Dompet Dhuafa Dorong Keswadayaan Lokal dengan Pendekatan Budaya

kemanusiaan.org

Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Trubus Bina Swadaya kembali menyelenggarakan serial Fokus Grup Diskusi (FGD) Budaya dan Pemberdayaan di Grand Hotel Yogyakarta pada Rabu (24/7/2024). FGD kali ini mengusung tema “Keswadayaan Lokal dan Etos Kewirausahaan” yang dihadiri oleh GKR Mangkubumi selaku Penjaga Inti Kebudayaan Keraton Yogyakarta, Ahmad Juwaini (Ketua Pengurus Dompet Dhuafa), Otok S. Pamudji (Pengurus Bina Swadaya), Hasto Wardoyo (Kepala BKKBN), Muhammad Jazir (Dewan Syuro Jogokariyan), Mursida Rambe (BMT Beringharjo), dan para tokoh lainnya.

GKR Mangkubumi yang hadir mewakili Sri Sultan Hamengkubuwono X dari Keraton Yogyakarta menjelaskan bahwa sektor wirausaha salah satu pilar perekonomian nasional. Kekuatan dan daya tahan para wirausahawan lokal tidak terbantahkan lagi. Di tengah terjangan krisis seperti Pandemi, UMKM lokal dan para wirausahawan terbukti mampu berperan sebagai jalan keluar. Namun, di balik peran strategisnya, sektor kewirausahaan masih dihantui faktor penghambat baik dari internal maupun eksternal.

“Dari internal, tantangan yang dihadapi antara lain masih terbatasnya kemampuan SDM, terbatasnya pemasaran yang lebih fokus pada fungsi produksi namun lupa pada fungsi pemasaran, serta keterbatasan modal. Sementara dari eksternal berkaitan dengan unsur pembinaan dan pengembangan kewirausahaan yang terkadang masih gagap dalam meng-interpretasikan dan mengimplementasikan progam dan kebijakan,” ungkapnya.

Dr. Bayu Krisnamurthi, Direktur Bulog yg juga Ketua Pengurus Bina Trubus Swadaya, sebagai Keynote speaker berikutnya menyatakan banyak studi yang menunjukkan agar kita memperhatikan budaya setempat, kebiasaan masyarakat, tata nilai yang diakui, dan konstruksi sosial yang ada di masyarakat agar program-program pemberdayaan efektif.

Sementara itu, Ahmad Juwaini selaku keynote speaker menyatakan bahwa Dompet Dhuafa membangun inisiatif Gerakan Kebudayaan. Ini bertujuan untuk merevitalisasi budaya Indonesia dan memastikan ketahanannya terhadap pengaruh global dengan mendukung praktik hidup yang etis, komunal dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa Dompet Dhuafa telah memiliki program-program yang mendorong keswadayaan lokal dan etos kewirausahaan. Misalnya, program sentra ternak DD Farm di Pundong-Bantul, Batik di Imogiri dan Aloe Vera di Gunung Kidul.

Di sesi pertama, dr. Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN yang juga pernah dua kali menjabat sebagai Bupati Kulonprogo, juga menyatakan bahwa bonus demografi seharusnya diimbangi dengan penguatan keswadayaan lokal dan kewirausahaan untuk mengurangi angka kebergantungan (dependensi). Di beberapa daerah angka depedensi telah melebihi 50%. Artinya, setengah lebih populasi bergantung secara ekonomi pada orang-orang di sekitarnya, seperti anggota keluarga, teman dan komunitas. Ini diamini oleh narasumber kedua, yaitu Komara Djaja, Ph.D. Ia menilai, wirausaha adalah pelajaran yang tidak ditemukan di sekolah, namun perlu terjun langsung ke lapangan untuk menggelutinya atau learning by doing.

Dalam sesi kedua, Muhammadi Jazir dari Masjid Jogokariyan menyampaikan bahwa tahun 1963 Presiden Ir. Soekarno mencanangkan Trisakti: Daulat Politik, Daulat Ekonomi dan Daulat Kebudayaan. Dimana daulat kebudayaan merupakan lokomotif yang akan menarik gerbong daulat ekonomi dan politik. Oleh karenanya, Jazir mendorong keswadayaan ekonomi lokal dan kewirausahaan mulai dari masjid di lingkungan rumahnya. Berbagai inisiatif kewirausahaan dilakukan dengan tujuan akhir surplus keuntungannya dipergunakan untuk menolong para jamaah masjid. Hal serupa dilakukan oleh narasumber kedua, yaitu Mursida Rambe dari KSPPS BMT Beringharjo, yang berupaya membebaskan para pedagang pasar tradisional dari jeratan pinjaman rentenir. Menurutnya,  budaya Jawa yang etis dan komunal membantu BMT-nya untuk membangun keswadayaan lokal dan melakukan pemberdayaan ekonomi.   

