaan bersedekah pada hari ini. Mereka beranggapan bersedekah di hari apapun akan sama pahalanya. Benarkah demikian? Mari simak penjelasan berikut!

“Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim yang dia berdiri melaksanakan salat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadist tersebut menjelaskan betapa dasyatnya hari jumat, yang mana panjatan doa yang terlontar ada jaminan untuk terkabulkan. Tak hanya itu, dalam hadist lain menyebutkan:

“Dan sedekah pada hari itu (Jumat) lebih mulia dibanding hari-hari selainnya “ (H.R. Ibnu Huzaimah)

Bersedekah pada hari jumat lebih utama dari pada hari lainnya.

“Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah Hari Jumat.” (HR. Muslim)

bahkan disebutkan bahwasanya pada hari jumat adalah sebaik-baik hari.

Seperti yang Ibnu Qayyim al-Jauziyah katakan mengenai keutamaan bersedekah pada Hari Jumat. “Adapun keutamaan dari melakukan sedekah pada Hari Jumat itu dibanding hari lain dalam sepekan sama dengan bersedekah di Bulan Ramadhan yang lebih utama dibanding bulan-bulan lainnya.”

Demikianlah kutipan yang menunjukkan bahwa sedekah pada hari jumat itu memang luar biasa istimewa. Meskipun dapat melaksanakan sedekah setiap hari, namun apabila menunaikan sedekah pada hari Jumat. Pahala yang kita dapatkan begitu istimewa dan berlipat ganda.

Baca Juga: Keajaiban Bersedekah, Seorang Muslim Wajib Tahu!

Keutamaan Sedekah di Hari Jumat

Keutamaan Sedekah di Hari Jumat yang poerlu Diketahui

1. Memperluas Pintu Rezeki

Allah akan memudahkan dalam mengabulkan keinginan kita jika kita melakukan sedekah, berbeda halnya dengan orang yang tidak melakukan sedekah maka akan lebih sulit untuk mengabulkan hajat yang tercitakan. Sedekah Jumat harus kita lakukan dengan ikhlas dan hati yang bersih. Agar kita mendapatkan pahala serta keberkahan dari Allah SWT.

2. Sedekah merupakan amalan yang sholeh

Hari Jumat merupakan hari yang istimewa. Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa jika kita bersedekah pada hari jumat, maka pahala akan terlipatgandakan. Maka dari itu sahabat jangan sampai melewatkan kesempatan untuk bersedekah pada hari jumat.

3. Pahalanya sama dengan saat bulan Ramadhan

Seseorang yang melakukan sedekah di hari jumat akan memperoleh pahala yang setara saat kita melakukan sedekah di bulan Ramadhan, karena hari jumat merupakan hari yang penuh dengan keberkahan dan kita dapat setiap minggu melakukan sedekah jumat berkah.

4. Memperoleh syafaat pada hari kiamat

Semua manusia pasti akan berkumpul di padang mahsyar saat menghadapi kiamat, salah satu amalan yang dapat memberikan kita pertololngan yaitu sedekah. Tidak ada orang lain yang mampu menolong kita saat hari kiamat, hanya amal kita saja yang dapat membantu menerangi semua kegelapan yang menyeramkan.

5. Akan mendapatkan karunia yang melimpah

Allah senantiasa memberikan karunia-Nya kepada umat islam yang melakukan ibadah, menebar kebaikan, dan bersedekah di hari Jumat. Allah memberikan keberkahan dan karunia bagi orang-orang yang telah Dia pilih karena telah melakukan hal kebajikan pada sekitarnya.

6. Sunnah Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan kita untuk melaksanakan sedekah, sebagaimana yang telah tercantum dalam sabda berikut: Hendaklah tiap muslim bersedekah, bertanya para sahabat: “Hai Nabi Allah, jika tidak ada yang disedekahkan?”

