Waktu Subuh dan Keajaibannya dalam Al-Quran, Apa Itu?
Waktu subuh, merupakan waktu yang istimewa diantara waktu-waktu lainya dalam sehari. Antara waktu-waktu istimewa yang diciptakan Allah SWT untuk Muslim adalah saat Subuh. Hal ini karena dalam waktu subuh terkandung banyak keberkahan. Bahkan karena begitu mulianya waktu Subuh, Rasulullah SAW secara khusus berdoa. ”Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.” (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
Rasulullah SAW mengungkapkan, bila umatnya bangun dan melaksanakan sholat Subuh berjamaah di masjid, maka Allah SWT akan melindunginya seharian penuh. Seperti perkataan Jundab bin Sufyan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang menunaikan sholat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka, jangan coba-coba membuat Allah membuktikan jaminan-Nya.” (HR Muslim).
Berkah ada pada waktu pagi (albarakatu fi bukuriha), begitu ungkapan orang Arab. Benar, pagi memang memiliki banyak berkah. Salah satunya yaitu dzikir pagi untuk memperoleh rahmat-Nya. ”Dan sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang menyeru Tuhan mereka pada waktu pagi dan petang untuk mengharapkan keridhaan-Nya.” (QS Al-Kahfi [18]: 28).
Rasulullah SAW juga menjelaskan keberkahan zikir pagi antara sholat Subuh hingga terbitnya matahari, yang tertutup dengan sholat Dhuha. ”Barangsiapa yang ikut sholat Fajar berjamaah di masjid, kemudian duduk berzikir mengingat Allah SWT sampai matahari terbit, lalu mengerjakan sholat dua rakaat, maka baginya pahala bagaikan orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, dan sempurna.” (HR Tirmidzi).
Kunci Kemenangan
Pada zaman Rasulullah SAW, ketika beliau ingin menyerang suatu kaum, maka beliau menundanya hingga datang waktu subuh. Hal tersebut disampaikan dalam hadis riwayat Bukhari:
“Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh.” (HR Bukhari)
Dahulu kala, pasca meletusnya perang Mesir-Israel tahun 1973 ada seorang tantara Mesir yang mengajak tantara Yahudi yang paham berbahasa arab berbicara. Tentara Mesir tersebut mengatakan:
“Demi Allah, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada di antara kalian yang bersembunyi di balik pohon dan bat. Kemudian pohon dan batu itu mengatakan, ‘Hai hamba Allah, hai muslim, ini ada Yahudi di belakangku, ke mari dan bunuhlah dia.” Tentara Yahudi menjawab,”Semua itu tidak akan terjadi sebelum sholat subuh kalian sama dengan sholat Jumat.”
Keberkahan Waktu
Keberkahan Subuh juga membuka pintu-pintu rezeki-Nya yang telah terhampar pada hari itu. Sebab itu, Allah SWT menyerukan Muslim untuk menyambut rezeki-Nya dengan bersegera bangun pagi.
Dalam sebuah hadis Ahmad dan Baihaqi, meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW pulang dari sholat Subuh Masjid Nabawi, beliau mendapati putrinya Siti Fatimah masih tidur-tiduran.
Dengan penuh kasih sayang lantas beliau menggerakkan badan putrinya itu sembari berkata, ”Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai karena Allah membagikan rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit matahari.”
Bersegera bangun saat Subuh, ketika suasana pagi masih tampak sunyi, banyak keberkahan yang akan terlimpah pada hamba Allah SWT yang bersegera. Allah SWT akan melindunginya seharian penuh, mengucurkan rahmat, memberi pahala yang banyak, membuka pintu-pintu rezeki, melimpahkan kesegaran pikiran dan ketenangan, dan menyehatkan badan ketika bergerak bangun tidur lalu melakukan wudhu dan melangkahkan kaki sholat Subuh berjamaah ke masjid.
Telah menceritakan kepadaku ‘Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami ‘Abdur Razzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dan Ibnu Al Musayyab dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. bersabda:
“Malaikat malam dan Malaikat siang berkumpul ketika shalat Subuh.” Lalu Abu Hurairah r.a. berkata: “jika kalian mau bacalah: “dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh Malaikat).” (Al Isra: 78). (H.R. Bukhari No. 4348)
Dan, pada saat Subuh ini Malaikat bergantian menjaga atau terjadi pertukaran tugas antara Malaikat malam dan Malaikat siang. Kemudian Malaikat malam itu menghadap dan melaporkan langsung kepada Allah SWT tentang apa yang sedang hambanya kerjakan pada waktu Subuh sebelum akhirnya Malaikat siang yang bertugas.