FGD ini juga ditanggapi oleh sejumlah pihak dari berbagai elemen kewirausahaan dan budaya, seperti Sugeng Handoko (Penggerak Desa Wisata Ngelanggeran), Wahyudi Anggoro Hadi (Kepala Desa Panggungharjo), Santi Zaidan (Penyiar Radio dan Pengusaha), Romo Dr. Kusmaryanto (UGM dan Sanata Dharma), Mahditia Paramita (Masterplan Desa), Bambang Purwanto (Sejarawan UGM), Andhika Mahardika (Pengusaha/Pendiri Agradaya), Rahmawati Husein (Muhammadiyah Disaster Management Center), dan para pemangku kepentingan lainnya.

Diharapkan FGD ini dapat merangkum praktik-praktik baik keswadayaan lokal dapat menjadi model. Lalu diformulasikan dan diterapkan di berbagai tempat di Indonesia sehingga tercipta perbaikan taraf hidup masyarakat.   

Beasiswa “ YES” Dompet Dhuafa  :  Bantu Wujudkan  Adik – Adik  Yatim Dhuafa Raih Perguruan Tinggi Impian

Beasiswa “ YES” Dompet Dhuafa  :  Bantu Wujudkan  Adik – Adik  Yatim Dhuafa Raih Perguruan Tinggi Impian

Sleman, Yogyakarta – Kepedulian Dompet Dhuafa terhadap yatim dan dhuafa masih menjadi prioritas, terutama dalam hal Pendidikan. Melalui beasiswa Youth Ekselensia Scholarship yang ke-3 ini berikan kesempatan  kepada para adik – adik untuk meraih cita – cita. Upaya mempererat orientasi program kepada para penerima manfaat beasiswa, Dompet Dhuafa mengadakan Ekselensia Leadership Camp di Jaga Garong, Kaliurang Yogyakarta pada hari Sabtu – Minggu ( 13-14 Juli 2024) dengan dihadiri  19 adik  yatim penerima manfaat.

Sejauh ini masih banyak kepedulian akan kesejahterahan anak yatim  dhuafa hanya fokus pada  charity, padahal mereka memerlukan pemberdayaan agar memiliki arah kehidupan yang jelas serta mampu meraih cita – cita dan memiliki masa depan yang gemilang. Melalui program beasiswa ini para penerima manfaat  selain mendapat beasiswa pendidikan juga akan mendapatkan pembinaan yang komprehensif sehingga kelak mereka selain menjadi generasi cerdas, namun juga berkarakter serta mampu mengembangakan diri sesuai potensi, memiliki jiwa kepemimpinan sehingga dapat memenangkan persaingan serta tantangan perkembangan jaman masa kini.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan orientasi program kepada para penerima manfaat sebelum melakukan pembinaan dan pendampingan intensif selama satu tahun, mempererat ikatan dan kebersamaan antara mentor dan penerima manfaat, maupun sesame penerima manfaat lainnya di masing-masing kelompok dan melakukan pembiasaan – pembiasaan ibadah wajib dan sunnah harian

Setoran hafalan surah Al-Quran oleh penerima manfaat beasiswa YES kepada pihak mentor Dompet Dhuafa Yogyakarta

Rangkaian kegiatan Ekselensia Leadership Camp dibuka dengan sambutan oleh Deta Wijayanti perwakilan dari pihak Dompet Dhuafa Yogyakarta menuturkan bahwa pendidikan dapat merubah hidup seseorang, karena dengan adanya pendidikan kita dapat belajar banyak hal, terutama pada saat  kuliah nanti kita akan berada dalam lingkungan yang cukup heterogen, cotohnya seperti organisasi atau lingkungan pertemanan lainnya sehigga kita akan belajar akan banyak hal, dimana semua itu akan mempengaruhi pola pikir kita dalam menanggapi sesuatu hal. “ Alhamdulilah dan selamat kepada adik – adik yang telah berhasil menjadi penerima manfaat beasiswa YES ini, semoga dengan adanya beasiswa ini dapat menjadi wadah belajar adik – adik nanti dengan saling mengisi, saling memberikan pengalaman maupun masukan dengan  sesama penerima beasiswa, selain itu nanti adik – adik akan mendapatkan mentoring dari kami secara langsung . Dimana kita akan  membersamai, memfasilitasi,  serta mendampingi adik – adik untuk mendapatkan jenjang pendidikan selanjutnya.” Imbuh Deta

Pemaparan materi membangun kemandirian oleh Bapak Anggi Dwi Satrio Brand Excutive Supervisor dari PT Agrinesia  Raya kepada para penerima manfaat beasiswa YES

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan penyampaian beberapa materi membangun kemandirian oleh Bapak Anggi Dwi Satrio Brand Excutive Supervisor dari PT Agrinesia  Raya. Dimana kemandirian merupakan sikap seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya dan mampu bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya , dimana proses yang dilakukan untuk membangun kemandirian ada  7M yaitu kita harus mengenal, memahami, menerima, memelihara, menjaga, mengaktualisaasi diri, mengembangkan potensi diri dan dapat mengontrol diri. Beliau juga menyampaikan bahwa dalam membangun kemandirian kita harus menanamkan percaya diri, percaya mimpi dan percaya proses. Selain itu adik – adik akan mendapatkan  motivasi , pembelajaran tentang teknik menghafal Al-Quran, setoran hafalan surat pendek, tilawah Al-Quran, pensi dan acara diakhiri dengan kegiatan  Outbond.