Bersabda Rasulullah saw.: “Bekerja dengan tangannya memanfaatkan dirinya dan bersedekah.” “Jika tidak dapat?” bertanya lagi para sahabat. “Menolong orang yang berkebutuhan yang sedang payah,” jawab Rasulullah.. “Jika tidak dapat?, tanya lagi parasahabat, yang dijawab oleh Rasulullah dengan sabdanya: “Hendaklah beramal kebajikan, menahan diri dari perbuatan yang buruk dan itulah sudah merupakan sedekah.”

Sedekah memang beragam caranya seperti yang telah Rasulullah SAW sampaikan, jadi marilah kita selalu giat bersedekah, pada hari biasa saja sudah akan diberikan pahala yang berlipat ganda, apalagi jika sedekah dilakukan pada hari jumat, maka akan begitu dahsyatnya pahala yang kita terima

7. Keutamaan Sedekah di Hari Jumat yaitu peroleh pahala hingga 700 kali lipat besarnya

Sebagaimana yang telah tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261 yang artinya “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha luas, Maha Mengetahui.” Dari ayat ini dapat kita ketahui mengenai sistematika perhitungan akan balasan pahala atas harta yang kita keluarkan di jalan-Nya. Sedekah yang kita lakukan pada hari Jumat akan mendatangkan balasan pahala hingga 700 kali lipat besarnya.

Jadi setelah kita ketahui manfaat serta dahsyatnya pahala sedekah jumat, lantas apa yang menjadikan alasan tidak melaksanakan kebaikan? Saat ini sudah banyak sarana yang mempermudah kita untuk melakukan sedekah jumat. Salah satunya kita bisa mengunjungi halaman kemanusiaan.org/sedekahjumat untuk menunaikan sedekah jumat kita. Mari sahabat, jadikan kebiasaan sedekah jumat setiap minggunya.

YUK SEDEKAH SEKARANG

Sedekah Jumat
Keutamaan Sedekah, Nomer Dua Tidak Banyak Orang Tau

Keutamaan Sedekah, Nomer Dua Tidak Banyak Orang Tau

Islam memiliki 3 pilar utama dalam menuntun ummatnya untuk menjalin hubungan di muka bumi ini yaitu habluminallah, habluminannas, dan habluminal ‘alam. Ketiga pilar utama tersebut selalu saling melengkapi untuk menyempurnakan ibadah dan aktivitas manusia.

Habluminallah yang berkaitan dengan keimanan manusia terhadap keesaan Allah swt, maka tidak akan sempurna jika tidak didukung dengan adanya habluminannas dan habluminal ‘alam. Habluminannas yaitu hubungan manusia dengan manusia lainnya dapat berupa kasih sayang dan sikap saling membantu antar sesama, sedangkan habluminal ‘alam yang berhubungan dengan alam yaitu menjaga keseimbangan lingkungan sekitar.

Baca Juga: Tujuh Penghambat Rezeki Datang, Nomer 2 Sering Tak Disadari

Implementasi habluminannas selalu berhubungan dengan aktivitas sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial. Allah swt berfirman:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa ayat 36)

Ayat tersebut memberikan makna bahwa adanya hubungan keterkaitan antara ibadah dan aktivitas sosial, sehingga itulah gambaran mu’min yang kaffah. Adapun salah satu ibadah yang mencangkup habluminallah dan habluminannas yaitu dengan bersedekah. Kenapa demikian?

Mungkin kata sedekah sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita, bahkan orang tersenyum saja sudah dapat dikatakan bahwa ia telah bersedekah. Semudah itulah makna dari sebuah kata sedekah. Rasulullah saw berkata:

“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah”.(HR. At-Tirmidzi). 

Sedekah merupakan salah satu tuntunan dalam ajaran Islam, ketika seseorang melakukannya maka akan terhitung sebagai pahala ibadah. Sedekah nyatanya dapat memberikan kontribusi dan manfaat yang besar bagi kehidupan orang lain. Banyak cara untuk dapat bersedekah, sehingga tidak ada kata “tidak bisa” untuk melakukannya. Kemudahan bersedekah nyatanya memiliki keutamaan yang sangat besar bagi kehidupanmu yang telah tercantum dalam Qur’an dan Hadist. Yuk, simak penjelasannya!

keutamaan sedekah

1. Pahala Dan Harta Yang Berlipat Ganda

“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”, itulah ungkapan dalam kehidupan yang memiliki makna kedermawanan. Mungkin seringkali, kita merasa bahwa penghasilan tidak cukup dalam menghidupi keluarga selama satu bulan penuh. Jika logika mengatakan demikian, namun kedahsyatan bersedekah menyatakan tidak demikian. Bersedekah bukan berarti akan mengurangi harta bendamu, justru sedekah akan mensucikan harta dan melancarkan rezeki. Rasulullah saw bersabda:  

“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)

Bersedekah tidak akan membuatmu rugi, rezeki lancar pahala juga akan berlipat ganda, bahkan jika seseorang bersedekah jariyah ia akan memperoleh pahala yang terus mengalir sekalipun telah meninggal dunia. Allah swt berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki  maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahala) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadid: 18). 

Baca juga: Keutamaan Sedekah Subuh, Kamu Wajib Tau!

2. Penghapus Dosa

Setiap manusia tidak terlepas dari sebuah dosa, itulah hakikat penciptaan dari seorang manusia bahwa tidak ada kesempurnaan baginya. Dosa yang telah bertumpuk begitu banyak dapat hilang dengan satu kali amalan. Amalan tersebut ialah sedekah, sebagaimana Rasulullah saw bersabda:

Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api“. (HR. At-Tirmidzi).

keutamaan sedekah

3. Dapat Memanjangkan Usia, Pencegah Kematian Buruk

Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak, salah satu keutamaan sedekah yang lainnya yaitu mampu membuat usia panjang. Kebaikan orang yang bersedekah akan terus terkenang walaupun raganya telah mati. Itulah mengapa sedekah dikatakan dapat memanjangkan usia. Dengan sedekah, juga dapat mencegah keburukan yang terjadi ketika ajal telah tiba. Rasulullah saw, bersabda:

“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri.”(HR. Thabrani). 

Baca Juga: Keajaiban Bersedekah, Seorang Muslim Wajib Tahu!

4. Terhindar Panasnya Api Neraka

Jika sedekah saja mampu menghapus segala dosa, maka itulah yang membuat kebaikan dari sedekah juga dapat menghindarkan diri kita dari panasnya api neraka.

Rasulullah saw bersabda:

“Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma.”(Muttafaqun ‘alaih). 

5. Naungan di Hari Kiamat

Siklus perjalanan manusia sebagai ciptaan Sang Maha Kuasa ialah manusia akan berkumpul dan bangkit dari kuburnya hingga berkumpul di Padang Mahsyar. Banyak kisah yang menjelaskan mengenai peristiwa Padang Mahsyar ini, salah satunya adalah jarak matahari ke atas kepala manusia hanya berkisar satu jengkal. Sedekah dapat menyelamatkan manusia pada hari itu dari panasnya terik matahari dengan mendapatkan naungan. Rasulullah saw, bersabda:

 “Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, maka ia menyembunyikan amalnya itu sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya“. (HR. Bukhari)

Itulah keutamaan-keutamaan sedekah yang begitu dahsyat manfaatnya. Tidak harus menunggu kaya terlebih dahulu untuk dapat bersedekah. Mulailah dari hal-hal yang mudah dalam bersedekah, seperti hadist Rasulullah saw:

“Kamu menyingkirkan batu, duri, dan tulang di tengah jalan. Itu adalah sedekah bagimu.” (HR. Bukhari)

Sedekah yang kamu lakukan hari ini, maka kebaikan akan terus menaungimu. Satu manusia dengan manusia lainnya tidak bisa saling menghakimi apakah dia akan ke surga atau bahkan terjerumus ke dalam api neraka. Tidak ada yang pernah tahu, amalan apa yang dapat menyelamatkan kita dari pedih dan panasnya api neraka. Maka berbuat baiklah terus menerus di muka bumi ini, sehingga apapun yang menjadi bagian dari kebaikanmu dapat menyelamatkan pada kehidupan selanjutnya yang lebih kekal dan abadi.