Sesi tanya jawab penerima manfaat (Meiindrawati)  kepada pemateri terkait motivasi kemandirian

“ Saya sangat bersyukur dan berterimakasih sekali kepada Dompet Dhuaafa, dengan adanya beasiswa ini saya dapat meringankan beban orang tua saya terutama dalam hal pendidikan. Saya memiliki motivasi yang kuat untuk masuk di perguruan tinggi favorit saya yaitu fakultas hukum UGM, sehingga dengan saya mendapatkan beasiswa ini saya berharap untuk mendapatkan bimbingan maupun mentoring dalam persiapan ujian memasuki perguruan tinggi.” Ucap salah satu penerima manfaat beasiswa YES KE-3 Meiindrawati  dari SMA N 1 BANTUL

Dompet Dhuafa Ajak Para Guru untuk Saling Bersinergi

Dompet Dhuafa Ajak Para Guru untuk Saling Bersinergi

Dompet Dhuafa Jogja

Bantul,Yogyakarta – Dompet Dhuafa bersama  (KOMED) Komunitas Guru Media Pembelajaran   sebagai wadah belajar bagi para guru untuk bekarya menghasilkan media pembelajaran berkualitas dan sebagai tempat meningkatkan kualitas guru melalui ragam aktivitas serta pengayaan. Adakan  kegiatan KOMED  CAMP yang dihadiri 17 komunitas KOMED  berbagai wilayah Indonesia  dengan tajuk “  From Us, By Us,  For Us Build Community Together “ pada Hari Selasa – Jumat ( 2 s.d 5 Juli 2024) di SLB Negeri 1 Bantul, Yogyakarta.

Sebuah komunitas media pembelajaran yang lahir pada tahun 2014 dari  salah satu program Dompet Dhuafa dalam memperdayakan para guru untuk membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan media pembelajaran dengan berfokus pada tiga kriteria profil guru KOMED yaitu guru sebagai creator, trainer dan inspirator.  Kini pada tahun 2024 KOMED telah tersebar di 19 wilayah Indonesia dan untuk merawat eksistensi komunitas, diperlukannya sinergi yang efektif sehingga kepengurusan tetap berjalan dan menguat disetiap saat sehingga kebermanfaatannya semakin meluas.

M.Shirli Gumilang selaku perwakailan dari GREAT Edunesia mengungkapkan bahwa terkadang ada  guru yang lupa akan tugas nya. Guru tidak hanya menyalurkan ilmu pengetahuan alam kepada para murid namun kita ketahui bahwa guru juga memiliki peran dalam pembentukan karakter yang berbudi luhur. “ Didalam komunitas ini keberhasilan terbesar kita terletak pada saat kita bisa mengantarkan guru-guru diwilayahnya untuk mencapai performa kebaikan terbaik, bisa mengantarkan guru- guru lain untuk bisa menentukan pashion nya. Sehingga selain menyalurkan ilmu pengetahuan para guru juga bisa berperan dalam membentuk karakter murid yang positif” Imbuh Shirli.

Muhammad Zahron selaku pimpinan cabang Dompet Dhuafa Jogja membuka secara resmi acara KOMED CAMP yang ke-2 ini dan kemudian beliau mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan investasi peradaban yang mengartikan bahwa pendidikan itu merupakan proses jangka panjang,  membentuk akhlak serta adab itu menjadi titik awal dari garda pendidikan. Kita ketahui bahwa tantangan pendidikan semakin besar terutama dengan adanya digitaslisasi, kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik namun kita juga harus tetap waspada akan resiko dari digitalisasi dalam dunia pendidikan. “Semoga dengan adanya acara ini dapat memberikan inovasi maupun hal – hal baru dalam mengajar dan saya harap Bapak atau Ibu nanti dapat menerapkannya serta menyalurkannya kepada para guru -guru lainnya di daerah Ibu atau Bapak ,KOMED akan dikenal lebih luas lagi sehingga menambah semangat serta semakin luas kebaikannya” kata Zahron.