Baca Juga: Kunci Kesuksesan dan Keberkahan Hidup dengan Sedekah

YUK SEDEKAH SEKARANG!

Sedekah Jumat

Golongan Kaum Dhuafa? Siapa Saja Yang Termasuk Kategori ini?

Golongan Kaum Dhuafa? Siapa Saja Yang Termasuk Kategori ini?

olongan Kaum Dhuafa – Jika membahas seputar ZISWAF seringkali kita mendengar istilah “Dhuafa”. Tapi apakah kita siapa saja yang termasuk dari golongan kaum dhuafa? Untuk membahas lebih lanjut, perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertian dhuafa. Kata dhuafa merupakan bentuk jamak dari kata “dhaif” yang berarti lemah. Arti dari kata lemah ini berkaitan dengan aspek kehidupan dari segi tingkat kesejahteraan atau financial. Dengan demikian, dhuafa memiliki arti yang lebih luas yaitu orang-orang yang lemah pada aspek harta, fisik, maupun psikis sehingga tidak dapat mensejahterakan kehidupannya. Kaum dhuafa telah disebutkan dalam ayat-ayat al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah (dhi’afan) , yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.”(QS An-Nisaa’: 9)

Walaupun kaum dhuafa dianggap sebagai kaum yang lemah, tetapi mereka memiliki kekuatan dan energi yang tidak dapat diukur oleh apapun yaitu do’a. Kaum dhuafa perlu kita perhatikan dengan memberdayakan mereka melalui harta yang kita miliki. Karena Islam sangat memperhatikan asas kemanusiaan sehingga segala yang menjadi kebahagiaan kaum dhuafa merupakan tanggung jawab dari orang-orang yang mampu untuk saling memberi. Agar tidak salah dalam memahami kaum dhuafa, berikut beberapa golongan yang termasuk dari kaum dhuafa.

Inilah Beberapa yang Masuk ke Golongan Kaum Dhuafa

golongan kaum dhuafa

1. Orang Miskin

Seperti yang telah diketahui, orang miskin selalu menjadi sorotan utama untuk kita beri perhatian dan bantuan. Mereka merupakan orang-orang yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan pokok hidupnya karena tidak memiliki penghasilan/harta dan tidak memiliki kemampuan dalam mencari harta tersebut.

Baca Juga: Orang yang Berhak Menerima Zakat, No 5 Sering Tak Disadari!

2. Anak Yatim

Seorang anak yang belum baligh dan orang tuanya (ayah) telah meninggal dunia dan berasal dari keluarga tidak mampu maka patut untuk diberi kasih sayang, tunjangan kehidupan, dan bimbingan. Memuliakan anak yatim merupakan salah satu tuntunan yang diajarkan dalam Islam. Bahkan Allah memberikan jaminan surga atas orang-orang mampu dalam menjaga anak yatim.

“Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).

3. Hamba Sahaya

Hamba sahaya merupakan seorang budak yang hidup karena kezhaliman orang lain sehingga tidak memiliki kebebasan dalam menentukan jalan hidupnya. Pada zaman saat ini mungkin sudah jarang untuk ditemui karena adanya perlindungan dan peraturan dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang diatur dalam UU.

4. Wanita Janda

Janda merupakan wanita yang suaminya telah meninggal dunia. Wanita janda yang termasuk dalam kaum dhuafa yaitu mereka yang sedang menghidupi anak-anaknya dan tidak memiliki penghasilan karena hilangnya penopang nafkah dalam kehidupannya sehingga hidup dalam kesengsaraan.

“Barang siapa yang menyisihkan harta untuk menghidupi para janda dan orang-orang miskin, maka pahalanya sama seperti berjuang di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Lansia

Orang lanjut usia sudah sepatutnya untuk menikmati hidup dan tidak lagi bekerja setelah lelah yang ia hadapi. Mayoritas ketika seorang telah lanjut usia maka akan mengalami penurunan kesehatan fisik, mental, dan kemampuan dalam etos kerja. Sudah sepantasnya kita memperlakukan mereka dengan memberi fasilitas untuk menunjang kehidupan masa tuanya.

6. Korban Bencana

Mereka yang terkena musibah bencana, baik karena faktor alamiah maupun non alamiah. Seperti halnya gempa bumi, tsunami, kebakaran, banjir, longsor dan lain-lain. Menjadi salah satu kategori yang masuk pada golonga ini. Korban bencana yang kehilangan tempat tinggal, harta benda, dan bahkan kehilangan nyawa keluarga lainnya sehingga membutuhkan support dari sesama untuk membangkitkan semangat mereka kembali.

7. Rakyat Yang Tertindas

Rakyat yang tertindas merupakan mereka yang hidup dalam tekanan karena adanya faktor penjajahan. Contohnya yaitu saudara kita yang berada di Palestina yang selalu hidup dalam tekanan dan rasa takut sehingga tidak dapat menikmati hidup yang sejahtera. Mereka membutuhkan pertolongan orang-orang yang mampu dan memiliki jiwa kepedulian yang tinggi untuk membantu sesama dari seluruh aspek yang dapat mengeluarkan mereka dari penjara yang mereka hadapi.

8. Orang Difabel

Difabel merupakan mereka yang memiliki keterbatasan khusus yang disebabkan oleh cacat fisik sehingga menghambat mereka dalam mencari penghasilan dan tidak dapat menunjang kehidupan sehari-harinya.

9. Pekerja Buruh

Buruh merupakan seseorang yang bekerja pada aktivitas yang berat dan memerlukan tenaga fisik dengan upah yang minim/sedikit sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

10. Lemah Fisik

Orang yang termasuk dalam lemah fisik yaitu seseorang yang mengalami penyakit khusus dan berasal dari keluarga yang tidak mampu sehingga tidak memiliki kecukupan materi dalam upaya penyembuhan/pengobatannya karena adanya biaya yang cukup tinggi. Termasuk dari kaum golongan dhuafa karena memerlukan bantuan agar mereka dapat kembali sehat.

Itulah beberapa golongan yang termasuk dari kaum dhuafa, kita sebagai makhluk sosial sudah semestinya dapat mengulurkan tangan untuk membantu mereka dan memberdayakan hidupnya agar sejahtera. Sedekah yang kita berikan kepada kaum dhuafa akan sangat berarti bagi mereka dan memiliki keutumaan yang tinggi. Allah swt berfirman:

“Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrah-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqoroh: 261).

Demikianlah penjelasan mengenai golongan kaum dhuafa, Semoga Bermanfaat.

Yuk Sahabat tebar kebaikanmu sekarang Juga!

Dukungan untuk Cianjur, HMJ UTY Serahkan Donasi ke DD Jogja
KEUTAMAAN SEDEKAH SUBUH, KAMU WAJIB TAU!

KEUTAMAAN SEDEKAH SUBUH, KAMU WAJIB TAU!

Keutamaan Sedekah Subuh – Tahukah kamu bahwa sebanyak ribuan orang melakukan rutinitas untuk selalu bersedekah saat subuh setiap harinya, mereka melakukan hal tersebut karena telah mengetahui keutamaan bersedekah di waktu subuh. Jadi apa saja keutamaan bersedekah di waktu subuh? Mari kita simak penjelasan berikut ini!