Dompet Dhuafa Jogja

Diskusi pembuatan  konsep entrepreneurship dalam komunitas KOMED disetiap wilayah

Kegiatan KOMED CAMP diawali dengan rangkaian jadwal kegiatan seperti melakukan senam di pagi harinya , melakukan team building agar dapat membangun ikatan emosional antar pengurus KOMED wilayah, sehingga dapat membangun kekompakan antar pengurus wilayah serta dapat mengenal konsep kerja tim berbasis kompetensi  kemudian penyampaian materi atau kegiatan inti pada setiap harinya. Kegiatan pada hari kedua berisikan tentang penyampaian akan pemahaman core value KOMED oleh Bapak M.Shirli Gumilang dimana  bertujuan untuk menguatkan rasa kepedulian pengurus terhadap komunitas serta menguatkan pemahaman pengurus tenang pentingnya menerapkan nilai – nilai dalam menjalankan komunitas sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kepada guru – guru pada saat menjalankan program – program komunitas.

Pada sesi selanjutnya para peserta mendapatkan materi tentang media pembelajaran interaktif berbasis artificial intelegent, dimana para peserta sangat antusias dan belajar bagaimana cara menguatkan rasa kepedulian pengurus terhadap komunitas dan bagaimana cara menguatkan pemahaman pengurus tentang pentingnya menerapkan nilai – nilai dalam menjalankan komunitas.

Penyampaian materi Entrepreneurship komunitas pada hari ke-3, bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai konsep entrepreneurship dalam komunitas, mengetahui metode memulai dan mengembangkan entrepreneurship komunitas serta peserta dapat mengetahui tips dan trik bagaimana memulai dan mengembangkan entrepreneurship dalam komunitas sehingga diharapkan para peserta dapat membuat konsep entrepreneurship komunitas yang sesuai dengan latar belakang dan potensi kemitraan serta kemandirian di wilayah masing – masing.

Dompet Dhuafa Jogja

Pemaparan tentang rencana tindak lanjut di komunitas KOMED wilayah Banten oleh Bapak Subandi

“saya merasa senang dalam pelaksanaan  KOMED CAMP yang ke-2 ini, saya bersyukur disini saya dapat belajar tentang perkembangan edukasi masa kini yaitu mengajar dengan mengoptimalkan penggunaan media digital maupun AI. Semoga dengan adanya komunitas ini dunia pendidikan semakin maju dan berkarakter ” tutur Bapak Subandi salah satu peserta KOMED CAMP wilayah Banten.

Mengenal Dompet Dhuafa Jogja Dalam Siapkan Hewan Kurban.

Mengenal Dompet Dhuafa Jogja Dalam Siapkan Hewan Kurban.

Dompet Dhuafa Yogyakarta

Bantul, Yogyakarta – Dompet Dhuafa Yogyakarta, sambut Idul Adha 1445 H menyelenggarakan Jelajah Kandang yang dihadiri oleh 20 peserta terdiri dari influencer, komunitas, dan media. Dengan mengunjungi sentra ternak Dompet Dhuafa Yogyakarta DD Farm yang berlokasi di Kec. Pundong Kab. Bantul DIY pada hari Sabtu 8 Juni 2024.

Bapak Muhammad Zahron  selaku pimpinan cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta menjelaskan acara Jelajah Kandang ini merupakan rangkaian kegiatan untuk mensyiarkan program tebar hewan kurban tahun ini. Hasil riset dari Dompet Dhuafa menyebutkan  bahwa terdapat potensi ekonomi kurban di Indonesia sebesar 2.8 triliun, oleh karena itu kami tergerak untuk memfasilitasi dalam menyedikan hewan kurban yang sesuai syariat dalam berkurban kemudian akan kami salurkan kedaerah yang membutuhkan, terutama kedaerah pelosok atau daerah minim kurban.

“Dengan adanya sentra ternak (DD Farm) ini, harapannya dapat memenuhi kebutuhan hewan kurban pada tahun ini dan tahun selanjutnya. DD Farm adalah usaha bidang peternakan (domba, kambing) berbasis philantropreneur pemberdayaan masyarakat dengan pemanfaatan dana zakat, infak, dan wakaf yang dihimpun oleh Dompet Dhuafa” Imbuh Bpk Muhammad Zahron.

Sambutan selanjutnya oleh Bapak Satiya Jati selaku manager DD Farm menjelaskan bahwa sebelum berdirinya sentra ternak DD Farm, dulu  ketika berkurban kami mendistribusikan hewan kurban berasal dari pihak lain, akan tetapi kami mengalami kesulitan untuk mencari hewan kurban sesuai syariat Islam dalam berkurban. Kini dengan adaanya sentra ternak DD Farm ini, kami dapat menyediakan hewan kurban sesuai syariat Islam dan pastinya dijamin jantan, lulus quality control, dan pasti distribusi kepelosok negeri.

“Selain berupaya untuk meningkatkan kesejahterahan ekonomi masyarakat sekitar,  ini merupakan wujud ikhtiar kami dalam menjaga amanah para shohibul kurban yang sudah mempercayakan kami dalam berkurban “ ungkap Bpk. Satiya Jati.