Keutamaan Sedekah Subuh

keutamaan sedekah subuh

Bersedekah di waktu subuh itu istimewa karena pada saat subuh inilah para malaikat turun ke bumi, kemudian mereka seraya mendoakan orang yang bersedekah di waktu tersebut. Seperti halnya yang terdapat di HR. Bukhari & Muslim sebagai berikut, Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda :

“Setiap pagi, dua malaikat turun mendampingi seorang hamba. Yang satu mendoa: Wahai, Tuhan! Berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya. Dan Malaikat yang satu lagi berkata: `Ya Allah, musnahkanlah harta orang-orang yang bakhil.” (HR Bukhori & Muslim).

Pada dasarnya, sedekah tidak terbatas atau terpatok pada waktu-waktu tertentu saja, karena pada hakikatnya kita dapat melakukan sedekah kapanpun dan dimanapun. Akan tetapi yang menjadikan sedekah subuh ini istimewa yaitu karena adanya malaikat yang turun ke bumi, seraya mendoakan orang-orang yang melakukan sedekah di waktu tersebut, sehingga menjadikan sedekah subuh ini istimewa. Memangnya siapa yang tidak ingin didoakan oleh malaikat? Semua orang sejatinya pasti menginginkan untuk didoakan oleh malaikat agar rezeki kita selalu lancar dan berkah.

Anjuran dari Allah SWT untuk bersedekah juga tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 261 yang artinya: “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”

Rasulullah SAW juga telah menyampaikan akan banyaknya manfaat yang kita peroleh melalui sedekah yang kita lakukan, sebagaimana sabda beliau sebagai berikut: “Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.” (HR Imam Baihaqi).

LALU KAPAN WAKTU SEDEKAH SUBUH ITU DILAKUKAN?

keutamaan sedekah subuh

Sedekah subuh yaitu sedekah yang dilakukan setelah waktu shalat subuh dengan rentang waktu sampai dengan sebelum matahari muncul. Tahukah sahabat? Ternyata pada saat jam 4 pagi sampai dengan jam 6 pagi itu merupakan waktu yang sangat ramai dengan orang orang yang melakukan sedekah subuh. Jadi, mari kita tanamkan kebiasaan untuk selalu rutin melakukan sedekah subuh setiap harinya.

Mari berlomba-lomba menuju kebaikan seperti perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 148 yang artinya: “Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

LEWAT MANA SAJAKAH KITA DAPAT MELAKUKAN SEDEKAH SUBUH?

1. Sedekah secara online melalui Dompet Dhuafa

Kini dapat melakukan sedekah dengan cara yang sangat mudah. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan smartphone yang kita miliki. Bermodal satu kali klik, kita bisa melakukan sedekah subuh. Kemajuan teknologi semakin mempermudah kita, termasuk untuk mendekat kepada-Nya melalui sedekah subuh setiap harinya. Dompet Dhuafa memfasilitasi kita yang hendak melaksanakan sedekah subuh melalui link berikut donasi.dompetdhuafa.org/sedekahsubuh/ Jadi sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak melakukan sedekah subuh setelah kita mengetahui keutamaan sedekah subuh ya sahabat? Pasti semua dari kita sangat ingin mendapat doa dari Malaikat bukan? Jadi, tunggu apa lagi? Ayo kita rutinkan sedekah subuh.

2. Melalui Kotak Amal di Masjid

Setelah melakukan sholat subuh berjamaah di masjid, kita juga dapat langsung menunaikan sedekah subuh kita, berapapun nominalnya dapat kita masukkan ke dalam kotak amal di masjid, maka niscaya Malaikat akan mendoakan untuk kebaikan kita semua. Lakukan sedekah subuh dengan ikhlas ya sahabat.

3. Berbagi Makanan saat Subuh

Selain uang, kita juga dapat membagikan makanan kepada tetangga ataupun kepada orang yang membutuhkan. Pada pagi hari biasanya orang sudah mulai merasakan lapar karena hendak mengawali aktifitas selama seharian penuh.

Maka dari itu sahabat, mari maksimalkan pada waktu ini untuk amalan kebaikan. Salah satunya yaitu sedekah.

SEDEKAH SUBUH DI SINI!

Sedekah subuh Dompet Dhuafa