Dompet Dhuafa Yogyakarta

Yayak Satya selaku Manager
menjelaskan bagaimana proses pemilihan bibit domba dari para pengepu
l

Pada inti kegiatan jelajah kandang para peserta ikut serta  dalam bagaimana proses perawatan domba sehingga siap didistribusikan untuk kurban nanti, seperti dari tahap pemilihan bibit domba. Dalam pemilihan bibit domba harus dikarantina terlebih dahulu untuk mengetahui kesehatan domba dari para pengepul, dimana bibit domba harus jantan dan sehat.

Dompet Dhuafa Yogyakarta

Para peserta melihat salah satu proses bagaimana quality control dengan menimbang bobot domba secara langsung

Kemudian para peserta melihat bagaimana keadaan kandang, domba- domba dan kemudian belajar bagaimana memandikan dan mencukur domba.  Perawatan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan domba, mencegah adanya penyakit lain atau patogen seperti kutu.

Selain itu dalam menjaga kesehatan hewan ternak kami sesekali memberikan vitamin kepada para domba – domba  sehingga harapannya para domba dapat selalu tumbuh dengan keadaan sehat dan berbobot. Sesi foto bersama oada akhir acara dan mencicipi masakan olahan daging domba dari sentra ternak DD Farm Dompet Dhuafa Yogyakarta.

Kak Vina salah satu peserta mengungkapkan ” banyak sekali ilmu yang saya dapat, saya belajar bagaimana merawat domba dengan benar seperti memadikan, mencukur dan memberikan vitamin, hingga pendistribusian hewan kurban. Semoga Dompet Dhuafa Yogyakarta bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak dan kebermanfaatannya semakin meluas”.

DMC Dompet Dhuafa Yogyakarta bagikan 100 Bibit Pohon

DMC Dompet Dhuafa Yogyakarta bagikan 100 Bibit Pohon

Yogyakarta –   Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana setiap tanggal 26 April,  BPBD DIY menggandeng Disaster  Management Center (DMC ) Dompet Dhuafa Yogyakarta  Hari Minggu (28/04/2024) untuk ikut berpatisipasi dalam kegiatan Playon Bareng dengan tajuk “Run for a Greener Future”. Diadakan di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,  diikuti oleh 320 peserta pelari yang kemudian dilakukan pembagian 100 bibit pohon  oleh DMC Dompet Dhuafa Yogyakarta kepada para peserta.

Playon Bareng 2024; Run for a Greener Future  memiliki rangkaian kegiatan 5K Fun Run dan 3K Fun Walk, dengan titik start dan finish di Pendopo Wiyoto Projo, Komplek Kepatihan, Kantor Gubernur DIY. Kegiatan ini diikuti oleh 237 orang peserta 5K Fun Run, dan 118 orang peserta 3K Fun Walk dimana 43 orang diantaranya merupakan penyandang disabilitas. Adapun rute yang dilalui untuk 5K Fun Run adalah Kepatihan – Malioboro – 0 KM – Gondomanan – Jl. Mataram – Jl. Ahmad Jazuli – Jl. Sudirman – Jl. Mangkubumi – Malioboro – Kepatihan. Sedangkan rute yang dilalui untuk 3K Fun Walk adalah Kepatihan – Malioboro – 0 KM – Gondomanan – Jl. Mataram – Malioboro – Kepatihan.

Drs. Novian Rahmat M.Si, kepala pelaksana PBPD DIY mengapresiasi acara pada hari ini yaitu Playon Bareng yang dilakukan oleh pentahelix  termasuk dari Dompet Dhuafa Yogyakarta. Hari ini kita sangat bahagia dalam rangka memperingati hari kesiapsiagaan bencana setiap tanggal 26 April disetiap tahunnya. Kali ini Yogyakarta menampilkan hal yang berbeda, dimana kita menghadirkan semua pentahelix untuk terlibat. Seperti Dompet Dhuafa Yogyakarta, ASB serta dari komunitas difabel.

“Hari ini kita memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional melalui Run for a Greener Future, dengan kampanye tentang membentuk lingkungan yang lebih berkelanjutan melalui isu-isu pemanasan global dan perubahan iklim yang memiliki kontribusi dalam meningkatkan risiko bencana, acara ini mengingatkan kita semua bahwa bencana itu bisa datang kapan saja semua orang tidak tahu kapan itu terjadi tapi kita dalam mengkampanyekan hari kesiapsiagaan bencana, bagaimana seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali tahu dan mengerti bagaimana ketika terjadi bencana kita bisa  menyelamatkan  diri masing-masing.  Nyawa itu adalah hal yang prioritas dari segala apapun jadi bencana yang ada di Yogykarta kita tidak boleh menganggap remeh kita tidak boleh mengabaikan semua, kita  harus terlibat dalam rangka pengurangan resiko kebencanaan dan saya ucapkan  terimakasih kepada seluruh komponen yang telah melaksanakan atau yang terlibat hari ini . Selamat Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024” Imbuh Bapak Drs. Novian Rahmat M.Si.

Dompet Dhuafa Yogyakarta

Para peserta lari mulai beristirahat dengan menikmati minuman mineral, teh maupun kopi yang disediakan oleh Pos Hangat DMC Dompet Dhuafa Yogyakarta

Muhammad Zahron selaku pimpinan cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta menjelaskan bahwa dikarenakan ini bagian dari momentum kesiapsiagaan bencana terkait dengan bencana iklim dan sebagainya , kita juga harus siap terkait keselamatan diri, sesama dan lingkungan. Dompet Dhuafa Yogyakarta akan terus berkontribusi dalam respon bencana termasuk juga bagaimana dengan memberikan edukasi mengenai penanggulangan bencana.

“Alhamdulilah hari ini Dompet Dhuafa Yogyakarta berkolaborasi dengan berbagai elemen lapisan masyarakat baik pemerintah maupun masyarakat lainnya,  untuk bergabung dalam memperingati hari kesiapsiagaan bencana nasional 2024 yang diadakan oleh BPBD DIY, Dompet Dhuafa  Yogyakarta memberikan telah berkontribusi secara  simbolis berupa seratus bibit pohon yang kemudian akan ditanam oleh masyarakat yang menandakan  simbol bagi kita semua bahwa bumi kita cuma satu dan kita harus menjaganya  bersama-sasma.” Ungkap Zahron selaku Pinpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta.

Selain membagikan seratus bibit pohon, berkolaborasi dengan komunitas sekolah air hujan  untuk menyediakan layanan Pos Hangat dimana kita menyediakan air minum secara gratis dengan menggunakan air hujan yang sudah diproses terlebih dahulu sehingga aman untuk dikonsumsi secara langsung dan kita menyediakan berbagai minuman seperti kopi MADAYA, merupakan hasil produk dampingan dari Dompet Dhuafa.

Dompet Dhuafa Yogyakarta

Hobi bertanam, Ibu Tri dari komunitas Difabel PPDI mendapatkan dua bibit buah jambu dari DMC Dompet Dhuafa Yogyakarta untuk ditanam

Ibu Tri,  dari komunitas PPDI  berpendapat bahwa acara ini bersifat inklusi sehingga dapat berbaur bersama temen-teman difabel maupun non-difabel.  “Jadi disini kita  bisa merasakan bagaimana jalan-jalan bareng, lari-lari  bareng.  Saya berharap kedepan ada acara lain yang seperti ini  sehingga dapat merubah pandangan masyarakat  terhadap teman-teman difabel. Terimkasih atas bibitnya pohon ini, saya sangat suka bercocok tanam, dan suka membuat jus buah dirumah untuk menjaga Kesehatan diri sendiri”.Imbuhnya.

Ramadanaval: Sambut Semarak Bulan Ramadan 1445H , Dompet Dhuafa Yogyakarta Menyelenggarakan Potong Rambut Gratis

Ramadanaval: Sambut Semarak Bulan Ramadan 1445H , Dompet Dhuafa Yogyakarta Menyelenggarakan Potong Rambut Gratis

Yogyakarta – Upaya menyambut bulan Ramadan dengan penuh suka cita Dompet Dhuafa Yoyakarta  bekerjasama dengan Arfa barbershop menyelenggarakan tarhib Ramadan  bertema “ Ramadanaval”  pada hari Minggu 3 Maret 2024 di Stadion Sultan Agung, Trimulyo, Jetis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang diperuntukkan untuk umum terutama  para pengunjung Stadion  Sultan Agung .

Anak – anak pengunjung Stadion Sultan Agung sangat antusias dalam mengikuti permainan edukasi dari Dompet Dhuafa Yogyakarta

Bpk. Bambang selaku penanggung jawab menjelaskan bahwa  ini merupakan bagian dari rangkaian acara dalam menyambut bulan Ramadan 1445 H, dan diramadanaval ini dimulai pada pagi hari pada jam 07.00 WIB – 11.00 WIB diisi dengan beberapa rangkaian kegiatan seperti wahana permainanan anak, pembagian doorprize dan potong rambut gratis dari Arfa barbershop. “ Sudah menjadi tradisi para kaum muslimin memotong rambutnya sebelum memasuki bulan Ramadan semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menarik dan bermanfaat bagi  banyak orang terutama para pengunjung stadion serta mengenal dan memahami program Dompet Dhuafa Yogyakarta sebagai lembaga amil zakat ”.

Pemberian doorprize bagi anak – anak yang sudah menyelesaikan permainan.

Wahana permainan  anak  terdiri dari permainan lego dan ulartangga dengan diikuti oleh 30 peserta anak. Pada permainan lego bertujuan untuk melatih motorik anak sedangkan  permainan ulartangga  berisikan tentang edukasi keagamaan serta ilmu – ilmu pengetahuan lainnya yang nantinya akan dibimbing oleh tim Dompet Dhuafa Yogyakarta kemudian diakhir permainan anak – anak akan medapatkan doorprize, ” aku sangat senang sekali kak ikut permainan ulartangga ini, karena waktu bermain aku ditemani  dan dibimbing sama kakak – kakak dari Dompet Dhuafa Yogyakarta dan diakhir permainan aku daapat hadiah buat adik aku, terimakasih ya kak.” Ungkap Sifa salah satu peserta permainan ulartangga.

Potong rambut gratis yang dilakukan oleh Arfa barbershop kepada para pengunjung Stadion Sultan Agung

Lima puluh peserta mendaftar untuk ikut serta dalam potong rambut gratis yang dilakukan oleh Arfa barbershop. Terdapat enam tenaga pencukur, kegiatan ini berjalan dengan optimal sehingga tidak membuat antrian potong rambut menjadi Panjang.  “ event ini sangat bagus ya kak, sangat membantu terutama bagi seseorang yang sangat membutuhkan jasa potong rambut gratis. Dengan hasil  potong rambut  sebagus  ini, apabila diadakan lagi saya mau potong rambut lagi kak”  uangkap bapak Tukiran warga Imogiri

Care Visit: Dompet  Dhuafa Yogyakarta Ajak Para Influencer Mengenal Program Pemberdayaan Berbasis ZISWAF

Care Visit: Dompet Dhuafa Yogyakarta Ajak Para Influencer Mengenal Program Pemberdayaan Berbasis ZISWAF

Yogyakarta – Menyambut bulan suci Ramadan 1445 H, Dompet Dhuafa Yogyakarta menyelenggarakan Care Visit yang dihadiri oleh 30 peserta influencer dan komunitas dengan mengunjungi  dua tempat binaan Dompet Dhuafa Yogyakarta yaitu Kampung Edukasi  Aloeland Kec. Ngilpar Kab. Gunung Kidul dan program Lurik Arana di Kec. Cawas, Kab. Klaten pada hari Sabtu 2 Maret 2024.

Bapak Muhammad Zahron menjelaskan kegiatan Care Visit Ramadan mendekatkan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan sebagai upaya mensiarkan siar zakat dalam bentuk program pemberdayaan  yang dilakukan Dompet Dhuafa Yogyakarta dan sebagai bentuk pertanggung jawaban dalam pengelolaan dana dari para donatur. “ Dengan Care Visit ini saya berharap masyarakat percaya dengan pengelolaan dana zakat di Dompet Dhuafa Yogyakarta melalui program zakat porduktif , sehingga program ini dapat lebih berkembang dan mencakup lebih luas lagi dalam program  kebaikan lainnya”.

Sambutan dilanjutkan oleh Bapak Idris Kurniawan selaku perwakilan dari BMT Bina Insani sebagai mitra pengelola zakat bersaama Dompet Dhuafa Yogyakarta menjelaskan bahwasanya” kami melihat terdapat potensi ekonomi besar dengan penanaman ini, oleh karena itu kami mengajukan kepada Dompet Dhuafa Yogyakarta untuk mau mendampingi petani serta membantu dalam pemasarannya”.

Bapak Alan sebagai “lokal hero ” warga Nglipar menjelaskan kepada peserta bagaimana cara menanam, merawat dan memanen tanaman  Aloevera.

 Bapak Alan merupakan seorang lokal hero asli warga Nglipar yang berjasa besar dalam merintis serta mengelola kampung edukasi Aloeland, menambahkan bahwa “  Dulu banyak warga yang menolak dan enggan untuk menanam tanaman lidah buaya ini, padahal tanaman ini sangat potensial dan dapat mendorong tingkat perekonomian. Alhamdulilah dengan adanya dampingan program dari Dompet Dhuafa Yogyakarta kini masyarakat semakin tertarik untuk menanam dan mengolahnya menjadi beberapa produk makanan dan laku dipasar sehingga kini  taraf perekonomian warga sekitar menjadi lebih baik”.

Pelatihan pengelolaan Aloevera kepada para peserta mulai dari pengupasan, pemotongan dan proses pengelolaan menjadi bahan makanan yang aman dikonsumsi.

Di Kampung Edukasi Aloeland para peserta belajar bagaimana cara menanam, merawat, memanen serta mengolah Aloevera menjadi bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi  dan salah satunya diolah menjadi minuman Aloevera.

Pengenalan dari beberapa hasil kerajinan kain lurik kepada para peserta dengan menjelaskan kelebihan maupun value dari setiap jenis kain lurik yang dijelaskan oleh pihak Dompet Dhuafa Yogyakarta.

Untuk kunjungan Care visitselanjutnya berada di kerajinan Lurik Arana, yaitu kerajinan kain lurik merupakan program berbasis kelompok permberdayaan yang dikelola oleh Ibu Suyatmi sejak 2007, dan mulai didampingi oleh Dompet Dhuafa Yogyakarta pada tahun 2018 berawal dari pendampingan yg berpusat di Dusun Tlingsing dan kemudian berkembang menjadi kelompok mandiri. Kerajian kalin lurik ini sudah diolah menjadi produk turunan seperti tas, baju, dan topi dengan pemasaran yang sudah mencapai luar pulau jawa. Ibu Suyatmi  berkata “ Dengan adanya dampingan dari Dompet Dhuafa Alhamdulilah kini semakin berkembang terutama dalam hal pemasarannya, sehingga kita tidak tidak khawatir lagi menganai pemasaran dan persaingan pasar”.

Pelatihan menggulung benang dalam pembuatan motif kain lurik  yang didampingi langsung oleh Bu Suyatmi

Dimana dalam proses pembuatannya dIproses dengan cara tradisional. Para peserta belajar bagaimana cara membedakan kain yang dibuat dengan mesin dan kain yang dibuat dengan alat tradisional. Selain itu peserta diajarkan cara membuat kain lurik dari tahap klosing yaitu mengikat benang (nyucuk), tahapan pembuatan motif (skir) dan menenun. ” Menurut saya ini sangat asik banget ya kak, karena disini kita bisa belajar langsung dalam proses pembuatan kain luriknya,kemudian disini belajar banyak banget dari proses pembuatan kain lurik, dan saya harap kedepan bisa nyoba lain. Kalo bisa Care Visitnya diadakan setahun lebih dari satu kali karena saya sangat penasaran dengan program binaan lainnya kak”. Ungkap Kak Arifah salah satu peserta dari komunitas Family Indonesia.

Aksi Donor Darah Bersama Dompet Dhuafa Yogyakarta

Aksi Donor Darah Bersama Dompet Dhuafa Yogyakarta

Dompet Dhuafa Yogyakarta

Yogyakarta –  Dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan 1445 H, Layanan Kesehatan Cuma – Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Yogyakarta bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bantul telah menyelenggarakan aksi donor darah. Berlokasi di Sekolah Sungai Siluk ,  Dusun Siluk II, Desa Selopamioro , Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta pada hari Sabtu 17 Februari 2024 dengan dihadiri oleh para pendonor dari warga sekitar Desa Selopamioro.

Berdasarakan hasil perhitungan dari  WHO, Indonesia membutuhkan sekitar 5,5 juta kantong darah pada setiap tahunnya, dan setiap wilayah di Indonesia setidaknya harus menyediakan kantong darah  sekitar 2%  dari keseluruhan jumlah penduduk. Saat ini menurut data dari  Unit Donor Darah (UDD) PMI Indonesia hanya memiliki 77, 4 ribu kantong darah. Dengan minimnya persediaan kantong darah tersebut serta bertepatan dalam penyambutan bulan Ramadhan 1445 H, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Yogyakarta mengadakan aksi donor darah dengan tema “ spesial tarhib Ramadhan”  bersama Palang Merah Indonesia sebagai upaya membantu pemerintah dalam menyediakan kebutuhan stok darah yang ada di Unit Donor Darah ( UUD) khususnya untuk masyarakat dhuafa.

dompet dhuafa yogyakarta

Selaku penanggung jawab acara Bapak Raditya menjelaskan bahwa “ Dalam menyambut bulan Ramadhan 1445 H ini semoga bisa mewujudkan rasa solidaritas kita dalam membantu antar sesama dan semoga Layanan Kesehatan Cuma – Cuma  (LKC) Dompet Dhuafa Yogyakarta dapat meningkatkan kepuasan pelayanan kesehatan masyarakat serta membantu pemerintah dalam menyediakan kebutuhan darah bagi masyarakat sehat dan menanggulangi dampak penyebaran penyakit” .

Acara dimulai dari pukul 09.00 WIB – 13.00 WIB, dimana para peserta terlebih dahulu untuk mengisi registrasi, kemudian melakukan  rangkaian cek kesehatan untuk memastikan bahwa calon pendonor memenuhi syarat sebagai pendonor sehat, selanjutnya apabila calon pendonor memenuhi syarat sebagai pendonor sehat  maka kegiatan pengambilan darah akan dilakukan oleh tenaga ahli dari Palang Merah Indonesia (PMI).

Alhamdulilah kegiatan donor darah telah terlaksana dengan baik dan dari salah satu pendonor memberikan kesannya  bahwa ”  saya sangat antusias dengan adanya kegiatan donor darah ini, selain mempererat tali silahturahmi dengan Dompet Dhuafa Yogyakarta karena saya memang sering melakukan donor darah. Setelah donor darah saya merasakan tubuh saya menjadi lebih enak, lebih segar, lebih fit dan semoga  darah yang saya donorkan bermanfaat bagi orang banyak. Jadi ketika saya mendengar ada donor darah di dekat rumah saya ini, saya langsung kesini dan semoga kedepannya diadakan kembali agar saya bisa secara rutin melakukan donor darah tanpa harus pegi jauh ke kantor PMI nya” kata Bapak Irvan  relawan Dompet Dhuafa Yogyakarta dari warga  Pleret Yogyakarta.